Kritik sastra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Fungsi Kritik Sastra: minor cosmetic change
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Kritik sastra''' adalah salah satu cabang [[ilmu sastra]] untuk [[hakim|menghakimi]] suatu [[karya sastra]].<ref name="rahmat"> {{cite book|title=Prinsip-prinsip Kritik Sastra|author=Rachmat Djoko Pradopo|page=10,11,14-15|year=1997|publisher=Gadjah Mada University Press|location=Yogyakarta|ISBN=979-420-298-3}}</ref> Kritik sastra mencakup penilaian guna memberi keputusan bermutu tidaknya suatu karya sastra.<ref name="rahmat"/> Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh [[kritikus]] sastra. <ref name="rahmat"/> Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra, [[sejarah]], [[biografi]], penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang terkait.<ref name="rahmat"/> Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat di[[analisis]], di[[klasifikasi]] dan akhirnya dinilai <ref name="rahmat"/> Seorang kritikus sastra mengurai pemikiran, paham-paham, [[filsafat]], pandangan hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra. <ref name="rahmat"/> Sebuah kritik sastra yang baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung maupun tidak langsung dalam penilaiannya. <ref name="rahmat"/>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Aristophanes - Project Gutenberg eText 12788.png|thumb|150 px|Aristophanes menjadi salah satu kritikus sastra paling awal]]
Kritik berasal dari kata ''κριτεσ''-''krites'' ([[Yunani]]) yang artinya hakim.<ref name="andre"> {{cite book|title=Kritik Sastra, Sebuah Pengantar|author=Andre Hardjana|publisher=Gramedia|year=1981|location=Jakarta|page=1-6|}} </ref> Kata ini berasal dari kata kerja ''κρίνειν''-''krinein'' yang berarti menghakimi.<ref name="andre"/> Selanjutnya muncul kata ''κρητικος''-''kritikos'' yang artinya hakim karya sastra.<ref name="andre"/>
 
=== Kritik Sastra Awal ===
Kegiatan kritik sastra pertama kali di dunia dilakukan dua orang Yunani, yaitu [[Xenophanes]] dan [[Heraclitus]] sekitar tahun 500 SM. <ref name="andre"/> Xenophanes dan Heraclitus mengecam keras seorang pujangga besar bernama [[Homerus]] yang sering bercerita tentang hal-hal yang tidak senonoh tentang [[dewa]]-[[dewi]].<ref name="andre"/> Hal inilah yang mengawali pemikiran [[Plato]] tentang "pertentangan purba antara [[puisi]] dan filsafat.<ref name="andre"/> Pada tahun 405 SM [[Aristophanes]] secara lebih tebuka mengkritik [[Euripides]] yang begitu menjunjung nilai [[seni]] tanpa memperhatikan nilai sosial.<ref name="andre"/> [[Aristoteles]] kemudian menulis buku mengenai kritik sastra yang mulai menemukan bentuk yang berjudul ''[[Poetica]]''. <ref name="andre"/> Pada masa ini Plato memunculkan tiga poin penting mengenai baiknya suatu karya sastra : memberikan ajaran [[moral]] yang lebih tinggi; memberikan [[nikmat|kenikmatan]]; dan memberikan ketepatan dalam bentuk pengungkapannya.<ref name="andre"/>
 
=== Kritik Sastra ''Renaissance'' ===
[[Berkas:Julius Caesar Scaliger - Imagines philologorum.jpg|thumb|left|100px|Julius Caesar Scaliger penulis ''Poetica'' zaman ''Renaissance'' ]]
Pada abad pertengahan istilah kritik hilang sama sekali.<ref name="andre"/> Barulah [[Polizianus]] pada tahun 1492 menggunakan istilah ''criticus'' dan ''grammaticus'' tanpa pembedaan. <ref name="andre"/> ''Grammaticus'' artinya adalah ahli pikir sama dengan ''philosophicus''.<ref name="andre"/> Dengan demikian terjadi persamaan arti antara ''criticus'', ''grammaticus'', dan ''philosophicus'' yang kesemuanya ditujukan bagi orang-orang yang mempelajari sastra [[pustaka]] lama.<ref name="andre"/> [[Kaspar Schopp]] (1576-1649) mengatakan tujuan para kritikus adalah menganalisa kesalahan dan cacat demi perbaikan naskah-naskah karya [[pujangga]] kuno baik dalam bahasa Yunani maupun Latin.<ref name="andre"/> Sementara itu, [[Erasmus]] menggunakan istilah seni kritik (''ars critica'').<ref name="andre"/> Buku yang dipandang menjadi sumber pengertian kritik modern adalah ''Criticus'' karya [[Julius Caesar Scaliger]] (1484-1558). <ref name="andre"/> Buku ini adalah jilid ke-6 dari rangkaian bukunya berjudul ''Poetica''.<ref name="andre"/> Scaliger melakukan analisa dan perbandingan antara pujangga-pujangga Yunani dan Latin.<ref name="andre"/> Dengan munculnya teori kritik modern disertai perkembangannya, para penyair mulai merasa terganggu karena kegiatan kreatif mereka terganggu.<ref name="andre"/>
 
