Angka India: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Indian numerals"
Tag: tanpa kategori [ * ] Terjemahan Konten
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Angka-angka indiaIndia''' adalah simbol-simbol yang mewakili angka-angka di India. Angka ini umumnya digunakan dalam konteks sistem desimal Angka Arab dan memiliki bentuk yang berbeda dari [[Angka Arab]], meskipun masih merupakan turunan dari [[Angka Arab]].
 
== Angka Dewanagari dalam Bahasa Hindi ==
Baris 9:
!Arab-<br>
Hindu
! Bilangan dalam <br>Bahasa Hindi
! Bilangan dalam <br>Bahasa Sansekerta 
! Padanan dalam bahasa <br>
[[Rumpun bahasa Indo-Eropa|Indo-Eropa <br>
Baris 110:
!8
!9
! [[Bahasa Inggris|English]]
|- style="font-size: 75%;"
! [[Angka Arab timur|Angka Arab Timur<br>
Baris 124 ⟶ 123:
!Arabic
|-
| style="font-size: 50%;" |'''Angka Bengali'''
Baris 137 ⟶ 135:
|৮
|৯
| style="font-size: 50%;" |[[Bahasa Bengali|Bengali]] and [[Bahasa Assam|Assamese languages]]
|-
| style="font-size: 50%;" |'''Angka Gujarati''' <br>
Baris 150 ⟶ 147:
|૮
|૯
| style="font-size: 50%;" |[[Bahasa Gujarat|Gujarati language]]
|-
| style="font-size: 50%;" |'''Angka Gurmukhi'''<br>
Baris 163 ⟶ 159:
|੮
|੯
| style="font-size: 50%;" |[[Bahasa Punjab|Punjabi language]] (India)
|-
| style="font-size: 50%;" |'''Angka Odia''' <br>
Baris 176 ⟶ 171:
|୮
|୯
| style="font-size: 50%;" |[[Bahasa Oriya|Odia language]]
|- style="font-size: 50%;"
| rowspan="2" |<br>
| colspan="10" |<br>
| rowspan="2" |[[Nepal]], [[Sikkim]] and [[Bhutan]]
|}
 
== Bahasa-bahasa Dravida ==
{| class="wikitable" style="text-align: center; font-size: 200%;"
| style="font-size: 7550%;" |'''Angka Telugu''' <br>
|౦
|౧
Baris 196 ⟶ 186:
|౮
|౯
|- style="font-size: 7570%;" |[[Bahasa Telugu]]
|- style="font-size: 7570%;" |'''Angka Kannada''' <br>
| style="font-size: 75%;" |'''Angka Kannada''' <br>
|೦
|೧
Baris 209 ⟶ 198:
|೮
|೯
|- style="font-size: 7570%;" |[[Bahasa Kannada]]
|- style="font-size: 7570%;" |'''Angka Tamil''' <br>
| style="font-size: 75%;" |'''Angka Tamil''' <br>
|௦
|௧
Baris 222 ⟶ 210:
|௮
|௯
|- style="font-size: 7570%;" |[[Bahasa Tamil]]
|- style="font-size: 7570%;" |'''Angka Malayalam''' <br>
| style="font-size: 75%;" |'''Angka Malayalam''' <br>
|൦
|൧
Baris 235 ⟶ 222:
|൮
|൯
| style="font-size: 75%;" |[[Bahasa Malayalam]]
|}
 
Baris 241 ⟶ 227:
Sistem angka desimal mulai digunakan kurang lebih semenjak tahun 500 M di India. Sebelum masa itu, sistem yang digunakan adalah angka Brahmi; yang dimana sistem tersebut belum mengenal konsep tempat-nilai angka. Sebaliknya, angka Brahmi memiliki simbol-simbol tambahan yang terpisah untuk menuliskan bilangan puluhan, ratusan, dan ribuan.
 
