Masjid Agung Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mesjid +masjid)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
'''Masjid Agung Demak''' adalah salah satu [[masjid]] tertua yang ada di [[Indonesia]]. Masjid ini terletak di Kampung Kauman, Kelurahan [[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]], Kecamatan [[Demak, Demak|Demak]], [[Kabupaten Demak]], [[Jawa Tengah]].
 
== Sejarah ==
Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para [[ulama]] (wali) yang menyebarkan [[agama]] [[Islam]] di tanah [[Jawa]] yang disebut dengan [[Walisongo]]. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah [[Raden Patah]], yaitu raja pertama dari [[Kesultanan Demak]] sekitar abad ke-15 Masehi.
 
Baris 32:
 
== Arsitektur ==
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut ''saka guru''. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai ''saka tatal''. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk [[limas]] yang ditopang delapan tiang yang disebut ''Saka Majapahit''. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung [[candra sengkala]], yang dapat dibaca ''Naga Mulat Salira Wani'', dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
 
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja [[Kesultanan Demak]] termasuk di antaranya adalah Sultan Fattah yang merupakan raja pertama kasultanan demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat [[Museum Masjid Agung Demak]], yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.
 
Masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi [[Situs Warisan Dunia UNESCO]] pada tahun [[1995]].
 
== Galeri ==
 
<gallery>