Purwacaraka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 32:
Purwacaraka dilahirkan dari keluarga berdarah [[Suku Sunda|Sunda]] dari ibunya Hj. Soejarni Oesoep dan [[Suku Jawa|Jawa]] dari ayahnya Kolonel (Purn.) H. Soedjono Atmotenojo. Salah satu adik Purwacaraka, [[Trie Utami]] juga seorang [[penyanyi]] dan [[musisi]] [[Indonesia]].<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/p/purwacaraka/ Profil Merdeka, diakses 18 Feb 2015]</ref>
 
Dia telah akrab dengan musik sejak kecil. Ayahnya, Soedjono, meski seorang tentara tapi sangat menyukai musik. Ia memiliki banyak koleksi piringan hitam, hasil saat bertugas di [[Amerika]]. Saat Purwacaraka berusia tujuh tahun, sang ayah membelikan sebuah [[piano]]. Tak hanya itu, Purwa juga belajar piano kalsik dari A Becalef, seorang guru piano berkebangsaan [[Hongaria]] di [[Bandung]]. Saat Purwa duduk di bangku SMP, salah seorang teman ayahnya dari Amerika menawari Purwa untuk belajar musik ke Amerika. Dia terpukau oleh permainan piano Purwa. Sayang ibunya tidak mengizinkan. <ref>[http://www.purwacarakamusicstudio.com/ Situs pribadi Purwacaraka, diakses 18 Feb 2015]</ref>
 
Dukungan orang tua Purwa untuk menekuni dunia musik, dengan membelikan piano dan mendorong belajar alat musik, ternyata tidak sepenuhnya. Mereka tetap menginginkan putra mereka mendapat pendidikan formal yang layak. Apalagi, sejak 1979 Purwa sudah bekerja di sebuah perusahaan musik dan sudah pula bermain musik di Malaysia dan Singapura saat masih di SMA. Akhirnya Purwa memilih Jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) setamat dari SMA demi meluluskan keinginan orang tuanya. Ketika kuliah di Jurusan Teknik Industri [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB), kepiawaian musiknya makin berkembang. Ia kerap mendapat job, mulai dari pesta perkawinan hingga reuni anak-anak sekolahan. Meski disibukkan dengan bermusik, Purwa mampu menyelesaikan kuliahnya dengan Indeks Prestasi (IP) di atas tiga (dalam skala 4). <ref>[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3353-musisi-lulusan-itb Tokoh Indonesia, diakses 18 Feb 2015]</ref><ref>[http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=241898&kat_id=3 Artikel di Republika.co.id Republika, diakses 18 Feb 2015]</ref>
 
Musik memang telah menjadi darah daging Purwa. Salah satu bukti kesetiaannya pada musik, dia mendirikan sekolah musik, Purwacaraka Music Studio. Setelah berkembang hampir 28 tahun, kini Purwa boleh berbangga karena sekitar 50 cabang sekolah musiknya telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. <ref>[http://www.bimbingan.org/biografi-purwacaraka.htm Bimbingan.org, diakses 18 Feb 2015]</ref>
 
Purwacaraka menikah dengan Sri Susanti pada tahun 1981. Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, Aditya Purwa Putra, [[Andrea Miranda Dwisanti Putri]], dan Amanda Chitarra Utami Putri. Ketiga buah hati mereka pun mengikuti jejak orang tuanya di bidang seni. Aditya menentukan pilihan menimba ilmu di sekolah film, Andrea dan Amanda mengikuti jejak ayahnya di bidang musik.<ref>[http://www.krosceknews.com/?s=article&scode=A002&a_id=2628&m=detail&acat=9&rowoffset=6&PHPSESSID=3ff9747b08ed7aceb3adc63f0a2fe018 Purwa Tjaraka-Sri Susanti], diakses 31 Januari 2008</ref> Bahkan Andrea, yang bercita-cita menjadi penyanyi [[broadway]], telah mengawalinya dengan menggelar pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal [[20]] [[November]] [[2007]]. Andrea dan tiga rekannya; Meliana Effendi, Jenna Iriana, dan Adyuta Abandhika, memainkan musik hidup bertajuk ''All The Way Resital'' dengan iringan musik Orkestra Kecil Purwacaraka.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000200665.html Andrea Miranda Ingin Penyanyi Broadway], diakses 31 Januari 2008</ref>
Baris 47:
 
{{DEFAULTSORT:Purawacaraka, Purawacaraka}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1960]]
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]