Pendudukan Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Perbaikan
Baris 9:
|combatant1={{Flag icon|Saudi Arabia}} [[Arab Saudi]]
|combatant2=Ikhwan
|commander1={{Flag icon|Saudi Arabia}} [[Khaled dari Arab Saudi]]<br />{{Flag icon|Saudi Arabia}} [[Fahd dari Arab Saudi]]<br>{{Flag icon|Saudi Arabia}} [[Sultan bin Abdul-Aziz Al Saud|Pangeran Sultan]]<br />{{Flag icon |Saudi Arabia}} [[Badr bin Abdul-Aziz Al Saud]]<br>{{Flag icon|Saudi Arabia}} [[Turki bin Faisal Al Saud]]
|commander2=[[Juhayman al-Otaibi]]<br />[[Abdullah Hamid al Qahtani]]
|strength1=~10.000 NG Saudi<br/>~Paling tidak 3 komando [[National Gendarmerie Intervention Group|GIGN]]
Baris 16:
|casualties2=117<ref>{{cite news|last=Riyadh|title=63 Zealots beheaded for seizing Mosque|url=http://news.google.co.uk/newspapers?id=wesNAAAAIBAJ&sjid=rG0DAAAAIBAJ&pg=6824,1266876&dq=grand-mosque&hl=en|accessdate=12 November 2010|newspaper= Pittsburgh Post-Gazette|date=10 January 1980}}</ref> tewas<br />68 dihukum mati
}}
'''Pendudukan [[Masjidil Haram]]''' adalah serangan dan pendudukan yang dilancarkan oleh kelompok "Pengikut MahdiIkhwan" dari tanggal 20 November hingga 4 Desember 1979 di [[Masjidil Haram]], [[Mekkah]], [[Arab Saudi]]. Gerakan ini dipimpin oleh [[Juhayman al-Otaibi|Juhaiman bin Muhammad ibn Saif al Otaibi]]. Para pembangkang menyatakan salah seorang dari antara mereka, yaitu Mohammed Abdullah al-Qahtani, adalah seorang [[Mahdi]]. Mereka menyerukan semua Muslim untuk mematuhinya. Dengan senapan, mereka lalu menguasai Masjidil Haram dan menyandera peziarah-peziarah yang sedang melaksanakan ibadah haji. Tentara keamanan Arab Saudi kemudian mengepung kompleks masjid dan setelah dua minggu, para militan berhasil dikalahkan.
 
Serangan ini mengejutkan [[dunia Islam]] karena ratusan militan, penjaga keamanan dan sandera tewas dalam pertempuran.<ref>Benjamin, ''The Age of Sacred Terror'' (2002) hal. 90</ref> Akibat peristiwa ini, Saudi menerapkan hukum Islam dengan lebih ketat.<ref>Wright, ''Sacred Rage,'' (2001), hal. 155</ref>