Warna liturgi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
Baris 22:
*[[Minggu Trinitas]]
*[[Kristus Raja]]
*Sakramen Baptis
*[[Baptisan dan Peneguhan sidi]]
*Penerimaan Tubuh dan darah Kristus
*[[Penahbisan]]
*[[Peneguhan]]
Baris 29 ⟶ 30:
|-
|bgcolor="red"|'''Merah'''||
*[[Jumat Agung]]
*[[Adven minggu ketiga]]
*[[Minggu Palem|Minggu Palma]]
*[[Kenaikan]]
*[[Pentakosta]]
*[[HariRabu Raya Para MartirAbu]]
*
||Merah berarti cinta dan penderitaan. Warna ini biasa dipakai dalam perayaan peringatan para [[martir]] dan pada perayaan Hari Raya [[Pentakosta]]. Pada perayaan hari raya Pentakosta, biasanya para [[imam]] akan memakai pakaian merah yang dihiasi dengan moitif lidah api atau [[burung]] merpati yang merupakan [[simbol]] dari [[Roh Kudus]].<ref name="Sudibya"> Warsito Djoko Sudibya. 1994. ''Aneka Simbol''. Jakarta: Obor.</ref>
|-
|bgcolor="black"|<font color="white">'''Hitam'''||
*
*[[Rabu Abu]]
*[[Jumat Agung]]
*[[Requiem|Kedukaan]]
||Hitam melambangkan kedukaan. Biasanya dipakai dalam Hari Raya [[Rabu Abu]], [[Jumat Agung]] dan [[liturgi]] khusus kedukaan. (Setelah Konsili Vatikan II hitam tidak dipakai lagi)<ref name="Rasid"></ref>