Pembunuhan Wayan Mirna Salihin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Pembunuhan Wayan Mirna Salihin": 1. Vandalisme berulang ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya))
Baris 1:
Pada tanggal 6 Januari 2016, [[Wayan Mirna Salihin]], 27 tahun, [[meninggal dunia]] setelah me[[minum]] es [[kopi]] ala [[Vietnam]] di Olivier Café, [[Grand Indonesia Shopping Town|Grand Indonesia]]<ref>[https://metro.tempo.co/read/news/2016/01/10/064734698/meninggal-setelah-ngopi-ini-hasil-otopsi-mirna Meninggal Setelah Ngopi, Ini Hasil Otopsi Mirna] Tempo.co, tanggal 10 Januari 2016. Diakses tanggal 3 Februari 2016.</ref>. Saat kejadian, Mirna diketahui sedang berkumpul bersama kedua temannya, Hani dan [[Jessica Kumala Wongso]]. Menurut hasil [[otopsi]] pihak [[kepolisian]], ditemukan pendarahan pada [[lambung]] Mirna dikarenakan adanya [[zat]] yang bersifat [[korosif]] masuk dan merusak [[mukosa]] [[lambung]]. Belakangan diketahui, [[zat]] [[korosif]] tersebut berasal dari [[Hidrogen]] [[Sianida]]. [[Sianida]] juga ditemukan oleh Puslabfor [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]] di sampel kopi yang di[[minum]] oleh Mirna. Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, [[polisi]] menetapkan [[Jessica Kumala Wongso]] sebagai [[tersangka]]. Jessica dijerat dengan pasal 340 [[KUHP]] atau [[pembunuhan berencana]], dengan ancaman [[hukuman]] [[pidana]] [[mati]] atau [[pidana]] se[[umur]] hidup.
 
== Profil [[Wayan Mirna Salihin]] ==
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, adalah anak dari seorang [[pengusaha]]. [[Ayah]]nya, [[Edi Darmawan Salihin]] memiliki beberapa perusahaan, antara lain di bidang pengiriman [[dokumen]] penting di Petojo, [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], dan perusahaan yang bergerak di bidang garmen di [[Cengkareng, Jakarta Barat|Cengkareng]], [[Jakarta Barat]]. Mirna diketahui memegang salah satu perusahaan milik ayahnya tersebut.