Sejarah Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 144:
[[File:Schall-von-bell.jpg|thumb|Adam Schall von Bell (1592–1666), seorang padri [[Yesuit]], berbusana selayaknya seorang pejabat Balai Astronomi Tiongkok.]]
 
Seakan tak terhindarkan, orang-orang Barat pun berlabuh di pantai timur Tiongkok, terutama para misionaris [[Yesuit]] yang mencapai daratan Tiongkok pada 1582. Mereka berupaya [[Misi Tiongkok Yesuit|menjadikanmembuat orang-orang Tionghoa menjadi pemeluk agama Kristen]] dengan jalan pertama-tama mengkonversi orang-orang yang berada di puncak hirarki sosial dan selanjutnya membiarkan golongan-golongan masyarakat di bawahnya ikut beralih keyakinan dengan sendirinya. Guna menghimpun dukungan, banyak padri Yesuit mengadopsi busana, adat-istiadat, dan bahasa Tionghoa.{{sfn|Stearns|2011|page=508|chapter=22|quote=Para Yesuit meyakini bahwa cara terbaik mengkonversi sebuah peradaban agung seperti Tiongkok adalah dengan mengadopsi busana, adat-istiadat, bahasa, dan sopan-santun para pemukanya.}} Beberapa cerdik-pandai Tionghoa berminat mendalami ajaran-ajaran Barat tertentu dan khususnya teknologi Barat. Jelang 1580-an, para cendekiawan Yesuit seperti [[Matteo Ricci]] dan [[Johann Adam Schall von Bell|Adam Schall]] memukau para petinggi Tionghoa dengan kecangihan-kecanggihan teknologi seperti jam lonceng Eropa, kalender dan meriam yang sudah disempurnakan, dan prediksi waktu terjadinya gerhana secara akurat.{{sfn|Stearns|2011|page=508|chapter=22|quote=Bermula pada 1580-an, serangkaian suksesi para cendekiawan Yesuit ... melewatkan sebagian besar waktu mereka di ibu kota kekaisaran, mengoreksi kesalahan-kesalahan pada kalender, menempa meriam, memperbaiki jam-jam lonceng yang diimpor dari Eropa, dan memukau para pejabat-cendekiawan Tionghoa dengan keakuratan peralatan mereka dan kemampuan mereka memprediksi gerhana-gerhana.}} Meskipun beberapa pejabat-cendekiawan menjadi pemeluk agama Kristen, banyak yang curiga pada orang-orang Barat yang mereka sebut "orang-orang barbar" dan bahkan jengkel pada mereka karena merasa malu dikoreksi mereka. Sekalipun demikian sejumlah kecil cendekiawan Yesuit terus hadir di istana untuk memukau kaisar dan para penasihatnya.
 
====Kemerosotan====