Uluka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k →top |
||
Baris 8:
| Ibu = Arsi
}}
'''Uluka''' {{Sanskerta|उलूक|
Dalam ''Mahabarata'' dikisahkan bahwa Sangkuni berhasil membuat para Pandawa kalah dalam [[sabhaparwa|permainan dadu]] dengan taruhan hukuman pengasingan. Ketika para [[Pandawa]] kembali dari masa pengasingan mereka, Uluka pergi menjemput ayahnya yang tinggal di [[Hastinapura]] agar pulang ke Gandhara. Namun, Sangkuni menolak karena ia beserta [[Duryodana]] berencana untuk membinasakan para Pandawa dalam suatu [[perang di Kurukshetra|perang besar]].
Baris 14:
Dalam ''[[Udyogaparwa]]'' (jilid ke-5 ''Mahabharata''), sebelum perang dimulai, Duryodana mengutus Uluka ke perkemahan para Pandawa, untuk menyampaikan pesan verbal dengan kata-kata kasar dan hinaan kepada para Pandawa ([[Yudistira]], [[Bhima|Bima]], [[Arjuna]], [[Nakula]], dan [[Sadewa]]) beserta sekutu mereka ([[Wirata]], [[Drupada]], [[Srikandi]], [[Drestadyumna]], dan [[Kresna]]) sebagai [[operasi psikologis|taktik psikologis]]. Bima marah besar setelah mendengar pesan yang disampaikan Uluka. Kresna memotong pembicaraan lalu segera menyuruh Uluka kembali dengan damai, sebagaimana ia hanya seorang utusan, namun Uluka tidak mau pergi sebelum menyampaikan seluruh pesan. Setiap orang yang diberikan pesan memberikan balasan kepada Duryodana dengan perantara Uluka. Ia kembali setelah menyampaikan seluruh pesan untuk kubu Pandawa. Tak lama setelah itu, kedua pihak—Korawa dan Pandawa—segera mempersiapkan kekuatan masing-masing.
Ketika perang yang dipersiapkan telah dimulai, Uluka memihak [[Korawa]], sebagaimana ayahnya. Ia terlibat pertempuran sengit dengan sepupunya, [[Yuyutsu]], yang dianggap telah berkhianat karena beralih dari kubu Korawa ke kubu Pandawa. Pada akhirnya, ia dibunuh oleh [[Sadewa]], yang bungsu di antara Pandawa.
== Pranala luar ==
|