Pertempuran Jamal: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: minor cosmetic change
Baris 48:
 
Sesampainya di Basra mereka menemui Gubernur Basra yaitu Utsman bin Hunaif dan menahan pergerakan pasukan ini berharap mereka mau menunggu kedatangan Ali dari [[Madinah]]. Tetapi karena provokasi salah seorang [[khawarij]] yang bernama Jalabah, peperangan antara Utsman bin Hunaif dan pasukan Aisyah tidak terbendung. Yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Hunaif. Ali pun baru mendengar kematian gubernurnya saat di Kufah. Disini dia mengumpulkan pasukan hingga berjumlah 10.000 pasukan.<ref name="Fathul Baari, [[Ibnu Hajar]]">[[Fathul Bari]] (XIII/38), [[Ibnu Hajar]]</ref>
 
==Pandangan Sunni==
 
Sejarawan [[Sunni]] melihat Aisyah sebagai seorang wanita terpelajar, yang tanpa lelah meriwayatkan [[hadis]] tentang kehidupan [[Muhammad]]. Dia merupakan salah seorang dari cendekiawan Islam awal di mana para sejarawan menghitung sampai seperempat dari Hukum Islam berasal dari Aisyah. Aisyah adalah istri utama Muhammad dan menjadi contoh dari jutaan wanita.<ref name="Goodwin"/>
 
Adapun menurut sebagian riwayat [[Sunni]], perang yang terjadi antara [[Khalifah]] pada saat itu, [[Ali bin Abi Thalib]] dan Aisyah dalam [[Perang Jamal]] adalah berita bohong, yang disebarkan oleh kaum yang membenci Islam. Menurut mereka, Aisyah meminta penjelasan kepada Ali kenapa pembunuh [[Utsman bin Affan|Utsman]] belum dihukum. Jawaban Ali adalah ingin menguasai dahulu kaum yang pada saat itu membela pembunuh Utsman, setelah itu baru hukuman dijalankan, karena bila hukum dilaksanakan sesegera mungkin bisa mengakibatkan terjadinya dendam. Namun pada malam hari setelah perundingan tersebut, para pembunuh Utsman & pengikut Ibnu Sauda (Abdullah bin Saba) yang takut terhadap ''[[qishah]]'' setelah perundingan tersebut, melakukan serangan kepada pasukan Ali dan pasukan pelindung Aisyah ketika mereka sedang istirahat malam. Sehingga masing-masing dari mereka mengira telah diserang dari belakang.<ref>''Al-Bidayah Wan Hinayah'', [[Ibnu Katsir]].</ref>
 
==Lihat juga==