Bahasa Melayu Makassar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: cemilan → camilan (2), removed stub tag using AWB
Baris 13:
|script=[[Alfabet Latin]]
|iso3=mfp}}
 
 
'''Bahasa Melayu Makassar''' (mfp) atau yang dikenal dengan '''[[Logat Makassar]]''' adalah salah satu bentuk [[rumpun bahasa Melayu|bahasa Melayu]] yang dimasukkan dalam kelompok ''Trade Malay'' ("Melayu Pasar"). Bahasa ini digunakan sebagai bahasa perdagangan di lingkungan pelabuhan [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]. Jumlah penutur bahasa ini mencapai 1.889.000 jiwa pada tahun 2000 dan diperkirakan jumlah penutur bahasa ini terus bertambah sampai mencapai ±3.500.000 jiwa. Aksen ini kebanyakan digunakan oleh Pendatang dari luar Kota Makassar, Penduduk Kota Makassar, Anak Muda, atau Orang Makassar yang tidak pandai berbahasa asli makassar. Bahasa ini di tutur di sepanjang wilayah [[Semenanjung Selatan]] Sulawesi
Baris 49 ⟶ 48:
=== Partikel JI ===
* '''Partikel JI''', biasa di tulis "JIE" maknanya kurang lebih sama dengan hanya,contohnya pada kalimat “satuji saya bawa” yang artinya kurang lebih “saya hanya bawa satu” (perhatikan tatanan penempatan kalimat yang agak berantakan). Tapi kadang-kadang partikel ini juga bermakna menegaskan, misalnya pada kalimat ” besarji rumahnya ” yang artinya sama dengan ” rumah besar kok..”,
 
* Akhiran “ji” juga sering diikuti dengan partikel “ko” dan “ki’ ”pada saat kita bertanya pada lawan bicara. “ji” + “ko” = “joko”
** contoh : sudah joko makan? = Apakah kau sudah makan?
Baris 57 ⟶ 55:
 
=== Partikel Ki ===
* '''Partikel Ki'''' kepanjangan dari Kita atau Kita' atau Kita(k) yang berarti KAMU. Tapi lebih sopan. Contoh penggunaan dalam kalimat "dimanaKi'?" artinya "Kamu dimana?" Biasa digunakan untuk orang yang lebih tua karena lebih sopan.
 
=== Partikel Mo ===
Baris 95 ⟶ 93:
=== Dule / Dulue ===
* Dule atau Dulue adalah kata untuk memohon / meminta sesuatu, biasanya di gunakan kepada orang yang sangat akrab.
** Contoh : Belikan dulue saya cemilancamilan ka, Artinya : Mohon, belikan saya cemilancamilan itu
=== Lalo ===
* Lalo adalah kata lain dari saja. Kata lalo lebih cocok di gunakan unuk merujuk ke kata benda
Baris 122 ⟶ 120:
Bati-bati'i dalam aksen ini berarti di pedulikan, memedulikan, di hiraukan, mengacuhkan. Jika kata ini berada di akhir kalimat maka akan menjadi Bati-bati'i yang artinya di peduli peduli itu (disana).
 
Contoh : Bati'i sai itu
 
=== Padeng / Pade' ===
Baris 141 ⟶ 139:
 
=== Sejarah Okkots ===
Dalam bahasa Bugis Makassar sehari-hari, kita tidak mengenal adanya akhiran N di ujung sebuah kata, umumnya kata dalam Bahasa Bugis dan Makassar diakhiri dengan Ng (ᨂ). Contoh nya: tudang (duduk), masserring (menyapu), dangkang (menjual), mappabbiring (beres-beres rumah) dll. & ketika Bahasa Indonesia mulai diperkenalkan, lidah orang Bugis Makassar yang terbiasa dengan Ng, mencoba menyesuaikannya, namun alih-alih mampu menyesuaikan diri, yang terjadi malah kekacauan berupa kebingungan mengucapkan ujung setiap kata yang berakhiran N & Ng.
 
Contoh:
Baris 155 ⟶ 153:
** Bēdaka' = Saya berbeda
** Bisa ka' datang? = (Apakah) saya bisa datang?
 
* Ka = Itu / Soalnya
** Ka temanku bawaki itu buku =
*** Arti Dasar : Itu, temanku bawa [itu] itu buku
*** Arti : Soalnya, Temanku membawanya
 
* Na- = Dia (Melakukan)
** Na masaki ikan ka = '''Dia''' [itu] masak ikan soalnya.
Baris 168 ⟶ 164:
** Biasaiyya = Biasanya
* -a = Itu
** Bukua = Buku itu
 
* -I = -kan
** Goyāngī = Goyangkan
Baris 179 ⟶ 174:
** I baso' makan ki mangga = Si baso' makan (itu) mangga
* Sai = Itu (memohon / meminta)
 
* Akhiran ng + A (-nga) = Ini (tapi mendekati "itu")
** Temang-a [Teman ini]
Baris 188 ⟶ 182:
** Baku Temang-a' = Saya saling berteman
** Lagi makang-a' = Saya lagi makan.
 
* -na = -nya
* -ma' = Saya
Baris 197 ⟶ 190:
* -nah = yah!
* -e = Itu (sana)!
 
 
== Pranala luar ==
Baris 203 ⟶ 195:
*
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{bahasa-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:Melayu}}
 
[[Kategori:Bahasa di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]