Nutrisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dimana → di mana
LightReading (bicara | kontrib)
Format, Penambahan Pranala
Baris 1:
'''Nutrisi''' atau '''gizi''' adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
 
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara [[makanan]] dan [[minuman]] terhadap [[kesehatan]] dan [[penyakit]], khususnya dalam menentukan [[diet]] yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar (standar) nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi ([[zat gizi]]) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah ''Recommended Daily Allowance'' (RDA).
 
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah [[stres oksidatif]] yang disebabkan oleh berlebihnya [[radikal bebas]] di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan ''Optimal Daily Allowance'' (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani [[stres oksidatif]] sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / [[gizi]] sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode [[antropometri]].
 
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
 
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah ''scorbut'' pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu [[Vasco da Gama]] dalam pelayarannya menuju [[Indonesia]] telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. {{fact}} Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.
 
Pada saat ini kebanyakan penduduk [[Indonesia]] mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non-[[infeksi]] mencapai 59,5 persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi. Pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan program "G4 G1 L5" atau '''maksimum''' 4 [[sendok makan]] [[gula]] (50 gram), 1 [[sendok teh]] [[garam]] (5 gram) dan 5 [[sendok makan]] [[Minyak masakan|minyak]] (67 gram).<ref>{{cite web |url=http://www.beritasatu.com/gayahidup-keluarga/246710-kemkes-anjurkan-batasi-konsumsi-gula-garam-dan-lemak.html |title=Kemkes Anjurkan Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak |author=Indah Handayani |date=5 Februari 2015}}</ref>
 
== Ilmu gizi ==
Ilmu Gizi (''Nutrience Science'') adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh. Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya.
Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti [[pestisida]] pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya [[organik]] tapi tidak luput dari yang namanya [[pestisida]], sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang.
 
=== 4 Sehat 5 Sempurna ===
[[Berkas:4S 5S.jpg|250px|thumb|left|4 Sehat 5 Sempurna]]
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh [[Poorwo Soedarmo|Prof. Poorwo Soedarmo]] yang dikenal sebagai bapak gizi [[Indonesia]] pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "''Basic Four''" dari [[Amerika]]. "''Basic Four''" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak [[lemak]], tinggi [[gula]], dan kurang [[Serat pangan|serat]].
 
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
Baris 41:
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal<ref>[http://www.kfindonesia.org/index.php?gid=12&contentid=21 Apa itu gizi seimbang?]</ref>.
 
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “[[piramida]]” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “[[bendera]]”, dan di China sebagai “[[pagoda]]” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan [[budaya Indonesia]], dalam bentuk [[tumpeng]] dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “[[Tumpeng]] Gizi Seimbang” . [[Tumpeng Gizi Seimbang]] dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia ([[bayi]], [[balita]], [[remaja]], [[dewasa]] dan [[usia lanjut]]), dan sesuai keadaan kesehatan ([[hamil]], [[menyusui]], [[aktivitas fisik]], [[sakit]]).
 
[[Tumpeng Gizi Seimbang]] meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang:
* Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan
* Kebersihan
Baris 49:
* Memantau berat badan ideal.
 
[[Tumpeng Gizi Seimbang]] terdiri atas beberapa potongan tumpeng:
* Satu potongan besar
* Dua potongan sedang
Baris 55:
* Satu potongan terkecil di puncak.
[[Berkas:Nutritionpyramidgede.jpg|thumb|left|Tumpeng Gizi Seimbang]]
Luas potongan [[Tumpeng Gizi Seimbang]] menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. [[Tumpeng Gizi Seimbang]] yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif<ref>
[http://www.kfindonesia.org/index.php?pgid=12&contentid=25 Tumpeng Gizi Seimbang]</ref>.
 
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter{{fact}} (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber [[karbohidrat]]). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber [[vitamin]] dan [[mineral]]. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu ([[yogurt]], [[mentega]], [[keju]], dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada [[kacang|kacang-kacangan]] serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan [[oncom]].
 
Terakhir dan menempati puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah [[minyak]], [[gula]], dan [[garam]], yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan [[balita]], remaja, dewasa, dan usia lanjut.
Baris 73:
 
;Ketiga
* Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan [[iptek]] gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4 sehat 5 sempurna pada masa itu, namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit [[degeneratif]] terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan visual piramida.
* Di [[Indonesia]] "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi Pedoman Gizi Seimbang yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di [[Indonesia]] Pedoman Gizi Seimbang berlaku sejak bayi dengan memasukkan [[ASI|ASI eksklusif]] sebagai Gizi Seimbang.
 
== Referensi ==