Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 172:
* [[Nizami Ganjavi]] sangat terpengaruh oleh Firdausi dan tiga dari lima permata sastra buah karyanya berkaitan dengan zaman Pra-Islam Persia. karyanya, ''Khosro-o-Syirin'', ''[[Haft Peykar]]'' dan ''Eskandar-nameh'' mempergunakan ''Syahnameh'' sebagai sumber utama. Nizami menjuluki Firdausi sebagai "begawan arif dari Tus" yang merias dan mendandani kata-kata laksana seorang mempelai wanita yang baru menikah.<ref>Bahasa Farsi: {{quote|سخن گوی دانای پیشین طوسکه آراست روی سخن چون عروس}}</ref>
* [[Khaghani]], penyair istana [[Syirwansyah]], menulis tentang Firdausi sebagai berikut: {{quote|Bak lilin si bijak di gelapnya duka hati,<br/>Itulah kata-kata Firdausi orang Tusi,<br/>Indria murninya dari alam bidadari,<br/>Demikianlah insan yang seperti Firdausi.<ref>Bahasa Farsi: {{quote|شمع جمع هوشمندان است در دیجور غم / نکته ای کز خاطر فردوسی طوسی بود / زادگاه طبع پاکش جملگی حوراوش اند / زاده حوراوش بود چون مرد فردوسی بود}}</ref>}}
* [[Attar dari Naisabur|Attar]] menulis tentang syair Firdausi sebagai berikut: "Celikkan mata dan lewat manisnya syair pandangilahpandangi taman Eden Firdausi."<ref>Bahasa Farsi: {{quote|باز کن چشم و ز شعر چون شکر / در بهشت عدن فردوسی نگر}}</ref>
* Dalam sebuah syairnya yang terkenal, [[Sa'adi]] menulis sebagai berikut: {{quote|Manis sungguh yang diseru Firdausi berbudi,<br/>Dirahmati kiranya petirahannya murni,<br/>Jangan usik semut selagi menyeret benih,<br/>Hayat ia punya dan hayat itu terkasih.<ref>Bahasa Farsi: {{quote|چه خوش گفت فردوسی پاکزاد / که رحمت بر آن تربت پاک باد / میازار موری که دانه کش است / که جان دارد و جان شیرین خوش است}}</ref>}}
* Dalam ''Baharestan'', [[Jami]] menulis sebagai berikut: "Ia datang dari Tus dan kecemerlangan, kemasyhuran, serta kesempurnaannya sudah ternama. Ya, apatah perlunya prasasti sanjungan orang-orang lain bagi dia yang telah menggubah bait-bait seperti yang termaktub dalam Syah-nameh?"