Bharatayuddha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
BeeyanBot (bicara | kontrib)
→‎Babak pertama: EYD, replaced: di akhiri → diakhiri using AWB
Baris 82:
Balatentara [[Korawa]] menyerang laksana gelombang lautan yang menggulung-gulung, sedang pasukan [[Pandawa]] yang dipimpin Resi Seta menyerang dengan dahsyat seperti senjata yang menusuk langsung ke pusat kematian. Sementara itu Rukmarata, putra Prabu Salya datang ke Kurukshetra untuk menonton jalannya perang. Meski bukan anggota pasukan perang, dan berada di luar garis peperangan, ia telah melanggar aturan perang, dengan bermaksud membunuh Resi Seta, Pimpinan Perang Pandawa. Rukmarata memanah Resi Seta namun panahnya tidak melukai sasaran. Setelah melihat siapa yang memanahnya, yakni seorang pangeran muda yang berada di dalam kereta di luar garis pertempuran, Resi Seta kemudian mendesak pasukan lawan ke arah Rukmarata. Setelah kereta Rukmarata berada di tengah pertempuran, Resi Seta segera menghantam dengan [[gada]] (pemukul) Kyai Pecatnyawa, hingga hancur berkeping-keping. Rukmarata, putera mahkota Mandaraka tewas seketika.
 
Dalam peperangan tersebut Arya Utara gugur di tangan Prabu [[Salya]] sedangkan Arya Wratsangka tewas oleh Pendeta [[Drona]]. [[Bisma]] dengan bersenjatakan Aji Nagakruraya, Aji Dahana, busur Naracabala, Panah kyai Cundarawa, serta senjata Kyai Salukat berhadapan dengan Resi Seta yang bersenjata [[gada]] Kyai Lukitapati, pengantar kematian bagi yang mendekatinya. Pertarungan keduanya dikisahkan sangat seimbang dan seru, hingga akhirnya Bisma dapat menewaskan Resi Seta. Bharatayuddha babak pertama di akhiridiakhiri dengan sukacita pihak [[Korawa]] karena kematian pimpinan perang [[Pandawa]].
 
=== Babak Kedua ===