Zainuddin MZ: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan Saripudin_Hidayat (pembicaraan) (HG) (3.1.21)
Baris 40:
 
== Karier ==
Dalam sebuah buku disebutkan, bahwa buah dakwah Zainuddin telah melahirkan Gerakan Taubat Abad 20. Yaitu suatu kesadaran massal para bromocorah (orang-orang yang bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan) dari rakyat jelata (rendah) hingga jetset (kalangan menengah keatas), diantaranya para PSK, pemabuk, pencuri, bahkan banyak ilmuwan, tehnokrat, budayawan, seniman yang semula tidak peduli terhadap islam, menjadi cinta dan masuk islam karena 
 
terbius oleh kelihaian kata-kata Zainuddin MZ. Bahkan mereka menjadi barisan kuat dibelakang Zainuddin MZ dalam mengembangkan islam di Indonesia. Satu nama yang saya yakin cukup fenomenal adalah Anton Medan, mantan preman yang masuk islam dan kemudian menjadi mubaligh.
 
Berdasarkan hasil angket yang disebar kepada responden di 20 provinsi, maka dapat disimpulkan bahwa alasan mereka menyukai dakwah Zainuddin MZ yaitu:
 
1) Mereka mengaku kagum atas ceramah Zainuddin MZ, karena bisa memantapkan keyakinan serta selalu mengajak umat pada kerukunan. Jargon beliau yang sangat dalam terkait kerukunan yaitu: "Beda boleh, marah jangan !" (menyikapi perbedaaan awal ramadhan dan syawal di tengah umat).
 
2) Bahwa dakwah Zainuddin MZ mengena, menyentuh, mengisi jiwa dengan ajaran Islam, menggugah jiwa yang terlena, serta membangkitkan jiwa untuk kembali kepada jalan yang benar. Salah satu buktinya adalah Gerakan Taubat Abad 20 tadi.
 
3) Bahwa dakwah Zainuddin MZ tetap menarik dan tidak membosankan, sekalipun ceramah tersebut diputar berulang-ulang, serta mudah dimengerti dan diterima. Adapun dasar kekaguman mereka adalah karena metode, gaya bahasa, dan materi dakwahnya lain daripada yang lain.
 
Dewasa ini, dakwah mimbar sudah kurang menjadi acuan utama dalam mensyiarkan ajaran islam. Kehidupan masyarakat yang makin materialistik dan individualis menjadi salah satu penyebabnya. Diakui atau tidak, kepergian KH. Zainuddin MZ juga turut mempengaruhi merosotnya minat masyarakat terhadap dakwah mimbar. Sangat sulit mencari sosok seperti Zainuddin MZ, yang mampu memancing animo masyarakat berkumpul dalam satu arena semisal stadium, untuk mendengarkan dakwah. Gelar da'i berjuta umat juga turut terkubur bersama pemiliknya, tidak ada yang mampu mengisi kekosongan gelar tersebut. Namun Zainuddin MZ pernah berpesan, bahwa zaman boleh berganti, da'i boleh tiada, tetapi sistem, kaderisasi ulama harus terus berjalan. Tongkat estafet dakwah islam harus ada yang melanjutkan. Andakah yang bersedia menerima tongkat estafet dakwah beliau? Semoga !
 
Karena ceramahnya sering dihadiri puluhan ribu ummat, maka tak salah kalau pers menjulukinya ‘Da'i Sejuta Umat’. Suami Hj. Kholilah ini semakin dikenal masyarakat ketika ceramahnya mulai memasuki dunia rekaman. Kasetnya beredar bukan saja di seluruh pelosok Nusantara, tapi juga ke beberapa negara Asia. Sejak itu, da’i yang punya hobi mendengarkan lagu-lagu [[dangdut]] ini mulai dilirik oleh beberapa stasiun televisi. Bahkan dikontrak oleh sebuah biro perjalanan [[haji]] yang bekerjasama dengan televisi swasta bersafari bersama artis ke berbagai daerah yang disebut "Nada dan Dakwah".