Paku Alam VIII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rt sukowi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: dekrit → dekret using AWB
Baris 18:
|term_start2 = [[1 Oktober]] [[1988]]
|term_end2 = [[11 September]] [[1998]]
|president2 = [[Soeharto]] </br /> [[Bacharuddin Jusuf Habibie]]
|governor2 =
|predecessor2 = [[Hamengkubuwana IX]]
Baris 26:
|term_start3 = [[18 Agustus]] [[1945]]
|term_end3 = [[1 Oktober]] [[1988]]
|president3 = [[Soekarno]] </br /> [[Soeharto]]
|governor3 = [[Hamengkubuwana IX]]
|predecessor3 = ''Tidak ada, jabatan baru''
Baris 40:
|party =
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse = KRAy. Ratnaningrum </br /> KRAy. Purnamaningrum
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
|relations =
|children = ''Dari KRAy. Ratnaningrum:'' </br /> * Ir. KPH. H. Probokusumo </br /> * BRAy. Retno Sundari </br /> * BRAy. Retno Sewayani </br /> * [[Pangeran Anglingkusumo|KPH. Anglingkusumo]] </br /> * KPH. Songkokusumo </br /> * BRAy. Retno Pudjawati (''wafat ketika bayi'') </br /> * KPH. Ndoyokusumo </br /> * KPH. Wijoyokusumo </br /> ''Dari KRAy. Purnamaningrum:'' </br /> * [[Paku Alam IX|KPH. Ambarkusumo]] </br /> * BRAy. Retno Martani </br /> * KPH. Gondhokusumo </br /> * BRAy. Retno Suskamdani </br /> * BRAy. Retno Rukmini </br /> * KPH. H. Tjondrokusumo </br /> * BRAy. Hj. Retno Widanarni </br /> * KPH. Indrokusumo
|parents = [[Paku Alam VII]]
|residence =
Baris 61:
Pendidikan yang ditempuh adalah ''Europesche Lagere School'' Yogyakarta, ''Christelijk MULO'' Yogyakarta, ''AMS B'' Yogyakarta, ''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta - sampai tingkat ''candidaat''). Pada [[13 April]] [[1937]] ia ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo''' menggantikan mendiang ayahnya. Setelah kedatangan Bala Tentara Jepang pada tahun 1942 ia mulai menggunakan gelar '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VIII'''.
 
Pada 19 Agustus 1945 bersama [[Hamengkubuwono IX]], Paku Alam VIII mengirimkan [[telegram]] kepada Sukarno dan Hatta atas berdirinya RI dan terpilihnya mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Pada 5 September 1945 secara resmi KGPAA Paku Alam VIII mengeluarkan Amanat/Maklumat (semacam dekritdekret kerajaan) bergabungnya Kadipaten Pakualaman dengan Negara Republik Indonesia. Sejak saat itulah kerajaan terkecil pecahan Mataram ini menjadi daerah Istimewa. Melalui Amanat Bersama antara Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII dan dengan persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Daerah Yogyakarta pada tanggal 30 Oktober tahun yang sama, ia berdua sepakat untuk menggabungkan Daerah Kasultanan dan Kadipaten dengan nama [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].
 
Jabatan yang dipangku selanjutnya adalah Wakil Kepala Daerah Istimewa, Wakil Ketua Dewan Pertahanan DIY (Oktober 1946), Gubernur Militer DIY dengan pangkat Kolonel (1949 setelah agresi militer II). Mulai tahun 1946-1978 Paku Alam VIII sering menggantikan tugas sehari-hari Hamengkubuwono IX sebagai kepala daerah istimewa karena kesibukan [[Hamengkubuwono IX]] sebagai menteri dalam berbagai kabinet RI. Selain itu ia juga menjadi Ketua Panitia Pemilihan Daerah DIY dalam pemilu tahun 1951, 1955, dan 1957; Anggota Konstituante (November 1956); Anggota MPRS (September 1960) dan terakhir adalah Anggota MPR RI masa bakti 1997-1999 Fraksi Utusan Daerah.
Baris 110:
{{lifetime|1910|1998|Paku Alam 08}}
{{Raja Jawa}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Adipati Paku Alam]]
Baris 116 ⟶ 115:
[[Kategori:Bangsawan Asia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
 
 
{{bio-stub}}