Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 83:
Syah [[Ismail I]] juga sangat dipengaruhi oleh [[Kesusastraan Persia|tradisi kesusastraan Persia]] dari Iran, khususnya oleh ''Syahnameh'', yang kiranya dapat menjelaskan mengapa ia menamakan semua puteranya dengan nama tokoh-tokoh dalam ''Syahnameh''. Dickson dan Welch menduga bahwa ''Syāhnāmaye Syāhī'' gubahan Ismail diniatkan sebagai hadiah bagi [[Tahmasp I|Tahmāsp]] yang masih belia.<ref>Dickson, M.B.; and Welch, S.C. (1981). ''The Houghton Shahnameh''. ''Volume I''. Cambridge, MA and London. p. 34.</ref> Setelah mengalahkan bangsa [[Uzbek]] yang dipimpin [[Muhammad Syaibani|Muhammad Syaibāni]], Ismāil meminta [[Hatefi (penyair)|Hātefī]], seorang penyair ternama dari [[Provinsi Ghor|Jam (Khorasan)]], untuk menulis sebuah wiracarita semacam ''Syahnameh'' mengenai kemenangan-kemenangan dan wangsa yang baru saja didirikannya. Meskipun tak terselesaikan, wiracarita itu merupakan salah satu contoh dari ''[[masnawi]]'' dalam gaya kepahlawanan ''Syahnameh'' yang kelak ditulis bagi raja-raja [[Dinasti Safawiyah|Wangsa Safawiyah]].<ref>{{cite encyclopedia|last=Savory|first=R. M|title=Safavids|encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]]|edition=2nd }}</ref>
 
Pengaruh ''Syahnameh'' meluas sampausampai jauh melampaui batas ruang lingkup Alam Persia. Profesor Victoria Arakelova dari Yerevan University berpendapat bahwa:
 
{{quote|Selama sepuluh abad sesudah Firdausi menggubah karya monumentalnya itu, legenda-legenda dan kisah-kisah kepahlawanan dalam Shahnameh tetap menjadi sumber bahan cerita bagi masyarakat di wilayah ini: bangsa Persian, Pasytun, Kurdi, Guran, Talis, Armenia, Georgia, bangsa-bangsa Kaukasia Utara, dst.<ref name='"farhangiran1"'>{{cite web|last=Arakelova|first=Victoria|title=Shahnameh in the Kurdish and Armenian Oral Tradition (abridged)|url=http://www.azargoshnasp.net/famous/ferdowsi/shahkurdarmen.pdf|accessdate=28 May 2012}}</ref>}}