Gombloh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
Gombloh adalah pencipta lagu balada sejati. Ia bergabung dengan grup beraliran ''art rock''/''orchestral rock'' bernama [[Lemon Tree's Anno '69]], yang musiknya mendapat pengaruh [[ELP]] dan [[Genesis]]. [[Leo Kristi]] dan [[Franky Sahilatua]] juga pernah menjadi anggota grup ini.
 
Kehidupan sehari-hari rakyat kecil banyak digambarkan dalam lagu-lagunya, seperti ''Doa Seorang Pelacur'', ''Kilang-Kilang'', ''Poligami Poligami'', ''Nyanyi Anak Seorang Pencuri'', ''Selamat Pagi Kotaku''. Lirik-liriknya puitis dan misterius. Sebagaimana penyanyi balada semasanya, seperti [[Iwan Fals]] dan [[Ebiet G. Ade]], Gombloh juga tergerak menulis lagu tentang (kerusakan) alam, salah satunya adalah ''Berita Cuaca'' (lebih populer dengan nama ''Lestari Alamku'' walaupun ini bukan judul yang sebenarnya). Lagu-lagu cintanya cenderung "nyeleneh", sama seperti karya Iwan Fals atau [[Doel Sumbang]], misalnya ''Lepen'' ("gotsungai kecil" dalam bahasa Jawa, tetapi di sini adalah singkatan dari "lelucon pendek").
 
Namun, ia memiliki tema khas yaitu [[nasionalisme]] di dalam lagu-lagunya, seperti ''Dewa Ruci'', ''[[Gugur Bunga]]'', ''Gaung Mojokerto-Surabaya'', ''Indonesia Kami'', ''Indonesiaku, Indonesiamu'', ''Pesan Buat Negeriku'', dan ''BK'', lagu yang bertutur tentang [[Bung Karno]], sang proklamator. Lagunya ''Kebyar Kebyar'' banyak dinyanyikan pada masa perjuangan menuntut [[Indonesia: Era Reformasi|Reformasi]].