Sejarah Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 143:
===Tiongkok di bawah Qing===
{{utama|Dinasti Qing}}
Jelang 1644, [[suku Manchu|bangsa Manchu]] dari utara telah menaklukkan Tiongkok dan sekali lagi mendirikan sebuah wangsa asing di negeri itu, yakni [[Dinasti Qing|wangsa Qing]]. Kaisar-kaisar Manchu, terutama [[Kaisar Kangxi|Kangxi]] yang juga seorang cendekiawan Konfusianis, menjunjungbersikap tinggikonservatif sebagiandalam besar adat-istiadatbanyak lamahal, seperti mempertahankan birokrasi berikut para cendekiawan di dalamnya, dan mempertahankan gagasan-gagasan mulia Konfusius yang dianut masyarakat Tionghoa. Sekalipun demikian, perubahan-perubahan di bidang ekonomi dan upaya-upaya baru dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan tertentu juga terjadi. Di antaranya adalah meningkatnya perniagaan dengan negara-negara Barat yang mendatangkan sejumlah besar perak bagi perekonomian Tiongkok sebagai ganti teh, [[porselen]], dan tekstil sutra. Keadaan ini memungkinkan tumbuhnya sebuah golongan saudagar baru, para [[komprador]]. Selain itu, dilakukanpemerintah pula perbaikan-perbaikanjuga padamemperbaiki [[Tanggul|tanggul-tanggul]], terusan-terusan, jalan-jalan, dan tatanan [[irigasi]] peninggalan wangsa-wangsa sebelumnya. Perbaikan-perbaikan ini, ditambahi penurunan pajak-pajak dan pengurangan kerja bakti yanguntuk ditetapkan pemerintahnegara, dimaksudkan untuk mengambil hati rakyat jelata. Akan tetapi, wangsa Qing gagal mengendalikan golongan tuan tanah yang semakin marak di mana-mana sertadan mulai mengeksploitasi rakyat jelata danserta menyalahgunakan kewenangan mereka.
 
Jelang penghujung abad ke-18, permasalahan-permasalahan baik yang bersifat internal maupun eksternal mulai bermunculan dalamdi bidang politik, kemasyarakatan, dan ekonomi Tiongkok di bawah pemerintahan wangsa Qing. Sistem ujian yang digunakan untuk menentukan jabatan yang tepat bagi para cendekiawan di dalam struktur birokrasi semakin lama semakin diselewengkan; suap dan berbagai macam kecurangan dimanfaatkan para cendekiawan yang tidak berpengalaman dan yang tidak berkemampuanberkeahlian tinggi untuk memasuki birokrasi, sehinggayang akhirnyaberbuntut menimbulkanpada penelantaran terhadap rakyat jelata, bidang militer, dan proyek-proyek prasarana umum yang disebutkan di atas. Kemiskinan dan penggarongan terus meningkat, khususnya di daerah-daerah pedesaan, dan migrasi besar-besaran dalam rangka mencari pekerjaan terjadi di seluruh Tiongkok. Pemerintah yang senantiasa bersikap konservatif menolak untuk melakukan perubahan-perubahan yang diperlukanperlu guna menanggulangi permasalahan-permasalahan ini.
 
====Perang Candu====
{{utama|Perang Candu Pertama}}
Tiongkok menyaksikan sendiri betapa statusnya merosot diakibatkan oleh apa yang dianggapnya sebagai perniagaan parasitisme dengan orang-orang Barat. Mula-mula para saudagar Eropa merupakanadalah pihak yang merugi karena orang-orang Tionghoa tidak terlaluterlampau menghiraukan barang-barang dagangan mereka, sementara kebutuhan orang-orang Eropa akan komoditas-komoditas Tiongkok seperti teh dan porselen malah terus meningkat. Demi kepentingan diri sendiri, para saudagar Inggris pun berupaya memperimbang perniagaan dengan mulai menjual [[candu]] India kepada orang-orang Tionghoa. Perdagangan candu tidak saja berhasil menguras cadangansimpanan batangan emas dan perak batangan yang disimpan orang-orang Tionghoa, tetapi juga berhasil menimbulkanmengakibatkan ketergantungan akan candu yang merebakberjangkit di kalangan [[Pejabat cendekiawan|birokrasi]] dan masyarakat luas. [[Kaisar Yongzheng]] mengeluarkan larangan atas candu semenjak 1729, tetapi hanya sedikit upaya yang dikerahkan untuk menerapkannya. Jelang awal abad ke-19, di bawah kepemimpinan kaisar baru, [[Kaisar Daoguang|Daoguang]], pemerintah mulai serius berupaya memberantas peredarankeberadaan dancandu pemakaian candudi dalam masyarakat Tionghoa. Yang memimpin gerakan pemerintah ini adalah para pejabat cendekiawan yang disegani orang, salah satunya adalah [[Komisioner Kekaisaran]] [[Lin Zexu]].
 
Setelah Lin [[Pemberantasan candu di Humen|menghancurkan lebih dari 20.000 peti candu]] pada musim panas 1839, orang-orang Eropa menuntut ganti rugi untuk apa yang mereka pandang sebagai campur tangan bangsa Tionghoa yang dilakukan tanpa dasar terhadap urusan-urusan pribadi mereka. Ketika tuntutan ganti rugi itutidak kunjung diabaikandibayar, orang-orang Inggris pun mempermaklumkanmenyatakan perang di tahun yang sama, dimulaidiawali dengan apa yang dikenal sebagai [[Perang Candu Pertama]]. [[Kapal jung|Jung-jung]] Tiongkok yang sudah ketinggalan zaman bukanlah tandingan bagi kapal-kapal penembak Inggris yang canggih, sehingga tak lama kemudian daerah sepanjang [[Sungai Panjang|Sungai Yángzǐ]] pun diliputi suasana mencekam akibat ancaman pengeboman dan serangan dari orang-orang Inggris. Kaisar tidak punya pilihan selain minta damai, yang berakibat dijatuhkannyapenjatuhan hukuman buang bagi Lin danserta penandatanganan [[Perjanjian Nanking]] yang memberikan kewenangan kepada Inggris untuk menguasai [[Hong Kong]] sertadan membuka kesempatan untuk menjalin hubungan dagang dan diplomasi dengan negara-negara Eropa lainnya, termasuk Jerman, Perancis, danjuga dengan Amerika Serikat.
 
==Sejarah kontemporer==