Bandar Udara Internasional Kemayoran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
|footnotes =
}}
'''Bandar Udara Internasional Kemayoran''' (Dahulu{{airport disebut '''Kemajoran''')codes|<s>JKT</s>|<s>WIID</s>}} merupakan [[bandar udara]] pertama di [[Indonesia]] yang dibuka untuk penerbangan internasional. Landasan bandar udara ini dibangun pada tahun [[1934]]<ref name="EnsiklopediaJKT">{{cite book|last=Setiati|first=Eni|authorlink=Eni Setiati|year=[[1980]]|title=Ensiklopedia Jakarta|edition=|publisher= Lentera Abadi|id=ISBN 978-979-3535-54-8 }}</ref> dan secara resmi dibuka pada tanggal [[8 Juli]] [[1940]]. Namun sebenarnya mulai tanggal [[6 Juli]] [[1940]] tercatat bandar udara ini sudah mulai beroperasi dimulai dengan pesawat pertama yang mendarat jenis [[DC-3 Dakota]] milik perusahaan penerbangan [[Hindia Belanda]], [[KNILM]] (Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij) yang diterbangkan dari [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Lapangan Terbang Tjililitan]].<ref name="JKTGOID">{{cite news|first=|last=|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1430/Kemayoran-Bandara|title = Kemayoran, Bandara|publisher=|date=|accessdate=[[14 Juli]][[2012]]}}</ref> Tercatat pesawat ini beroperasi di Kemayoran sampai akhir beroperasi.
 
Bandar udara yang dahulu terkenal dengan kodenama <s>'''JKTKemajoran'''</s> ini pernah tercatat sekitar tahun [[1974]], penerbangan internasional untuk sementara waktu dialihkan ke [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] karena padatnya jadwal penerbangan kala itu. Lalu kemudian Bandar Udara ini perlahan mulai berhenti beroperasi pada tanggal [[1 Januari]] [[1983]] dan resmi berhenti beroperasi pada tanggal [[31 Maret]] [[1985]] tepatnya pukul 00:00 WIB dengan dimulainya pemindahan aktivitas penerbangan ke '''[[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]]''' yang baru saja diresmikan.<ref name="Journal">{{cite book|author=Fadli Arfan|title=Kemayoran Journal, first edition, March, 2009}}</ref>
 
Bandar udara ini memiliki dua [[landasan pacu]] yang bersilangan, yakni landasan pacu utara-selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter dan landasan pacu barat-timur (08-26) dengan ukuran 1.850 x 30 meter.
Baris 151:
Bandar udara Kemayoran juga dikenal dalam salah satu episode cerita dalam komik [[Tintin]] yakni [[Penerbangan 714 ke Sydney]], dengan menampilkan terminal bandar udara dan menara pemandu lalu lintas (ATC tower) Kemayoran. Gambar yang ditampilkan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
 
Kemayoran menjadi sibuk di era [[1970]]-an, sehingga pemerintah untuk sementara waktu memindahkan penerbangan internasional ke [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] pada tanggal [[10 Januari]] [[1974]]. Namun penerbangan domestik seluruhnya masih bertahan di Kemayoran. Kesibukan bandar Udaraudara Kemayoran pada saat itu hanya ditandingi oleh [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]] di [[Balikpapan]], yang saat itu ramai dalam kegiatan pertambangan, perminyakan dan perkayuan.
Selain itu juga, Kemayoran dianggap terlalu dekat dengan basis militer Indonesia, [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]]. Penerbangan sipil di area tersebut menjadi sempit, sementara lalu lintas udara meningkat cepat, yang mana mengancam lalu lintas internasional. Hal itu yang kemudian pemerintah berencana untuk memindahkan aktifitas Bandar Udara ini ke Bandar Udara yang baru. Dengan bantuan [[USAID]], dipilihlah Cengkareng sebagai lokasi Bandar Udara yang baru. <ref name="Journal">{{cite book|author=Fadli Arfan|title=Kemayoran Journal, first edition, March, 2009}}</ref>
 
=== Rencana pemindahan dan penutupan bandar udara ===
Sesuai dengan diresmikannya [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], Bandar Udara Kemayoran perlahan mulai ditutup dan hingga akhirnya resmi berhenti beroperasi pada tanggal [[31 Maret]] [[1985]] tepatnya pukul 00:00 WIB.<ref name="Journal">{{cite book|author=Fadli Arfan|title=Kemayoran Journal, first edition, March, 2009}}</ref>
Selainmenjelang itupertengahan tahun juga1970-an, Kemayoran dianggap terlalu dekat dengan basis militer Indonesia, [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]]. Penerbangan sipil di area tersebut menjadi sempit, sementara lalu lintas udara meningkat cepat, yang mana mengancam lalu lintas internasional. Hal itu yang kemudian pemerintah berencana untuk memindahkan aktifitas Bandar Udara ini ke Bandar Udara yang baru. Dengan bantuan [[USAID]], dipilihlah Cengkareng sebagai lokasi Bandar Udara yang baru. <ref name="Journal">{{cite book|author=Fadli Arfan|title=Kemayoran Journal, first edition, March, 2009}}</ref>
 
Sesuai dengan diresmikannya [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], Bandar Udara Kemayoran perlahan mulai ditutup dan hingga akhirnya resmi berhenti beroperasi pada tanggal [[31 Maret]] [[1985]] tepatnya pukul 00:00 WIB.<ref name="Journal">{{cite book|author=Fadli Arfan|title=Kemayoran Journal, first edition, March, 2009}}</ref> Pada saat itu seluruh penumpang yang sudah boarding di Kemayoran langsung dibawa oleh bus menuju Soekarno-Hatta karena seluruh penerbangan dari Kemayoran sudah dipindahkan ke bandar udara tersebut.
 
== Perkembangan setelah bandar udara tidak dioperasikan ==