Isaias Douw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 11963884 oleh 36.84.1.147 (bicara)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 44:
Saat ini tinggal di rumah Negara Tapioka Nabire. Dia menamatkan SD dari SD YPPK Ugapugaa 1977. Setelah itu dia melanjutkan pendidikannya di Nabire yakni SMP YAPIS Nabire dan tamat pada 1981 . Di tengah perjalan pendidikannya, dia kesulitan membiayai sekolahnya karena factor ekonomi orang tua. Sembari magang sebagai kuli bangunan dia memberanikan diri melanjutkan pendidikan SMA hingga akhirnya dapat lulus dari SMA Negeri 527 Nabire pada tahun 1985. Pada tahun 1985 dia diangkat sebagai pegawai Negeri Sipil Pemda Kabupaten Nabire (dahulu Pemda Paniai) dan melanjutkan pendidikan (bekerja sambil belajar) di AAP SWM Nabire dan tamat 1989.
 
Dia melanjutkan kuliah di FISIP UNCEN Jayapura dan tamat pada tahun 1995. "Badan saya gendut. Tidak tinggi tapitetapi juga tidak terlalu pendek, berkulit hitam , rambut keriting. Jadi, badan bentuk fisik saya kurang berkesan bagi sebagian perempuan pada umumnya, " katanya bercanda. Dibalik penampilannya yang tenang dan bersahaja, dia ramah terhadap siapapun lawan bicaranya. "Dia memiliki sifat dan pembawaan khas seorang pemimpin yang sederhana. Dia lebih melayani bukan dilayani. Dia berani berkorban dan dia turun langsung ke masyarakat. Dia jujur dan tidak muluk-muluk.
 
Dia berani. Dia taat beribadah. Dia juga lembut dan penuh wibawa," kata ibu angkatnya. Seorang perempuan kampung, teman ibu angkatnya mengisahkan dialog (lima paragraf berikut ini) yang pernah terjadi antara dirinya dengan Isaias Douw. Dialog itu menyiratkan banyak hal dan penting. Pertanyaan-pertanyaan penting dari seorang ibu sahabat ibu angkatnya yang mengenal Isaias sejak lama. Pak Douw, anda telah berusaha untuk maju menjadi Bupati, bagaimana kalau seandainya nanti anda gagal mendapatkan dukungan dan tidak terpilih di PILKADA Nabire? {{pagename}} menjawab: ‘Bagi saya gagal atau berhasil itu adalah keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang penting saya sudah berusaha'.
 
Saya bertanya lagi: ‘Bagaimana kalau anda terpilih menjadi Bupati Nabire pada periode ini, mampukah Anda menjalankan tugas ini?' Itulah pertanyaan saya berikutnya, karena terkadang seorang kandidat selalu mengatasnamakan masyarakat, demi masyarakat, dan juga untuk masyarakat, padahal seteleh terpilih kemampuan untuk melihat dan terjun ke masyarakat kadang sirna dan tersimpan rapi di bawah meja dan kursi empuk sang pemimpin." Dia melanjutkan jawabannya : ‘Saya sering membantu masyarakat, bukan hari ini saja, tapitetapi sejak saya memiliki kemampuan untuk membantu sesame. Saya, Isaias Douw mau maju jadi Bupati Nabire, tolong dukung saya, bukan atas nama masyarakat. Saya hanya manusia biasa seperti anda, tapitetapi perlu anda tahu bahwa saya sedikit memiliki kemampuan khas sebagai pimpinan yang baik.
 
Saya akan bekerja dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan saya berharap semua komponen masyarakat dapat melibatkan diri untuk membantu saya, menjalankan roda pemerintahan sebaik-baiknya , tentunya semua ini bisa terlaksanan bila keamanan dan ketertiban selalu dalam keadaan yang kondusif. Saya juga berusaha meramu kemajemukan yang ada dimasyarakat Nabire. Perbedaan yang ada merupakan modal yang akan kita gunakan untuk bersama membangun Nabire yang Maju dan Damai, yang sejahtera dan senantiasa berada dalam Bingkai NKRI. Perbedaan yang ada, jangan kita jadikan sebagai pemicu perpecahan di antara kita.