Hamengkubuwana IX: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 93:
== Biografi ==
[[Berkas:Sultan Hamengku Buwono IX blackwhite.png|140px|left|thumb|Foto Sultan Hamengkubuwana IX dalam busana kebesaran sultan]]
Lahir di Yogyakarta dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, Hamengkubuwana IX adalah putra dari [[Hamengkubuwana VIII|Sri Sultan Hamengkubuwana VIII]] dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di ''[[HISEuropeesche Lagere School]]'' di Yogyakarta,. Pada tahun 1925 ia melanjutkan pendidikannya ke ''[[MULOHoogere Burgerschool]]'' di [[Kota Semarang|Semarang]], dan ''[[AMSHoogere Burgerschool te Bandoeng]]'' di- [[KotaHBS Bandung|Bandung]]. Pada tahun [[1930-an]] ia berkuliah di [[Rijkuniversiteit]] (sekarang Universiteit Leiden), [[Belanda]] ("Sultan Henkie").
 
Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal [[18 Maret]] [[1940]] dengan gelar "'''Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat'''". Ia merupakan sultan yang menentang [[Penjajahan Belanda di Indonesia|penjajahan Belanda]] dan mendorong [[Proklamasi|kemerdekaan Indonesia]]. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".<sup>[1]</sup> Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda [[Doktor|Dr.]] [[Lucien Adam]] mengenai otonomi Yogyakarta. Pada masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Paku Alam IX adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan pulalah yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam [[Agresi Militer Belanda I]]. Sultan Hamengkubuwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.