Fondasi (arsitektur): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 5:
'''Fondasi''' adalah suatu bagian dari [[bangunan]] yang berhubungan langsung dengan [[tanah]], dan berfungsi pendistribusi beban bangunan ke tanah. Fondasi biasanya memanjang hingga bawah tanah.
== Deskripsi ==
Pondasi bangunan adalah [[Konstruksi|kontruksi]] yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai "penahan seluruh [[beban]] yang berada di atasnya dan [[Gaya (fisika)|gaya]] – gaya dari luar". Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah [[tanah]] yang ada di bawah struktur tersebut. [[Beton]] bertulang adalah material yang paling cocok sebagai pondasi untuk struktur beton bertulang maupun bangunan [[baja]], [[jembatan]], [[menara]], dan struktur lainnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke [[permukaan]] tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur.
=== Perencanaan Pondasi ===
Dengan memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan tipe pondasi terdapat juga Syarat-syarat umum dari pondasi yaitu :
* Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi khususnya untuk pondasi telapak dan pondasi rakit.
* Kedalaman harus berada dibawah daerah perubahan volume musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pencairan dan pertumbuhan tanaman.
* Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.
* Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat didalam tanah.
* Sistem harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.
* Metode pemasangan harus seekonomis mungkin.
* Pergerakan tanah keseluruhan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir dan elemen pondasi dan elemen bangunan atas.
* Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.
=== Pondasi berdasarkan daya dukung tanah ===
* Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).
* Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
* Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah :
* Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
* Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
* Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
* Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara sederhana. Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg tidak akan mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut digolongkan tanah keras.
== Jenis Pondasi ==
Pondasi dalam suatu bangunan
Secara garis besar pondasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
=== Pondasi Dangkal ===
Pondasi dangkal adalah pondasi yang tidak membutuhkan galian tanah terlalu dalam karena lapisan tanah dangkal sudah cukup keras, apalagi bangunan yang akan dibangun hanya rumah sederhana. Kekuatan pondasi dangkal ada pada luas alasnya, karena pondasi ini berfungsi untuk meneruskan sekaligus meratakan beban yang diterima oleh tanah. Pondasi dangkal ini digunakan apabila beban yang diteruskan ke tanah tidak terlalu besar. Misalnya, rumah sederhana satu lantai atau dua lantai. yang termasuk pondasi dangkal antara lain:
;Pondasi Menerus - Batu Kali
* Material Penyusun Utama: Batu Kali - Semen - Pasir Cor
* Penerapan : Rumah Sederhana 1 Lantai
Pondasi ini digunakan oleh sebagian besar rumah satu lantai di Indonesia. Pondasi ini dipasang menerus sepanjang dinding bangunan untuk menahan dinding serta mengikat kolom-kolom berdekatan. Pondasi menerus dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Keuntungan memakai pondasi ini adalah beban bangunan dapat disalurkan secara merata, dengan catatan seluruh pondasi berdiri diatas tanah keras. Sementara kelemahan pondasi ini, biaya untuk pondasi cukup besar, memakan waktu agak lama dan memerlukan tenaga kerja yang banyak.
;Pondasi Setempat
* Material Penyusun Utama: Besi - Semen - Batu Pecah / Koral - Pasir Cor
* Penerapan : Rumah Sederhana 2 Lantai - Ruko
Pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti ini.Pondasi ini setempat, gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan tepat pada kolom bangunan. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegi panjang atau persegi.
=== Pondasi Dalam ===
[[Berkas:Jenis-pondasi-dalam2.jpg|jmpl|Pondasi sumuran adalah jenis pondasi dalam.]]
Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan
Jenis - jenis pondasi dalam :
;Pondasi Sumuran
* Material Penyusun Utama: Besi - Semen - Batu Pecah / Koral - Pasir Cor
* Penerapan : Ruko - Kantor
Pondasi sumuran merupakan sebuah bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada lapisan tanah keras yang berada pada kedalaman lebih dari 3m. Diameter pondasi sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masing kolom berbeda bebannya.
;Pondasi Tiang Pancang
* Material Penyusun Utama: Besi - Semen - Batu Pecah / Koral - Pasir Cor (pada umumnya pabrikasi tiang pancang)
* Penerapan : Perkantoran - Mall - Gedung Bertingkat
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan dilakukan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung beban (bearing capacity) yang cukup untuk memikul beban bangunan dan beban yang bekerja padanya atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah dengan kedalaman lebih dari 8 meter.
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk
;Pondasi Bored Pile
* Material Penyusun Utama: Besi - Semen - Batu Pecah / Koral - Pasir Cor
* Penerapan : Perkantoran - Mall - Gedung Bertingkat
Pondasi Bore Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat bore pile. Setelah mencapai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pemasangan begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran, kesing tersebut dikeluarkan kembali.
Baris 91:
ζbp < 0.65 ζbk ....... '''sesuai PBI 1971''' -->
== Lihat pula ==
* [[Pondasi dalam]]
* [[Pondasi dangkal]]
* [[Konstruksi]]
* [[Teknik sipil]]
* [[Infrastruktur]]
* [[Arsitektur]]
== Referensi ==
{{Commons category|Foundations}}
{{reflist}}
Baris 121:
{{bangunan-stub}}
[[Kategori:Arsitektur]]
|