Komunikasi tradisional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
BeeyanBot (bicara | kontrib)
perapian, replaced: dibelakang → di belakang, removed deadend, uncategorised tags using AWB
Baris 1:
{{Dead end|date=Maret 2016}}
{{dalam perbaikan}}
'''Komunikasi tradisional''' adalah Sebuah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.
Baris 68 ⟶ 67:
Wayang adalah salah satu teknologi komunikasi yang bisa digunakan sebagai sarana hiburan, pendidikan (agama), maupun kritik sosial. Sebagai salah satu sarana hiburan wayang menyajikan berbagai cerita yang bersifat menghibur. Sebagai sarana pendidikan wayang menyajikan cerita-cerita yang sarat makna dan memberikan berbagai pelajaran bagi masyarakat. Bahkan saat ini sudah banyak dikembangkan berbagai media pembelajaran anak-anak menggunakan media-media tradisional salah satunya dengan wayang.
 
Selain itu wayang juga mepunyai fungsi  sebagai media sosialisasi kepada masyarakat. Wayang digunakan sebagai alat untuk mensosialisasikan berbagai persoalan-persoalan yang ada dalam masyarakat agar mudah dimengerti dan dicari jalan keluarnya. Penggunaan wayang sebagai alat komunikasi tradisional dinilai efektif karena mampu menarik perhatian masyarakat. Salah satu contoh nyatanya, tanggal 14 Desember 1977 di Kota Bandung pernah digelar pertunjukan wayang golek yang mengangkat tema Keluarga Berencana. Pertunjukan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana kepada masyarakat jawa barat. Dalam pertunjukan ini, proses komunikasi juga sangat didukung dan ditentukan oleh dalang yang berperan dibelakangdi belakang layar sebagai pribadi kepercayaan yang berdialog dan mengetahui tanggapan penonton dalam waktu seketika. Dalang dalam hal ini bertindak sebagai saluran penerangan dan sumber motivasi. Bersama jurukawih yang melantunkan suara dengan pemilihan kata-kata yang tepat untuk menyentuh hati penonton serta wiraswara yang ketanggapannya diperlukan dalam berdialog untuk menghidupkan percakapan, ketiganya memegang peranan penting dalam membawakan misi menggalakkan Program Keluarga Berencana
 
Intinya, pertunjukan wayang sebagai salah satu media komunikasi tradisional memberikan gambaran nyata yang lebih mudah dicerna dan dimengerti, serta memberikan sentuhan tersendiri (yang mungkin lebih dalam) pada hati nurani masyarakat yang menyaksikannya.
Baris 91 ⟶ 90:
<nowiki>https://publikasi.kominfo.go.id/handle/54323613/69</nowiki>
 
<nowiki>http://shaniahilmits.blogspot.co.id/2015/01/pemanfaatan-teknologi-tradisional.html</nowiki>{{Uncategorized|date=Maret 2016}}