Jakarta International Film Festival: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: diantara → di antara, pungkir → mungkir
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 25:
 
=== 2003 ===
Tahun kelima Jakarta International Film Festival ([[14 Oktober]]-[[19 Oktober]]) adalah penyelenggaraan JIFFest yang tersingkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penyelenggara mengalami kesulitan pendanaan. Hal ini dipicu oleh peristiwa besar seperti peristiwa [[bom Bali]]. Beragam kesulitan yang dihadapi penyelenggara nyaris membatalkan kehadiran JIFFest 2003. Namun dukungan dari beragam pihak juga tak kalah kuat, meski pendanaan tetap tak memungkinkan untuk menggelar JIFFest dalam skala besar. Penyelenggara menyadari bagaimanapun komitmen JIFFest terhadap penonton tak bisa dimungkiri. Akhirnya, ditempuh jalan tengah: menyelenggarakan JIFFest dalam skala sederhana. Keprihatinan ini juga tercermin dari tema-tema film yang diputar di JIFFest kali ini, seperti "[[Bowling for Columbine]]" [http://www.imdb.com/title/tt0310793/] ([[Michael Moore]], [[Amerika Serikat]]) dan "[[September 11]]" [http://www.imdb.com/title/tt0328802/] ([[Perancis]]). Berbeda dari sebelumnya, JIFFest tahun kelima tidak berupaya sekadar menghibur tapitetapi justru mengajak penonton untuk bercermin pada realita sosial yang terjadi saat itu. Di posisi film terfavorit tahun itu adalah "[[The Magdalene Sisters]]" ([[Peter Mullan]], [[Skotlandia]]), sebuah drama bernuansa "gelap" tentang para murid wanita di sebuah asrama Katolik. Penonton kali ini berjumlah sekitar 7400 orang.
 
=== 2004 ===
Tahun 2004 ([[3 Desember]]-[[12 Desember]]), JIFFest kembali dengan semangat baru dibandingkan tahun sebelumnya. Tak ada lagi satu tema yang dipilih untuk penyelenggaraan JIFFest kali ini. Dari hasil evaluasi, pemilihan satu tema ternyata justru terasa membatasi keragaman pemilihan film dan programming pada umumnya. JIFFest tetap memilah film-film dan aktivitasnya ke dalam beberapa segmen. Kali ini segmen yang diangkat adalah "''Spirit of Youth''". Tema ini dipilih karena film-film bertema anak muda, khususnya remaja saat itu sedang mengalami ''booming'' baik di dalam maupun di luar negeri. Kontribusi pembuat film muda terhadap industri film juga jelas terlihat, dan tema ''coming of age'' di beragam negara dianggap menarik untuk diamati. Sebanyak 133 judul film dari 35 negara diputar sepanjang JIFFest keenam ini. Film "[[Dirty Pretty Thing]]" yang bercerita tentang nasib kaum pendatang di Inggris (arahan [[Stephen Frears]], [[Inggris]]) jadi pilihan mayoritas penonton. Film Indonesia yang diputar tahun ini adalah "[[Yasujiro Journey]]" arahan Faozan Riza dan "[[Impian Kemarau]]" ("The Rainmaker") karya Ravi Bharwani. Pemutaran perdana internasional “Impian Kemarau” dilangsungkan di [[Pusan]] pada bulan Oktober.
 
Salah satu tamu istimewa kali ini adalah sutradara [[Korea]], [[Lee Chang-dong]] yang tak hanya membawa film-filmnya ke hadapan penonton Indonesia ("[[Green Fish]]", "[[Peppermint Candy]]", "[[Oasis (film)|Oasis]]") tapitetapi juga berbagi pengalaman mengenai bangkitnya industri [[perfilman Korea]]. Perjumpaan Lee Chang-dong dengan para pembuat film Indonesia memberikan kontribusi pada kelahiran konsep ‘komite sinema’ di Indonesia yang masih sedang dicoba untuk dirumuskan dan digarap bersama oleh para pembuat film Indonesia. JIFFest 2004 ini dihadiri sekitar 26 ribu penonton.
 
=== 2005 ===