Jabodetabekpunjur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 11966898 oleh Rachmat04 (bicara).
Fajarharyadi (bicara | kontrib)
→‎Peruntukan Wilayah: kalimat terakhir membingungkan. DKI Jakarta dianggap masuk wilayah penyangga? Seharusnya kan tidak.
Baris 96:
Sejak tahun 1977, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan bahwa wilayah Bodetabek sebagai wilayah penyangga kota Jakarta. Hal ini disebabkan karena terlalu padatnya kota Jakarta untuk menampung semua aktivitas pemerintahan, perdagangan, dan industri. Berdasarkan hal tersebut pemerintah mulai mengatur pembangunan dan peruntukan wilayah di Jabotabek. Untuk aktivitas pemerintahan, tetap dikonsentrasikan di wilayah Jakarta Pusat. Pada tahun 1995, Presiden [[Soeharto]] pernah berencana untuk memindahkan pusat pemerintahan negara ke daerah Jonggol{{fact}} di kabupaten Bogor. Tetapi ide tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan krisis keuangan yang melanda Indonesia pada tahun 1997.
 
Untuk industri, pengembangan dikonsentrasikan di kawasan Cibitung dan Cikarang (Kab. Bekasi) serta Cikupa (Kab. Tangerang). Untuk permukiman, pengembang-pengembang besar banyak membangun kota-kota satelit yang dilengkapi dengan sarana pendukung kota seperti sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan tempat hiburan. Kota-kota satelit ini banyak berkembang di Kota Bekasi, Kota Tangerang, Serpong (Kota Tangerang Selatan),Kota Depok dan Kawasan Cibubur meliputi: DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat, yang meliputi: Kota Depok, Bekasi, Kabupaten Bogor, Bekasi, sebagian Kotamadya Jakarta Timur, Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Cianjur.
 
== Referensi ==