Ibu suri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ibu suri''' adalah gelar untuk ibu dari [[penguasa monarki]]. Gelar ini juga dapat diperuntukkan kepada permaisuri yang telah menjanda, meskipun dia bukanlah ibu dari penguasa monarki yang sedang memerintah. Meskipun demikian, tidak setiap ibu dari penguasa monarki atau janda permaisuri mendapat gelar ibu suri secara otomatis. Hal ini dikarenakan perbedaan hukum dan adat yang berlaku di tiap daerah.
'''Ibu suri''' adalah gelar atau jabatan yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri yang telah menjadi janda dan ketika putra atau putrinya menjadi penguasa.<ref>A ''queen mother'' is defined as "A Queen dowager who is the mother of the reigning sovereign" by both the ''[[Oxford English Dictionary]]'' and ''Webster's Third New International Dictionary''.</ref> Istilah ini setidaknya telah digunakan di [[Inggris]] sejak tahun [[1557]].<ref>''Oxford English Dictionary''</ref> Hal ini muncul dalam monarki turun temurun di Eropa, dan juga digunakan untuk menggambarkan sejumlah konsep monarki yang sama namun berbeda dalam budaya non-Eropa di seluruh Dunia.
 
== StatusPenggunaan ==
Permaisuri mempunyai posisi yang penting di dalam suatu kerajaan akan tetapi permaisuri tidak dapat menggantikan suaminya apabila suaminya meninggal dunia. Putra tertua permaisuri (atau anak perempuan, jika tidak ada anak atau jika praktik dalam pewarisan kerajaan menggunakan praktik hak absolut anak sulung) biasanya akan dinobatkan sebagai penggantinya setelah kematian raja, sering meninggalkan ibu dari raja baru yang masih hidup, tetapi tidak lagi memegang jabatan resmi. Seorang raja baru, tentu saja, mungkin sudah menikah, atau akan menikah kemudian, dan akan memiliki permaisuri sendiri. Seorang anak perempuan yang menggantikan raja sebelumnya akan menjadi ratu yang memerintah dan biasanya hanya disebut sebagai "Ratu", sehingga kebingungan akan gelar dapat terjadi.
 
=== Asia Timur ===
Oleh karena itu, gelar "ibu suri" mengidentifikasi seorang janda dari mantan raja yang telah meninggal dan ibu dari raja atau ratu yang memerintah saat ini. Gelar ini untuk membedakan antara ibu suri dari permaisuri yang ada saat ini, yang adalah istri raja saat ini berkuasa. Hal ini juga membedakan orang seperti itu dari seorang ibu raja yang sebelumnya tidak menjabat sebagai seorang permaisuri. Sebagai contoh, [[Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld|Duchess Kent]] menjadi "Ibu dari Ratu" ketika putrinya [[Ratu Victoria|Victoria]] menjadi ratu yang memerintah tetapi tidak mendapatkan gelar "ibu suri".
Kebudayaan Asia Timur memiliki gelar yang dapat disejajarkan dengan permaisuri. Dikarenakan kedudukan kaisar lebih tinggi dari raja, maka kedudukan ibu suri kaisar juga lebih tinggi dari ibu suri raja. Gelar ibu suri ditulis dalam [[Aksara Han|huruf Tiongkok]] 皇太后 dan dibaca ''húangtàihòu'' dalam bahasa Tionghoa dan ''kōtaigō'' dalam bahasa Jepang. Gelar ini dapat disandang oleh ibu kandung kaisar dan permaisuri yang telah menjanda, menjadikan dapat disandang oleh lebih dari satu orang dalam satu masa. Pada masa Kaisar [[Zaichun]], gelar ini diberikan kepada [[Cixi]] (ibu kandung Kaisar Zaichun yang merupakan selir dari kaisar sebelumnya, [[Yizhu|Yi Zhu]]) dan [[Ci'an]] (permaisuri dari mendiang Kaisar Yi Zhu). Ibu Suri juga menjadi pihak yang paling berhak mengurus pemerintahan saat kaisar terlalu muda untuk memerintah.
 
Gelar lain yang terkait dengan ibu suri dalam kebudayaan Asia Timur adalah ibu suri tua atau ibu suri agung. Gelar ini ditulis 太皇太后 dan dibaca ''tàihuángtàihòu'' dalam bahasa Tionghoa dan ''taikōtaigō'' dalam bahasa Jepang. Gelar ini diperuntukkan untuk nenek kaisar atau wanita lain yang berada dalam satu generasi dengan nenek kaisar.
Sebagai ibu raja atau ratu, ibu suri biasanya didukung sepanjang sisa waktunya dan diberikan kehormatan sebagai kerabat tercinta, tetapi tidak memiliki posisi resmi atau kekuasaan. Dia diharapkan dengan cermat menjauhkan diri dari keterlibatan dalam pemerintahan atau politik.
 
