Daerah Kurdistan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 70:
|footnotes =
}}
'''Kurdistan Irak''', secara resmi disebut sebagai '''Region Kurdistan''' ({{lang-ckb|هه‌رێمی کوردستان|Herêmî Kurdistan}}, {{lang-ar|إقليم كردستان|Iqlīm Kurdistān}}) oleh konstitusi Irak,<ref>http://www.iraqinationality.gov.iq/attach/iraqi_constitution.pdf</ref><ref name=KRG_official/> terletak di bagian utara [[Irak]] dan merupakan satu-satunya [[daerah otonom]] di negara ini.<ref>{{cite journal |last=Viviano |first=Frank |date = January 2006 |title=The Kurds in Control |journal= [[National Geographic Magazine]] |location=[[Washington, D.C.]] |url= http://ngm.nationalgeographic.com/features/world/asia/iraq/iraqi-kurds-text | accessdate =2008-06-05 |quote=Since the aftermath of the 1991 gulf war, nearly eight million Kurds have enjoyed complete autonomy in the region of Iraqi Kurdistan...}}</ref> Wilayah ini juga sering disebut dengan '''Kurdistan Selatan''' ({{lang-ckb|باشووری کوردستان}}; {{lang-kmr|Başûrê Kurdistanê}}), dan orang Kurdi pada umumnya meyakini bahwa daerah ini merupakan salah satu dari empat bagian [[Kurdistan|Kurdistan Raya]], bersama dengan bagian tenggara [[Turki]] ([[Kurdistan Utara]]), bagian utara [[Suriah]] ([[Rojava]] atau Kurdistan Barat), dan bagian barat laut [[Iran]] ([[Kurdistan Timur]]).<ref>''Kurdish Awakening: Nation Building in a Fragmented Homeland'', (2014), by Ofra Bengio, University of Texas Press</ref>
 
Wilayah ini secara resmi diperintah oleh [[Pemerintah Regional Kurdistan]] (KRG), dan beribu kota di [[Arbil]]. Kurdistan menganut sistem demokrasi parlementer, dan [[Parlemen Kurdistan|parlemen regional mereka]] terdiri dari 111 kursi.<ref name=KRG_KP>{{cite web |url= http://cabinet.gov.krd/a/d.aspx?r=160&l=12&s=04070000&a=15057 |title=The Kurdistan Parliament |date=30 November 2006 |publisher=Kurdistan Regional Government |accessdate=14 June 2016}}</ref> [[Masoud Barzani]], yang terpilih sebagai presiden pada tahun 2005, terpilih kembali pada tahun 2009. Pada bulan Agustus 2013, parlemen memperpanjang masa kepresidenannya selama dua tahun. Masa kepresidenannya berakhir pada 19 Agustus 2015 setelah para partai politik gagal untuk mencapai persetujuan dalam rangka memperpanjang masa kepresidenannya. Konstitusi Irak yang baru, mendefinisikan Wilayah Kurdistan sebagai entitas federal di dalam Irak, dan membuat [[bahasa Kurdi]] dan [[bahasa Arab]] sebagai [[bahasa resmi]] bersama Irak. Empat kegubernuran, yang terdiri dari [[Kegubernuran Dahuk|Duhok]], [[Kegubernuran Arbil|Hawler]], [[Kegubernuran As Sulaymaniyah|Silemani]], dan [[Kegubernuran Halabja|Halabja]] memiliki luas {{convert |41,710|km2}} dan populasi yang mencapai 5.5 juta (perkiraan 2015). Pada tahun 2014, selama [[Serangan Irak Utara (Juni 2014)|krisis Irak 2014]], pasukan Kurdistan Irak juga mengambil alih beberapa [[wilayah Irak Utara yang dipertentangkan]].