Matematika Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 182.23.102.86 (bicara).
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: Sholat → Salat (3)
Baris 12:
Dalam Matematika Islam, seseorang tidak lagi perlu membuktikan suatu data yang datang dari [[Allah]] dan Rasul-Nya, sekalipun nanti dalam perjalanannya, Matematika Islam seolah membuktikan kebenaran [[sunnah|sunnah-sunnah]] [[Nabi Muhammad|Nabi]].<ref name=satu/>
 
Data bilangan dari AlQuran dan Nabi diolah dan dibuat model matematikanya, seperti: Pilar Al-Quran, Permata [[Salat]], Roda Gigi SholatSalat, dan lain-lain.<ref name=satu/>
 
===Angka 19===
Baris 18:
 
===Rahasia gerakan sholat===
Berdasarkan Matematika Islam, Fahmi Basya memperlihatkan hubungan antara gerakan [[sholat]] gerhana dengan posisi [[gerhana]]. Dari sana didapatkan bahwa ''ruku'' dapat didefinisikan sebagai gerakan 90 derajat. Jika ''ruku'' adalah 90 derajat, sujud adalah 135 derajat, dan berdiri tegak adalah nol derajat, dalam satu ''[[rakaat]]'' seseorang telah menyelesaikan satu putaran penuh atau 360 derajat. Selain itu, bacaan takbir yang diucapkan pada 29 kali salat tarawih dan witir ditambah sholatsalat Ied maka akan ditemukan bilangan 1786, yang jika dibagi 19 adalah 94. Angka 94 juga menjadi jumlah kalimat takbir dalam lima kali sholatsalat dalam sehari. Bagi Fahmi, riset yang mendalam terhadap fenomena-fenomena menarik ini akan dapat memperkuat rasa iman kepada Allah.<ref name=its/>
 
==Kontroversi==