Sistem koordinat Cartesius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: obyek → objek
Baris 12:
Istilah '''''Kartesius''''' digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus [[filsuf]] dari [[Perancis]] [[René Descartes|Descartes]], yang perannya besar dalam menggabungkan [[aljabar]] dan [[geometri]] (Cartesius adalah [[bahasa Latin|latinisasi]] untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan [[geometri analitik]], [[kalkulus]], dan [[kartografi]].
 
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun [[1637]] dalam duadalamdua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya ''[[Discourse on the Method]]'', ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi [[titik (geometri)|titik]] atau objek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, [[La Géométrie]], ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
 
Lihat [[koordinat]] untuk sistem-sistem koordinat lain seperti ''[[sistem koordinat polar]]''.
Baris 27:
Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik ''P'' berada pada koordinat (3,5).
 
Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut '''kuadran''', yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3). Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadranParan II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y negatif (lihat tabel dibawah ini).
 
{| border=0 cellspacing=0 cellpadding=0 width=40%