Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 20:
Banyak sumber [[Aksara Pahlavi|Pahlavi]] lain yang digunakan dalam penggubahan wiracarita ini, terutama [[Kārnāmag-ī Ardaxšīr-ī Pābagān]], yang aslinya ditulis pada zaman Sassaniyah akhir serta berisi catatan-catatan tentang bagaimana [[Ardashir I|Ardasyir I]] meraih kekuasaan, dan karena kecocokannya dengan fakta sejarah, diduga sangat akurat. Selain itu, kitab ini ditulis dalam bahasa Farsi pertengahan akhir yang adalah leluhur langsung dari [[Bahasa Persia|bahasa Farsi moderen]]. Dengan demikian, sebagian besar kronik sejarah yang termaktub dalam ''Syahnameh'' didasarkan pada wiracarita ini dan kenyataannya berbagai kalimat dan perkataan yang dapat dipadankan antara dua kitab ini menurut [[Zabihollah Safa]].<ref>{{cite book|last=Safa|first=Zabihollah|title=Hamase-sarâ’i dar Iran, Tehran 1945|year=2000}}</ref>
 
Menurut salah satu catatan dari sumber-sumber itu, seorang Persia bernama Dehqan yang berkarya di lingkungan istana Raja [[Khosrau I|Anusyiruwān-e-dādgar]] telah menulis sebuah kitab padat dalam bentuk prosa, yang dikenal sebagai ''Khoday Nameh''. Setelah keruntuhan [[Kekaisaran Sassaniyah|Kekaisaran Iran]], ''Khoday Nameh'' jatuh ke tangan Raja [[Ya'qub-i Laith Saffari|Yaqub Lais]] dan kemudiankelak ke tangan Raja [[DinastiNuh SamaniyahI|Nuh]] dari [[NuhDinasti I|NuhSamaniyah]] yang menitahkan si penyair Daqiqi untuk melengkapinya, namun Daqiqi kemudian tewas dibunuh budaknya. Firdausi mendapatkan kitab itu melalui seorang sahabatnya.
 
==Isi==