Nuh (tokoh Al-Qur'an): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 77:
Setelah air bah surut, Allah menempatkan bahtera Nuh berlabuh di bukit Judi,<ref>Surah Hud: 44</ref> kemudian Nuh beserta seisi makhluk hidup penghuni bahtera diselamatkan supaya meneruskan keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi.<ref>Surah Yusuf: 110</ref><ref>Surah Asy-Syuara: 119</ref> Allah juga memberkahi Nuh beserta keturunan dari orang-orang yang menghuni bahtera tersebut.<ref>Surah Hud: 48-49</ref> Allah menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk seluruh umat manusia,<ref>Surah Al-Ankabut: 15</ref> sebab umat manusia mengalami hal serupa, sebagian besar manusia memandang diri mereka dan agama mereka sendiri sebagai kebenaran sejati, sehingga sulit menerima cara pandang dan kebenaran menurut Allah; maka sebagian besar manusia akan berada dalam kesesatan kemudian tenggelam dalam [[neraka]], sementara itu hanya orang-orang tertentu yang sanggup memandang sebagaimana cara pandang Allah sehingga mengorbankan pandangan diri sendiri supaya berkenan untuk Allah dan layak sebagai penghuni [[surga]].<ref>Surah Al-An'am: 116, Al-A'raf: 179, Yasin: 41-46</ref>
 
Setelah kejadian banjir bah, Nuh masih hidup selama 300 tahun bahkan masih sempat mendidik [[Ibrahim]] serta mewariskan risalah Allah kepadanya.<ref>Ginzberg, Louis (1913). The Legends of the Jews (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref><ref>Surah As-Saffat: 79-83</ref>
 
== Referensi ==