Stasiun kereta api: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kuro Railfans (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pijanhamdani8 (bicara | kontrib)
→‎Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi): Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan aplikasi seluler
Baris 33:
=== Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi) ===
[[Berkas:Stasiun Tj.Priok.jpg|thumb|right|Stasiun Tanjung Priok]]
Sebagian dari peron lama kemudian dilakukan penyesuaian tinggi dengan kereta yang baru. Akibatnya terlihat ada dua ketinggian peron dewasa ini di stasiun besar, hal ini karena PT KAI ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani para penumpang kelas Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta) atau Jebres (Solo) yang melayani kelas ekonomi tidak terdapat lantai tinggi. Namun di stasiun Tugu (Yogyakarta) atau Solo Balapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasimodifikasi) dan lantai rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini terdapat 2 macam tinggi lantai peron. Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi.
Stasiun Tanah Abang dibangun di atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun. Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.