Cokelat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-alpukat +avokad)
Jeans Garong (bicara | kontrib)
meralat beberapa kata yang salah ketik
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15:
Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh [[lemak]] kokoa (''cocoa butter'') namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.
 
Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolahdiperoleh. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun [[450 SM]] - [[500 SM]]. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi [[lada merah]], [[vanila]], atau [[rempah-rempah]] lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
 
Ketika peradaban [[Maya|Maya klasik]] runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, [[biji kokoa]] menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan [[Aztec]] berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota [[Meksiko]] saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan ''“makanan para dewa”'' (''theobroma'', dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.