=== Utsmani ===
Di [[Swaziland]], yang terletak di Afrika bagian selatan, ibu suri, atau [[Ndlovukati]], memerintah bersama anaknya. Dia berfungsi sebagai tokoh seremonial, sementara anaknya berfungsi sebagai kepala administrasi negara. Dia memiliki kekuasaan mutlak. Dia adalah tokoh yang penting di festival seperti upacara tari buluh tahunan.
Ibu Suri dari [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Utsmani]] bergelar ''valide sultan'' ([[Bahasa Turki Utsmaniyah|bahasa Utsmani]]: والده سلطان‎) dan gelar ini digunakan pertama kali oleh [[Ayşe Hafsa Sultan|Hafsa Sultan]], ibu dari Sultan [[Suleiman I|Suleiman]]. ''Valide Sultan'' adalah pemimpin dan pengambil keputusan dari urusan harem atau rumah tangga istana dan menjadi penasihat sultan dalam urusan pemerintahan. Saat sultan dirasa mengeluarkan pendapat yang kurang tepat, para wazir dapat menghadap ''valide sultan'' dan meminta agar memberi nasihat kepada sultan agar dapat mengambil keputusan yang lebih tepat. Di masa yang sering disebut sebagai [[Kesultanan wanita|Kesultanan Wanita]], beberapa ibu suri bahkan memiliki pengaruh yang teramat besar dalam urusan pemerintahan melebihi sultan sendiri.
 
=== Eropa ===
Di dalam banyak masyarakat matrilineal di [[Afrika Barat]], seperti [[Ashanti]], ibu suri adalah salah satu orang yang penting karena melaluinya keturunan kerajaan diperhitungkan dan dengan demikian dia memiliki kekuasaan yang cukup besar. Salah satu pemimpin terbesar Ashanti adalah Ibu Suri [[Yaa Asantewaa]] (1840-1921), yang memimpin rakyatnya melawan [[Kerajaan Serikat|Britania Raya]] selama [[Perang Mata-mata Emas]] pada tahun 1900.
Gelar yang setara dengan ibu suri setidaknya telah digunakan di [[Inggris]] sejak tahun [[1557]].<ref>''Oxford English Dictionary''</ref> Sebelumnya, tidak ada gelar khusus yang diperuntukkan kepada ibu suri. Di Eropa pada umumnya, saat seorang permaisuri menjanda dan menjadi ibu suri, dia masih memegang gelar yang sama seperti saat menjadi permaisuri.
 
Saat [[George VI dari Britania Raya|George VI]], Raja Inggris Raya, mangkat pada 6 Februari 1952, putri tertuanya naik tahta sebagai [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]]. Sesuai dengan gelar yang biasa digunakan lingkungan istana, janda George yang juga bernama Elizabeth akan disapa dengan sebutan "Queen Elizabeth", mirip dengan putri mereka yang menjadi ratu yang bergelar "Queen Elizabeth II." Untuk menghindarkan dari kebingungan, janda George sekaligus ibu Elizabeth II disapa dengan sebutan "The Queen Mother," gelar yang dapat disejajarkan dengan ibu suri dalam bahasa Indonesia.
Dalam masyarakat yang mendorong lebih simbolis seperti kerajaan-kerajaan dari masyarakat [[Yoruba]], ibu suri bahkan mungkin tidak memiliki hubungan darah secara relatif dengan raja yang berkuasa.
 
Gelar ibu suri hanya terbatas pada ibu dari penguasa monarki yang sedang memerintah sekaligus permaisuri dari penguasa sebelumnya.<ref>A ''queen mother'' is defined as "A Queen dowager who is the mother of the reigning sovereign" by both the ''[[Oxford English Dictionary]]'' and ''Webster's Third New International Dictionary''.</ref> Ibu dari penguasa monarki yang tidak pernah menjadi permaisuri, tidak akan menerima gelar ibu suri. Sebagai contoh, [[Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld|Duchess Kent]] menjadi "Ibu dari Ratu" ketika putrinya, [[Ratu Victoria|Victoria]], menjadi ratu yang memerintah tetapi tidak mendapatkan gelar "ibu suri" karena ibu Ratu Victoria sendiri tidak pernah menjadi permaisuri sepanjang hidupnya.
 
=== Afrika ===
Di [[Swaziland]], yang terletak di Afrika bagian selatan, ibu suri, atau [[Ndlovukati]], memerintah bersama anaknya. Dia berfungsi sebagai tokoh seremonial, sementara anaknya berfungsi sebagai kepala administrasi negara. Dia memiliki kekuasaan mutlak. Dia adalah tokoh yang penting di festival seperti upacara tari buluh tahunan.
 
Di dalam banyak masyarakat matrilineal di [[Afrika Barat]], seperti [[Ashanti]], ibu suri adalah salah satu orang yang penting karena melaluinya keturunan kerajaan diperhitungkan dan dengan demikian dia memiliki kekuasaan yang cukup besar. Salah satu pemimpin terbesar Ashanti adalah Ibu Suri [[Yaa Asantewaa]] (1840-1921), yang memimpin rakyatnya melawan [[Kerajaan Serikat|Britania Raya]] selama [[Perang Mata-mata Emas]] pada tahun 1900.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat juga ==
* [[Penguasa monarki]]
* [[Ratu (gelar)|Ratu]]
* [[Permaisuri]]
{{gelar-stub}}