Muningsyah dari Pagaruyung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
== Biografi ==
Sejak tahun [[1803]] telah timbul gejolak persengketaan antara kaum Padri dengan kaum Adat di beberapa [[nagari]] yang berada dalam kawasan [[kerajaan Pagaruyung]],<ref name="Nain">Nain, Sjafnir Aboe, (2004), ''Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB)'', transl., Padang: PPIM.</ref> puncaknya pada tahun [[1815]], kaum Padri dibawah pimpinan [[Tuanku Pasaman]] menyerang ibukota kerajaan Pagaruyung,<ref name="Stuers">{{cite book|last=Stuers|first=Hubert Joseph Jean Lambert||coauthors=Pieter Johannes Veth|title=De vestiging en uitbreiding der Nederlanders ter westkust van Sumatra|volume=2|publisher=P.N. van Kampen|year=1850|quote = }}</ref> dan menyebabkan Sultan Arifin Muningsyah terpaksa menyingkir dan melarikan diri ke Lubukjambi.<ref name="Amran">{{cite book|last=Amran|first=Rusli|authorlink=Rusli Amran|title=Sumatera Barat hingga Plakat Panjang|publisher=Penerbit Sinar Harapan|year=1981}}</ref>
 
Sultan Arifin Muningsyah dan cucunya berhasil menyelamatkan diri, walau dua orang putranya terbunuh akibat serangan kaum Padri tersebut.<ref name="Dobbin"/> Saat [[Stamford Raffles|Thomas Stamford Raffles]] berhasil mencapai Pagaruyung pada tahun [[1818]], ia hanya menyaksikan puing-puing istana yang telah mengalami pembakaran akibat peperangan yang terjadi.<ref name="Raffles">{{cite book|last=Raffles|first=Sophia|coauthors=|title=Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles|publisher=J. Duncan|volume=Volume I|chapter=Chapter XII|page=|year=1835|id=|ISBN= }}</ref>