Aksara Kharoṣṭhī: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RXerself (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Aksara Kharoṣṭhī dipecahkan oleh [[James Prinsep]] (1799–1840) menggunakan koin dwibahasa [[Kerajaan Indo-Yunani]] (dengan sisi depan berbahasa Yunani dan sisi belakang ber[[bahasa Pali]] dalam aksara Kharoṣṭhī). Penemuan tersebut memungkinkan dibacanya [[Dekret Asoka]]—beberapa bagian ditemukan di Asia Selatan—yang ditulis dalam aksara Kharoṣṭhī.
 
Para ilmuwan masih berdebat mengenai apakah aksara Kharoṣṭhī berkembang secara perlahan atau merupakan karya seseorang. Analisis terhadap bentuk-bentuk hurufnya menunjukkan kebergantungan terhadap [[abjad Aram]] dengan banyak modifikasi untuk menuliskan bunyi-bunyi yang dimiliki bahasa-bahasa India. Sebuah teori menyebutkan bahwa aksara Aram tiba bersamaan dengan penyerbuan [[Kekiasaran Akhemeniyah]] terhadap wilaya [[Sungai Indus]] (kini Pakistan) tahun 500&nbsp;SM untuk kemudian berkembang selama lebih dari 200 tahun hingga bentuknya pada abad ke-3 SM seperti yang ditemukan pada Dekret Asoka di barat laut Asia Selatan. Akan tetapi, bentuk pertengahan dari aksara Kharosthi belum pernah ditemukan sementara tulisan pada pahatan batu dan uang logam mulai dari abad ke-3 SM menunjukkan bentuk-bentuk yang serupa. Sebuah pahatan dalam bahasa Aram dari abad ke-4 SM ditemukan di [[Sirkap]], menjadi bukti keberadaan aksara Aram di India sebelah barat laut pada masa itu. ArkeologMenurut arkeolog [[John Marshall (arkeolog)|Sir John Marshall]], hal ini membuktikan bahwa aksara Kharosthi dikembangkan dari aksara Aram.<ref>[https://archive.org/details/cu31924024121125 A Guide to Taxila, John Marshall, 1918]</ref>
 
Pengkajian terhadap aksara Kharoṣṭhī juga terkait dengan peneuan [[Naskah Buddha Gandhāra]] yaitu naskah yang ditulis di atas kulit kayu yang ditemukan di di dekat [[Hadda, Afganistan]], di sebelah barat [[Celah Khyber]]. [[British Library]] memperoleh naskah tersebut pada tahun 1994. Seluruh rangkaian naskah diketahui berasal dari abad pertama Masehi, menjadikannya naskah agama Buddha tertua yang pernah ditemukan.<ref>[http://www.washington.edu/uwpress/search/books/SALANC.html University of Washington Press - Books - Ancient Buddhist Scrolls from Gandhara]. Diakses pada 2016-11-24.</ref>