Perdagangan rempah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Racconish (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 4:
[[Dunia Yunani-Romawi]] mengikuti perdagangan ini dengan berdagang di sepanjang [[Jalur Dupa]] dan [[Perdagangan Romawi dengan India|jalur Romawi-Hindustan]].<ref name="Fage 1975: 164">Fage 1975: 164</ref> Di tengah milenium pertama, rute pelayaran ke [[Hindustan]] (sekarang [[India]]) dan [[Sri Lanka]] (Romawi - [[Taprobane]]) dikendalikan oleh Hindustan dan [[Ethiopia]] yang menjadi kekuatan perdagangan maritim [[Laut Merah]]. [[Kekaisaran Aksum]] (sekitar abad ke-5 SM- abad ke-11 M) telah merintis rute [[Laut Merah]] sebelum [[abad ke-1]] Masehi. Pada pertengahan abad ke-7 bangkitnya Islam berimbas pada ditutupnya rute darat kafilah yang melalui Mesir dan [[Kanal para Firaun]], dan memisahkan komunitas perdagangan Eropa dari Aksum dan Hindustan.
 
Pedagang-pedagang Arab akhirnya mengambil alih pengiriman rempah-rempah melalui pedagang [[Levant]] dan pedagang [[Republik Venesia|Venesia]] untuk [[Eropa]], sampai bangkitnya [[Turki Utsmani]] yang memotong rute lagi tahun [[1453]]. Jalur darat pada awalnya membantu perdagangan rempah-rempah, tapitetapi [[rute perdagangan]] maritim menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa dalam aktivitas komersial.<ref name=EB1/> Selama periode [[Abad Pertengahan Tinggi]] dan [[Abad Pertengahan Akhir]] para pedagang Muslim mendominasi rute perdagangan rempah-rempah maritim di seluruh [[Samudera Hindia]], mendapat keuntungan besar dari daerah sumber rempah-rempah di Timur Jauh (Asia Tenggara) dan mengirimkan rempah-rempah dari emporium perdagangan di Hindustan ke arah barat ke [[Teluk Persia]] dan Laut Merah, di mana rute darat menuju ke Eropa.
 
Perdagangan rempah-rempah kemudian diubah oleh [[Zaman Penjelajahan]] Eropa,<ref name=Donkin/> di kala perdagangan rempah-rempah, terutama [[lada hitam]], menjadi sebuah kegiatan yang sangat penting bagi para pedagang Eropa.<ref name=CornPrologue>Corn & Glasserman 1999: Prologue</ref> Rute pelayaran dari Eropa ke Samudera Hindia melalui [[Tanjung Harapan]] yang memutari Afrika dipelopori oleh penjelajah dan navigator [[Portugis]] [[Vasco da Gama]] pada tahun [[1498]], sehingga terciptalah rute maritim baru untuk perdagangan rempah-rempah.<ref name=Columbia1/>
Baris 14:
[[Berkas:Spices in an Indian market.jpg|thumb|Perdagangan rempah-rempah dari Hindustan menarik perhatian [[Dinasti Ptolemaik]] (Yunani), dan selanjutnya [[Kekaisaran Romawi]].]]
[[Berkas:Map of the Periplus of the Erythraean Sea.jpg|thumb|perdagangan Romawi dengan Hindustan sesuai dengan ''Periplus Maris Erythraei,'' ("[[Periplus Laut Erythra]]") abad ke-1 Masehi.]]
[[Mesir Kuno|Orang-orang Mesir]] telah berdagang di [[Laut Merah]], mengimpor rempah-rempah dari "[[Negeri Punt]]" dan dari [[Jazirah Arab]].<ref>Rawlinson 2001: 11-12</ref> [[Barang mewah]] diperdagangkan sepanjang [[Jalur Dupa]] termasuk rempah-rempah [[Hindustan]] (sekarang [[India]]), [[kayu arang]], [[sutra]] dan [[tekstil]] halus. Perdagangan rempah-rempah awalnya dikaitkan dengan rute darat tapitetapi rute maritim terbukti menjadi faktor yang membantu perdagangan ini tumbuh.<ref name=EB1/> [[Dinasti Ptolemaik]] telah mengembangkan perdagangan dengan Hindustan menggunakan pelabuhan Laut Merah.<ref name=Shaw1>Shaw 2003: 426</ref>
 