=== Kritik Sastra di Inggris ===
Di Inggris sampai abad-15 pada zaman pemerintahan [[Ratu Elizabeth]] istilah kritik sastra sama sekali belum dikenal.<ref name="andre"/> [[Francis Bacon]] dengan bukunya ''[["Advancement of Learning"]]'' adalah orang pertama yang kemungkinan besar menggunakan istilah kritik dalam [[Sastra Inggris]] pada tahun 1605.<ref name="andre"/> Tahun 1607 [[Ben Johnson]] menggunakan ungkapan "kritikus terpelajar dan berhati besar", yang tugasnya secara jujur menentukan nilai karya sastra dan pengarangnya.<ref name="andre"/> Akan tetapi sampai tahun 1670-an belum muncul banyak kritikus-kritikus di Inggris.<ref name="andre"/> Pada abad-17 istilah ''critic'' dipakai untuk menunjuk kritikus sastra maupun kritik itu sendiri.<ref name="andre"/> Kemudian muncul [[Samuel Johnson]] yang menggunakan istilah ''critick'' untuk kritikus dan ''critic'' untuk kritik sastra, yang kemudian menjadi ''criticism''.<ref name="andre"/> Awal abad-18 menjadi saat meluasnya ''criticism'' atau kritik sastra.<ref name="andre"/> Era ini ditandai dengan kemunculan buku-buku seperti ''[["The Grounds of Criticm Poetry"]]'', ''[["Essay on Criticism"]]'' juga ''[["The Art of Criticism"]]''.<ref name="andre"/>
 
=== Kritik Sastra di Indonesia ===
Kritik sastra, dari segi pengertian dan istilah bukan merupakan tradisi asli masyarakat Indonesia.<ref name="andre"/> Istilah dan pengertian kritik sastra baru muncul ketika para sastrawan Indonesia mendapat pendidikan dengan sistem Eropa pada awal abad ke-20.<ref name="andre"/> Sebelum itu, penilaian karya-karya sastra dalam bahasa daerah didasarkan pada kepercayaan, agama, dan mistik.<ref name="andre"/> Kapan pertama kali kritik sastra dipergunakan di Indonesia tidak dapat diketahui dengan pasti.<ref name="andre"/> Namun, kritik sastra mulai mendapat perhatian di Indonesia setelah terbitnya kumpulan karangan "''Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Essay''" karya [[H.B. Jassin]].<ref name="andre"/>
 
== Aspek-aspek dalam Kritik Sastra ==
=== Fungsi Kritik Sastra ===
Kritik sastra merupakan studi sastra yang secara langsung berhadapan dengan karya sastra dengan fokus utama penilaian.<ref name="pradopo"> {{cite book|title=Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya|author=Rachmat Djoko Pradopo|year=1995|publisher=Pustaka Pelajar|page=93|location=Yogyakarta|ISBN=979-8581-15-6}} </ref> Sementara fungsi kritik sastra adalah :<ref name="pradopo"/>
# Mengembangkan ilmu sastra sendiri.<ref name="pradopo"/> Kritik sastra dapat mengembangkan teori sastra dan sejarah sastra.<ref name="pradopo"/>
# Mengembangkan kesusastraan.<ref name="pradopo"/> Kritik sastra mengembangkan kesusastraan suatu bangsa dengan penilaiannya.<ref name="pradopo"/>
# Memberikan masukan terhadap masyarakat umum.<ref name="pradopo"/> Hasil analisis kritik sastra dapat membantu masyarakat dalam memahami dan mengapresiasi suatu karya sastra.<ref name="pradopo"/>
=== Teori Pendekatan dalam Kritik Sastra ===
Beberapa pendekatan yang ada dalam kritik sastra adalah : <ref name="barry"> {{cite book|author=Peter Batty|title=Beginning Theory|year=2010|publisher=Jalasutra|location=Yogyakarta|ISBN=978-602-8252-31-7}} </ref> <ref name="raman"> {{cite book|title=Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini|author=Raman Selden|publisher=Gajah Mada University Press|year=1985|page=53-159|ISBN=979-420-207-X|location=Yogyakarta}} </ref>
* Pendekatan [[Strukturalisme|Stukturalis]], tokoh-tokohnya : [[Ferdinand de Saussure]], [[Levi Strauss]], [[Jonathan Culler]].<ref name="raman"/>
* Pendekatan [[Poststrukturalisme|Poststrukturalis]], tokoh-tokohnya : [[Roland Barthes]], [[Jaques Lacan]], [[Jaques Derrida]].<ref name="raman"/>
* Pendekatan [[Feminis]], tokoh-tokohnya :[[Simeone de Beauvoir]], [[Michele Barrett]], [[Kate Milett]].<ref name="raman"/>
 
