Nanga Bulik, Bulik, Lamandau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arieko99 (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: teoritis → teoretis using AWB
Baris 13:
}}
 
'''Nanga Bulik''' (disingkat: '''NGB'''<ref>http://ftp.paudni.kemdiknas.go.id/paudni/2011/06/SNI_7657-2010_Singkatan_Nama_Kota.pdf</ref>) adalah sebuah [[kelurahan]] yang termasuk dalam [[Kecamatan]] [[Bulik, Lamandau]], [[Kalimantan Tengah]] yang juga merupakan ibukota [[Kabupaten Lamandau]].
 
== Sejarah ==
Baris 31:
# 200 m dari daerah permukiman lama
# 600 m dari daerah belokan sungai
# 200 m dari jalan negara
 
'''Sebelah Selatan'''
Baris 43:
 
==Potensi==
Potensi-potensi yang terdapat di wilayah perencanaan memberikan peluang sangat besar bagi perkembangan wilayah itu sendiri. Potensi tersebut adalah tersedianya lahan kosong yang sangat besar dengan ditunjang oleh letak kawasan yang cukup strategis. Ketersediaan lahan kosong yang luas ini memberi peluang yang cukup besar untuk menentukan kebijakan dan pengawasan pengembangan kawasan serta mengurangi konflik akibat dari kesulitan pengaturan penggunaan lahan.
 
==Kondisi Fisik Dasar Wilayah Perencanaan==
Baris 61:
 
===Iklim===
Secara umum iklim di kawasan perencanaan RTRK Nanga Bulik sama dengan iklim di Kabupaten Lamandau dan iklim di Kabupaten Kotawaringin Barat. Musim kemarau berlangsung antara bulan Juni sampai bulan September dangan musim hujan antara bulan Oktober sampai bulan Mei. Curah hujan berkisar antara 2.000 2.500 &nbsp;mm/tahun. Curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada bulan Agustus. Suhu udara antara 23&nbsp;°C 32&nbsp;°C dengan suhu maksimum berkisar antara 31˚ - 33˚ C dan minimum antara 21,9˚ - 23,4˚ C. Kelembaban udara berkisar antara 81 % - 92 %. Kecepatan angin 0,4 – 0,7 knot. Curah hujan rata-rata pertahun antara 2.500 – 3.400 &nbsp;mm. Hal tersebut dirujuk berdasarkan data-data yang tertuang di laporan RUTRK Nanga Bulik 2003.
 
==Karakteristik Kependudukan==
Baris 93:
 
====Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan====
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan berdasarkan data dari Kabupaten Lamandau dalam angka 2002 menyebutkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Bulik untuk penduduk berumur di atas 10 tahun sebagian besar tamat SD, yaitu sebesar 39,85% dari total penduduk di Kecamatan Bulik. Penduduk yang tidak tamat SD sebesar 32,61% dari total Penduduk di Kecamatan Bulik. Sedangkan penduduk yang tamat SMP dan SMA masing-masing 13,97% dan 13,48% dari total Penduduk di Kecamatan Bulik.
 
====Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian====
Baris 106:
 
====Karakteristik Penduduk====
Karakteristik penduduk di wilayah perencanaan cukup beragam. Salah satu faktor yang memengaruhi keragaman karakteristik tersebut karena banyaknya pendatang yang masuk ke Nangabulik, baik yang masuk melalui program transmigrasi maupun karena merantau. Hal tersebut juga memengaruhi terbentuknya pola perilaku sosial (social behaviour) penduduk yang beragam pula.
 
==Karakteristik Penggunaan Lahan==
Baris 153:
 
===Status Pemilikan Tanah===
Keadaan status tanah merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pihak pemerintah, karena hak kepemilikan tanah merupakan salah satu persyaratan untuk mendirikan bangunan. Status kepemilikan tanah yang ada pada wilayah perencanaan sebagian besar berstatus tanah adat, termasuk yang sudah dihibahkan kepada pemerintah kabupaten lamandau dan dimanfaatkan sebagai lahan komplek perkantoran pemda. Saat ini disinyalir makin sering terjadi proses pengalihan hak milik dari warga Nanga Bulik kepada pihak lain, dengan melalui proses transaksi jual-beli. Hal ini dimungkinkan karena makin pesatnya proses pembangunan rumah tinggal maupun rumah sewa di sepanjang jalur jalan-jalan baru, seperti jalan Batu Batanggui, jalan Melati, dan jalan JC Rangkap. Maka dari itu untuk memperlancar proses perubahan status pemilikan tanah warga maka saat ini telah terdapat perwakilan kantor BPN di kota Nanga Bulik.
 
===Intensitas Penggunaan Lahan===
Baris 177:
Bentuk tampilan bangunan permukiman di kota Nanga bulik rata-rata hampir serupa, yaitu tipikal rumah panggung dengan bentuk listplank khas menjulang tinggi dan beratap sirap. Bentuk atap bangunan pelana hampir mendominasi semua bangunan rumah tinggal yang ada di kota Nanga Bulik.
===Kemunduran Bangunan===
Kemunduran bangunan pada hakekatnya membahas tentang garis muka bangunan (facade) dan garis jalan. Nilai operasionalnya dikenal dengan garis sempadan bangunan. Faktor ini perlu dibahas karena penting untuk mengatur modifikasi terhadap amplop bangunan yang terbentuk oleh batasan garis sempadan bangunan serta ketinggian bangunan maksimum. Secara teoritisteoretis garis sempadan bangunan terdiri atas tiga bagian, yaitu lantai dasar, lantai atas serta sudut.
Pada wilayah perencanaan tidak semua bangunan yang ditemui posisinya mundur terhadap jalan. Pada sepanjang jalan Niaga yang berbatasan langsung dengan sungai Lamandau, rata-rata bangunannya langsung berada di tepi jalan, tanpa memiliki halaman kosong. Demikian pula dengan bangunan di jalan Sekambingan sisi timur, jalan Cempaka sisi timur, sebagian jalan JC Rangkap (arah dekat pasar) serta ruas-ruas jalan yang cukup padat dengan bangunan. Umumnya area permukiman tanpa garis sempadan mudah ditemui di dekat area pasar.
===Ketinggian Bangunan===