Orang-orang dari periode [[Neolitik]] berdagang rempah-rempah, [[obsidian]], [[kerang laut]], [[batu mulia]] dan bahan bernilai tinggi lainnya setidaknya sejak abad 10 milenium [[Sebelum Masehi|SM]] (sekitar 10000 SM). Pihak yang pertama kali menyebutkan perdagangan ini dalam periode sejarah adalah bangsa [[Mesir Kuno]]. Dalam milenium ke-3 SM (sekitar 3000 SM), mereka berdagang dengan [[Negeri Punt]], yang diyakini kala itu terletak di daerah yang meliputi [[Somalia]] utara, [[Djibouti]], [[Eritrea]], dan pesisir [[Laut Merah]] [[Sudan]].<ref>Simson Najovits, ''Egypt, trunk of the tree, Volume 2'', (Algora Publishing: 2004), p.258.</ref>
Baris 64:
Selama era penemuan baru inilah para penjelajah yang bekerja untuk Kerajaan Spanyol dan Portugis pertama kali menginjakkan kaki di [[Dunia Baru]]. [[Christopher Columbus]] adalah yang pertama ketika pada tahun [[1492]], dalam upaya untuk mencapai Hindia dengan [[Pelayaran Christopher Columbus|berlayar ke arah barat]], ia membuat pendaratan di sebuah di wilayah pulau yang sekarang dikenal sebagai [[Bahama]]. Percaya bahwa dirinya telah mencapai Hindia, ia menyebut para penduduk asli pulau tersebut sebagai "​​Indian".<ref>[http://www.columbusnavigation.com/v1.shtml The First Voyage of Columbus] diakses 29 November 2007</ref> Hanya delapan tahun kemudian pada tahun [[1500]], navigator Portugis, [[Pedro Álvares Cabral]] ketika mencoba untuk mereproduksi rute [[Vasco da Gama]] ke Hindustan (sekarang [[India]]), tertiup ke arah barat ke wilayah yang sekarang disebut [[Brasil]]. Setelah mengambil kepemilikan lahan baru tersebut, Cabral melanjutkan perjalanannya ke Hindustan, akhirnya tiba di sana pada bulan September 1500 dan kembali ke Portugal pada tahun [[1501]].<ref>[http://www.newadvent.org/cathen/03128a.htm Catholic Encyclopedia: Pedralvarez Cabral] diakses 29 November 2007</ref>
 
Saat itu Portugis telah memegang kontrol penuh dari rute laut Afrika. Dengan begitu Spanyol jika ingin memiliki harapan untuk bersaing dengan Portugal untuk perdagangan yang menguntungkan, harus menemukan rute alternatif. Upaya awal pertama mereka adalah dengan [[Christopher Columbus]], tapitetapi ia malah menemukan sebuah benua tak dikenal di antara Eropa dan Asia. Orang Spanyol akhirnya berhasil dengan perjalanan [[Ferdinand Magellan]]. Pada [[21 Oktober]] [[1520]] ekspedisi Magellan melintasi apa yang sekarang dikenal sebagai [[Selat Magellan]], membuka pantai Pasifik Amerika untuk eksplorasi. Pada [[16 Maret]] [[1521]] kapal-kapalnya sampai di kepulauan yang sekarang disebut [[Filipina]], dan kemudian segera mencapai [[Kepulauan Maluku|Kepulauan Rempah-Rempah]], secara efektif mendirikan rute perdagangan rempah ke barat yang pertama ke Asia. Magellan tewas di Filipina, namun setelah kapal anggota ekspedisi yang terakhir berhasil kembali ke Spanyol pada tahun [[1522]], kru ekspedisi yang selamat menjadi manusia-manusia pertama yang telah berhasil mengelilingi bumi.
 
==Perdagangan rempah di bawah era kolonial==
Baris 71:
[[Berkas:Anonymous The Noord-Nieuwland in Table Bay, 1762.jpg|thumb|240px|Kapal Belanda di [[Teluk Table]] di dermaga [[Tanjung Koloni]] di Tanjung Harapan, 1762.]]
 
Menurut ''[[Encyclopædia Britannica]]'' 2002: "[[Ferdinand Magellan]] terjun dalam ekspedisi laut untuk Spanyol pada tahun 1519. Dari lima kapal di bawah komandonya, hanya satu, [[Victoria (kapal)|''Victoria'']], yang kembali ke Spanyol, tapitetapi penuh kemenangan, sarat dengan [[cengkeh]] (dari [[Maluku]])."<ref name=EB1/>
 
Ekspedisi pertama [[Belanda]] berlayar dari [[Amsterdam]] (April [[1595]]) ke [[Hindia Timur]] (sekarang [[Indonesia]]).<ref name=Donkin7>Donkin 2003: 169</ref> Konvoi lain Belanda berlayar pada tahun [[1598]] dan kembali satu tahun kemudian dengan 600.000 pon rempah-rempah dan produk Hindia Timur lainnya.<ref name=Donkin7/> [[Kongsi Perdagangan Hindia-Timur]] (VOC) menempa aliansi dengan produsen utama cengkeh dan pala.<ref name=Donkin7/> Sementara [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] (EIC) mengirimkan sejumlah besar rempah-rempah selama awal abad ke-17.<ref name=Donkin7/>