Sejarah dunia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q200325
BeeyanBot (bicara | kontrib)
EYD, replaced: di akhiri → diakhiri (3) using AWB
Baris 416:
 
[[Berkas:Greek-Persian duel.jpg|right|thumb|240px|thumb|Lukisan pertarungan prajurit Persia (kiri) melawan [[hoplites]] Yunani (kanan), pada sebuah ''[[kylix]]'' kuno, dibuat sekitar [[abad ke-5 SM]].]]
Tahun 499 SM, [[negara kota]] [[Athena]] mendukung pemberontakan di [[Miletus]] yang mengakibatkan kehancuran di [[Sardis]]. Hal ini mendorong terjadinya kampanye militer oleh Dinasti Akhemeniyah melawan [[bangsa Yunani]] yang dikenal sebagai [[Perang Yunani-Persia]] yang terjadi selama paruh pertama [[abad ke-5 SM]]. Selama Perang Yunani-Persia, bangsa Persia memperoleh sejumlah kemudahan dan menghancurkan Athena pada 480 SM, namun setelah bangsa Yunani meraih kemenangan, pasukan Persia terpaksa ditarik mundur saat kehilangan kuasa atas [[Makedonia]], [[Thrakia]], dan [[Ionia]]. Peperangan di akhiridiakhiri dengan Perdamaian Callias pada 449 SM.
 
[[Alexander Agung]] dari [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] menaklukkan Persia pada tahun 331 SM. Imperium yang dibangun Alexander terpecah-belah tak lama setelah kematiannya, dan salah seorang jenderal Alexander, [[Seleukos I Nikator]], mencoba mengambil alih [[Persia]], [[Mesopotamia]], dan kemudian [[Suriah]] dan [[Asia Kecil]]. Garis keturunannya dikenal sebagai [[Kekaisaran Seleukia|Dinasti Seleukia]]. Selama masa Dinasti Seleukia dan sepanjang bekas imperium Aleksander, [[bahasa Yunani]] menjadi bahasa lazim dalam hubungan diplomatis dan sastra. Jalur perdagangan di darat menyebabkan terjadinya pertukaran budaya. [[Agama Buddha]] disebarkan dari [[India]], sedangkan [[Zoroastrianisme]] menyebar ke barat dan memberi pengaruh kepada [[agama Yahudi]].<ref>{{cite book|title=The Penguin Dictionary of Religion|year=1997|publisher=Penguin Books UK|author=John Hinnel}}</ref>
Baris 422:
[[Kekaisaran Parthia]] merupakan wilayah kekuasaan [[Kekaisaran Arsakia|Dinasti Arsakia]], yang menyatukan dan memimpin kembali plato Iran setelah menaklukkan Parthia dan mengalahkan [[Kekaisaran Seleukia]] pada [[abad ke-3 SM]], dan perlahan-lahan menguasai [[Mesopotamia]] antara 150 SM sampai 224 M. Pada periode yang sama, di sebelah barat, tepatnya [[semenanjung Italia]], suatu imperium yang disebut [[Romawi Kuno|Roma]] sedang berdiri. Bagi [[bangsa Romawi]] yang bergantung pada [[infantri]] berat, pasukan Parthia sulit dikalahkan karena [[pasukan berkuda]] mereka lebih cepat dari segi mobilisasi daripada tentara pejalan kaki. Sebaliknya, pasukan Parthia merasa sulit mempertahankan daerah taklukkan karena kurang cakap dalam peperangan kepung. Oleh karena kelemahan tersebut, baik Roma maupun Parthia tidak mampu menganeksasi teritori satu sama lain. Kekaisaran Parthia runtuh pada 224, ketika organisasi imperium tersebut jatuh dan raja terakhirnya dikalahkan oleh bangsa taklukkan mereka sendiri, yaitu bangsa Persia di bawah [[Kekaisaran Sassaniyah|Dinasti Sassaniyah]]. [[Shah]] pertama dari [[kekaisaran Sassaniyah]], [[Ardashir I]], mereformasi negeri tersebut secara ekonomi dan militer. Wilayah kekaisaran tersebut mencakup kawasan yang kini merupakan wilayah negara [[Iran]], [[Iraq]], [[Israel]], [[Lebanon]], [[Yordania]], [[Armenia]], sebagian [[Afghanistan]], [[Turki]], [[Suriah]], sebagian [[Pakistan]], [[Kaukasus|Kaukasia]], [[Asia Tengah]], [[Arab]], dan sebagian [[Mesir]].
 
