Roh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 2A03:2880:20:4FE9:FACE:B00C:0:8000 (bicara).
Baris 6:
 
Pada persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam [[Al-Qur’an]] di dalam [[surah]] [[Al A'raf]], yang berbunyi {{cquote|''...dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap [[ruh]] mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al A’raf: 172)}}
 
Ruh merupakan bagian ghaib (rahasia) dari tubuh manusia karena Allah merahasiakan tentang ruh, kecuali sedikit. Ruh zatnya tidak berbau, tidak berasa dan transparan ( tembus pandang).
 
Antara ruh dan jasad diumpamakan seperti mobil dan pengemudinya, dimana jasad adalah mekaniknya sedangkan ruh adalah pengendalinya. Selagi kendaraan dirawat dengan baik mobil akan siap mengantarkan kemana pengemudi mau.
 
Pada suatu waktu pengemudinya sudah habis izinnya maka mobil akan menjadi benda seonggok besi yang akan hancur menjadi tanah, sedangkan pengemudinya dimintai pertanggungjawab oleh pemiliknya.
 
Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia dianggap sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan ajaran yang lurus.