Sistem angka India kemudian menyebar ke [[Kekaisaran Persia|Persia]], yang baru saja ditaklukkan oleh [[Bangsa Arab|orang-orang Arab]]. Pada tahun 662, Severus Sebokht - seorang uskup Nestorian yang tinggal di Suriah menulis:<blockquote>Aku akan menghilangkan semua pembahasan ilmu tentang India ... penemuan-penemuan cerdik mereka di bidang astronomi — penemuan yang lebih cerdik daripada orang-orang Yunani dan Babilonia - dan metode perhitungan berharga mereka yang melampaui keterangan. Aku hanya ingin mengatakan bahwa perhitungan ini dilakukan dengan cara sembilan tanda-tanda. Jika seseorang percaya bahwa karena mereka bisa berbicara bahasa Yunani mereka telah tiba di batas-batas ilmu pengetahuan mau membaca teks-teks India, mereka akan yakin, bahkan jika sedikit terlambat, di hari itu ada orang lain yang tahu sesuatu mengenai nilai.<ref>http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/PrintHT/Arabic_numerals.html</ref></blockquote>
Penambahan [[0 (angka)|nol]] sebagai posisi digit kesepuluh didokumentasikan sejak abad ke-7 oleh [[Brahmagupta]], meskipun sebelumnya Manuskrip Bakhshali, ditulis sebelum abad ke-5, telah menuliskan angka nol. Namun, bukti pertama nol sebagai angka numerik ditemukan dalam angka Khmer dari [[Kamboja]], di mana penggunaannya dapat dilacak hingga ke abad ketujuh.<ref>{{Cite book| title=New zeroes and Old Khmer| first=Anthony| last=Diller | publisher=Australian National University| year=1996| url=http://www.lc.mahidol.ac.th/Documents/Publication/MKS/25/diller1996new.pdf}}</ref>
 
Karena orang-orang Eropa mempelajari sistem ini dari orang Arab, maka orang Eropa menyebut angka ini sebagai ''[[angka Arab]];'' sementara orang-orang Arab menyebut angka tersebut sebagai ''angka India''. Di kalangan akademik angka ini disebut ''angka Hindu–Arab'' atau ''Indo–Arab''.
 
Pentingnya pengembangan posisi sistem bilangan ini digambarkan oleh matematikawan Perancis [[Pierre-Simon de Laplace|Pierre Simon Laplace]] (1749-1827), yang menulis:<blockquote>Adalah India yang memberi kita metode cerdik mengekspresikan semua angka dengan sarana sepuluh simbol, masing-masing simbol menerima nilai posisi, serta nilai mutlak; sebuah pemikiran mendalam dan penting yang muncul begitu sederhana bagi kita saat ini adalah bahwa kita mengabaikan prestasi yang sesungguhnya, namun sangat sederhana, kemudahan yang telah diberikan kepada semua perhitungan, menempatkan aritmatika pada peringkat pertama dari penemuan-penemuan berguna, dan kita akan menghargai keagungan prestasi ini ketika kita ingat bahwa hal ini lolos dari pemikiran jenius Archimedes dan Apollonius, dua pemikir terbesar yang dihasilkan oleh jaman.</blockquote>Tobias Dantzig mengatakan dalam ''Number'':<ref>{{citation|first=Tobias|last=Dantzig|title=Number / The Language of Science|edition=4th|year=1954|publisher=The Free Press (Macmillan)|isbn=0-02-906990-4|pages=29–30}}</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=qvnjXOCjv7EC&pg=PA197 Geometry] By Roger Fenn, Springer, 2001</ref><blockquote class="">Periode panjang selama hampir lima ribu tahun telah melihat naik dan turunnya banyak peradaban, masing-masing meninggalkan warisan sastra, seni, filsafat, dan agama. Tapi apa net prestasi di bidang perhitungan, seni awal yang dilakukan oleh manusia? Penomoran fleksibel yang begitu mentah membuat kemajuan yang baik hampir tidak mungkin, dan alat hitung sangat terbatas bahkan dalam lingkup perhitungan yang dasar sekalipun harus meminta jasa seorang ahli. [...] manusia telah menggunakan perangkat ini selama ribuan tahun [...] tanpa memberikan kontribusi satu ide penting untuk sebuah sistem!
[...] bahkan bila dibandingkan dengan pertumbuhan pemikiran yang lambat selama Zaman Kegelapan, sejarah perhitungan menyajikan gambaran khas stagnasi sepi.
Baris 253 ⟶ 240:
* [[Angka Arab|Angka Arab Barat]]
* [[Angka Arab timur|Angka Arab Timur]]
* [[Angka Bengali]]<br>
* [[Angka Tamil]]<br>
* [[Sistem Penomoran India ]]<br>
* [[Angka Khmer]]<br>
* [[Angka Myanmar]]<br>
* [[Angka Thai|Angka Thai]]<br> ]]
* [[Angka Jawa]]<br>
* [[Angka Bali]]<br>
 
== Referensi ==
; Catatan
{{Reflist}}
; Sumber
* Georges Ifrah,'' The Universal History of Numbers. John Wiley'', 2000.
* [http://www.mandalar.com/DisplayJ/Bonji/index6_E.html Sansekerta Siddham (Bonji) Numbers]
* Karl Menninger, ''Number Words and Number Symbols - A Cultural History of Numbers '' ISBN 0-486-27096-3
* David Eugene Smith dan Louis Charles Karpinski, ''The Hindu-Arabic Numerals'' (1911)