Kekaisaran Sassaniyah menyerang [[Bizantium]] yang dipimpin [[Maurice (kaisar)|Mauricius]]. Setelah sejumlah keberhasilan, pasukan Sassaniyah dikalahkan di [[Issus]], [[Konstantinopel]], dan terakhir di [[Niniwe]], selanjutnya di akhiridiakhiri dengan perjanjian damai. Setelah mengakhiri [[Perang Romawi-Persia]], pasukan Persia kalah dalam [[pertempuran al-Qâdisiyah]] (632) di [[Hilla]] (kini merupakan wilayah [[Irak]]) saat menghadapi pasukan [[muslim]]. Keunikan dan budaya aristokratik dinasti tersebut mengubah [[penaklukan Islam]] dan destruksi Iran menjadi Renaisans Persia.<ref name="zarrinkub"/> Sejumlah budaya yang kini dikenal sebagai kebudayaan, arsitektur, dan sastra Islami serta kontribusi lainnya terhadap peradaban tersebut, diambil dari Persia Sassaniyah untuk dunia muslim yang lebih luas.<ref name="zarrinkub">{{citation|first=Abdulhussein |last=Zarrinkub| chapter=The Arab Conquest of Iran and its aftermath |title=Cambridge History of Iran |volume=4 |place=London |year=1975 |publisher=Cambridge University Press}}</ref>
 
==== Eropa dan Mediterania (800 SM–500 M) ====
Baris 488:
 
[[Berkas:Jiao zi.jpg|180px|thumb|''[[Jiaozi (uang)|Jiaozi]]'', [[uang kertas]] pertama di dunia, diciptakan pada masa [[Dinasti Song]].]]
Sekitar abad ke-10, Dinasti Tang di Tiongkok mengalami kemunduran karena pemberontakan di wilayah selatan. Akhirnya wilayah kekaisaran Tiongkok terpecah menjadi [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara|lima dinasti dan sepuluh negara]] yang saling bertikai (907–960). Pada tahun 907, di Tiongkok Utara berdiri [[Dinasti Liao]] yang didirikan oleh [[bangsa Khitan]] dari kawasan [[Mongolia]] kini. Sementara itu perang saudara di selatan di akhiridiakhiri dengan berdirinya [[Dinasti Song]] (960). Pada masa Dinasti Song, terjadi kemajuan teknologi dalam peperangan, yaitu pengembangan [[bubuk mesiu]] yang berujung pada penciptaan [[senjata api]], seperti [[senapan]], [[meriam]], dan [[pelontar api]].<ref>{{citation |last=Needham |first=Joseph |title=Science and Civilization in China: Volume 5, Chemistry and Chemical Technology, Part 7: Military Technology; The Gunpowder Epic |year=1986 |publisher=Caves Books |location=Taipei |isbn= }}</ref> Saat Dinasti Song sedang berkembang, Dinasti Liao tergantikan oleh [[Dinasti Jin (1115-1234)|Dinasti Jin]] (1115) yang didirikan bangsa [[Jurchen]] dari daerah utara.
 
Dimulai dari tahun [[1185]], terhitung sejak permulaan [[Zaman Kamakura]] (berdasarkan nama [[Keshogunan Kamakura]] yang berkuasa pada zaman tersebut), Jepang mengalami periode [[feodalisme]]. Wilayah Jepang terbagi-bagi menjadi sejumlah region yang dikuasai oleh penguasa regional ([[daimyo]]) dan [[panglima perang]] ([[shogun]]) dari kalangan [[klan]] bangsawan yang mendapat perhatian [[kaisar Jepang]]. Garis keturunan kaisar dari dinasti terawal masih berlanjut, namun tidak memberi pengaruh banyak dan hanya sebagai simbol kepala pemerintahan saja. Pada masa ini terjadi pertikaian antara klan-klan besar, seperti [[Minamoto]] dan [[Taira]]. Setelah konflik internal selama beberapa dasawarsa, bangsa Jepang—demikian pula Tiongkok dan Korea—dikejutkan oleh serbuan barbar dari Asia Tengah: [[bangsa Mongol]].