=== Jenis-jenis Kritik Sastra ===
Berdasarkan pendekatannya terhadap karya sastra, jenis kritik sastra dapat dibedakan menjadi : <ref name="atar"> {{cite book|title=Kritik Sastra|author=Atar Semi|publisher=Angkasa|year=1989|page=11-14|location=Bandung|ISBN=979-404-457-1}} </ref>
* Kritik Mimetik
Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia.<ref name="atar"/>
* Kritik Pragmatik
Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra.<ref name="atar"/>Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.<ref name="atar"/>
* Kritik Ekspresif
Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra.<ref name="atar"/> Biasanya pendekatan ini untuk mengkaji [[puisi]].<ref name="atar"/>
* Kritik Objektif
Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri.<ref name="atar"/> Karya sastra adalah objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.<ref name="atar"/>
 
== Kritik Sastra dan Sejarah Sastra ==
Kritik sastra dan [[sejarah sastra]] memiliki hubungan yang erat, maka tidak ada kritik sastra tanpa sejarah sastra. <ref name="rene"> {{cite book|title=Teori Kesusastraan|author=Rene Wellek dan Austin Warren|publisher=Gramedia Pustaka Utama|year=2013|location=Jakarta|ISBN=978-602-03-0126-6|page=36-41}} </ref> Akan tetapi, keduanya memiliki wilayahnya sendiri dalam dunia sastra dan memiliki perbedaan.<ref name="rene"/> Sejarah sastra akan menjelaskan "A" berasal dari "B", sementara kritik sastra menilai "A" lebih baik dari "B".<ref name="rene"/> Sejarah sastra berdasarkan pembuktian data-data [[historis]], sementara kritik sastra berdasarkan pada pendapat dan keyakinan seorang kritikus sastra.<ref name="rene"/> Kaitan yang pasti antara sejarah sastra dan kritik sastra adalah kritik sastra yang baik akan menganalisa suatu karya sastra dengan melibatkan pemikiran dan sikap orang-orang dalam suatu zaman lahirnya sebuah karya sastra.<ref name="rene"/> Hal ini penting karena setiap [[periode sastra]] memiliki konsep dan pemikiran yang berbeda-beda.<ref name="rene"/> Sementara itu, tidak ada sejarah sastra yang ditulis tanpa dasar penilaian dan [[seleksi]] yang menjadi ciri khas kritik sastra.<ref name="rene"/> Sejarah sastra berperan menghasilkan kritik sastra yang melampaui penilaian atas dasar suka atau tidak suka.<ref name="rene"/> Kritikus sastra yang sadar akan sejarah sastra mempunyai kemampuan untuk membedakan asli atau tidaknya sebuah karya sastra yang sedang dihadapi. <ref name="rene"/>
== Perkembangan Kritik Sastra di Indonesia ==
[[Berkas:Hb jassin.jpg|thumb|left|150px|H.B. Jassin, pelopor kritik sastra di Indonesia ]]
 
Ada beberapa istilah kritik sastra yang muncul di Indonesia dalam perkembangannya, yaitu kritik sastra [[impresionistis]], [[akademis]], dan [[sekretaris]]. <ref name="hb"> {{cite book|title=Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia|author=H.B. Jassin|year=1983|location=Jakarta|publisher=Gramedia|page=30-31}} </ref> Ketiga istilah tersebut muncul sebelum perang hingga tahun 1950-an.<ref name="hb"/> Kritik sastra impresionistis tidak didasari pengetahuan ilmiah dan hadir sebagai pengetahuan elementer untuk pengajaran di sekolah menengah.<ref name="hb"/> Barulah muncul kritik sastra akademis pada tahun 1950-an yang dimulai oleh para kritikus kompeten secara ilmiah dari Universitas Indonesia.<ref name="hb"/> Pada tahun 1960-an muncul aliran kritik baru yang dipelopori oleh kalangan seniman dan pengarang sendiri.<ref name="hb"/> Aliran ini memnggunakan pendekatan bercirikan pandangan yang sangat subjektif menurut kritik dari pengarang sendiri.<ref name="hb"/> Hal ini berbeda dengan aliran sebelumnya yang menggunakan pendekatan akademis yang kritis analitis maupun strukturalis.<ref name="hb"/> Aliran baru ini menggunakan pendekatan yang disebut ''Ganzeith-approach''.<ref name="hb"/> Seiring perkembangannya beberapa aliran kritik ini menuai banyak perdebatan mengenai kelebihan dan kekurangan yang sulit menemukan penyelesaian.<ref name="hb"/> Setiap aliran memiliki ciri khas masing-masing untuk melakukan pendekatan.<ref name="hb"/>
 
=== Tokoh-tokoh Kritik Sastra di Indonesia ===
Tokoh-tokoh kritik sastra di Indonesia dalam perkembangannya adalah:<ref name="atar"/>
* [[A. Teeuw]]
Baris 57:
* [[Sitor Situmorang]]
 
=== Kritik Sastra di Media Massa ===
Majalah yang memuat kritik sastra di Indonesia : <ref name="atar"/>
* [[Mimbar Indonesia]]
Baris 70:
* [[Merdeka]]
 
== Rujukan ==
{{reflist}}