Sejarah Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.72.30.124 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 49.213.16.157
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 65:
Sejarah Sunda pada [[abad ke-20]] dimulai dengan reformasi di banyak bidang. Pemerintah Belanda mengadakan [[Politik etis|Kebijakan Etis]] pada tahun 1901 karena dipengaruhi oleh kritik yang tajam di berbagai bidang. Reformasi ini terutama terjadi dalam bidang [[ekonomi]], meliputi perkembangan bidang [[pertanian]], [[kesehatan]], dan [[pendidikan]]. Rakyat merasa diasingkan dengan tradisi ningrat mereka sendiri dan Islam menjadi jurubicara mereka menentang ekspansi imperialistik besar yang sedang berlangsung di dunia melalui serangan ekonomi negara-negara Eropa. Islam merupakan salah satu agama utama yang mencoba menyesuaikan diri dengan dunia modern. Gerakan reformator yang dimulai di [[Kairo]] pada tahun [[1912]] diekspor ke mana-mana. Gerakan ini menciptakan dua kelompok utama di Indonesia. Kelompok tersebut adalah [[Sarekat Islam]] yang diciptakan untuk sektor [[perdagangan]] dan bersifat [[nasionalis]]. Kelompok yang lain adalah [[Muhammadiyah]] yang tidak bersifat politik, namun berjuang untuk memenuhi kebutuhan rakyat akan pendidikan, kesehatan, dan [[keluarga]].
 
== Tidak ada karakteristikKarakteristik sejarah Sunda ==
Yang menonjol dalam sejarah orang Sunda adalah hubungan mereka dengan kelompok-kelompok lain. Orang Sunda hanya memiliki sedikit karakteristik dalam sejarah mereka sendiri. Ayip Rosidi menguraikan lima rintangan yang menjadi alasan sulitnya mendefinisikan karakter orang Sunda. Di antaranya, ia memberikan contoh orang Jawa sebagai satu kelompok orang yang memiliki identitas jelas, bertolak belakang dengan orang-orang Sunda yang kurang dalam hal ini.