Tuan Tanah Kedawung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wuekero (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Film |movie_name = Tuan Tanah Kedawung |image = |size = |caption = |director = Lilik Sudjio |producer = Di...'
 
Wuekero (bicara | kontrib)
Baris 30:
== Sinopsis ==
 
Kisah perebutan harta di zaman tuan-tuan tanah, zaman Belanda. Tuan Tanah Kedawung (Awaludin), sedih melihat istri pertamanya meninggal. Hal ini justru yang diharap istri mudanya, Zubaedah (Tina Melinda). Dengan bantuan kasir Samirun (Ami Prijono) dan Mirta (Farouk Afero), anak haram Samirun-Zubaedah, tapi diakui sebagai anak Tuan Tanah Kedawung, Zubaedah dengan mudah menyingkirkan suaminya dengan racun. Untuk merebut hartanya ia berusaha menggunakan Sarkawi (Kusno Sudjarwadi), centeng mereka untuk mencelakakan Giran (Dicky Suprapto). Usaha ini gagal. Zubaedah lalu minta Giran -- atas pesan ayahnya--pergi ke Borneo untuk mengurus kebon karet di sana. setelah itu ia berusaha merebut kotak wasiat yang berisi surat-surat penting. Kotak itu disimpan Ratna (Suzanna), istri Giran. Usaha ini melibatkan Samolo dan Nyi Londe yang dengan setia melindungi Ratna dan anaknya. Hasilnya Samolo dan Zubaedah buta. Mirta cacat, Samirun dan Sarkawi mati. Saat Giran kembali, yang ditemui pertama adalah Zubaedah dan Mirta. Ia termakan fitnah. Ia curiga pada Ratna dan Samolo. Untung ada Nyi Londe (Marlia Hardi), pengasuhnya masa kecil, yang bisa menyadarkan Giran. "(referensi <ref> JB Kristanto, katalogKatalog filmFilm Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 82) </ref>
 
== Referensi ==