Gunung Karmel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 93:
Penganut agama [[Yudaisme|Yahudi]], [[Kristen]], dan [[Islam]]<ref name="Biblica"/> umumnya menghubungkan nabi [[Elia]] dengan gunung ini. Ia diyakini pernah tinggal sementara waktu di sebuah gua ([[grotto]]) di sana. Bahkan, salah satu nama Gunung Karmel dalam [[bahasa Arab]] adalah جبل مار إلياس (''Jabal Mar Elyas''; ''Gunung Santo Elias''). Dalam [[Kitab 1 Raja-raja]], Elia menantang 450 nabi dewa ''[[Baal]]'' untuk bertanding di sebuah mezbah pada Gunung Carmel untuk menentukan sembahan siapa yang benar-benar menguasai [[Kerajaan Israel (Samaria)|Kerajaan Israel]]. Karena naratif itu terjadi pada masa pemerintahan raja [[Ahab]] dan kaitannya dengan orang [[Fenisia]], maka para sarjana [[Alkitab]] menduga bahwa ''Baal'' ini sama dengan [[:en:Melqart|Melqart]].<ref>''[[Peake's commentary on the Bible]]''</ref>
 
Menurut [[Alkitab Ibrani]] (dan [[Perjanjian Lama]] padadalam [[Alkitab]] [[Kristen]]) bagian [[1 Raja-raja 18]], tantangan itu untuk melihat sembahan mana yang mampu membakar kurban dengan api. Nabi-nabi Baal gagal melakukannya. Elia menyuruh menyirami kurbannya dengan air untuk membasahi seluruh mezbah dan kemudian ia berdoa. Datanglah api dari langit dan membakar habis kurban, mezbah, kayu, batu, tanah dan air yang ada di sana. Segera umat Israel yang melihatnya menyerukan "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!". Pada akhirnya, Elia mengumumkan berakhirnya masa kekeringan air; awan-awan berkumpul, langit menjadi gelap dan hujan turun dengan lebat.
 
Meskipun tidak ada rujukan ke bagian tertentu pada Gunung Karmel di dalam [[Alkitab]],<ref name="Biblica"/> tradisi Islam menempatkan kejadian itu pada suatu titik yang dinamai ''El-Maharrakah'', artinya ''pembakaran''.<ref name="J Enc"/>
Baris 99:
== Karmelit ==
[[File:JPF-Cave Of Elijah.JPG|thumb|Patung Elia pada ''crypt'' biara di Gunung Karmel. Menurut tradisi Karmelit, ''crypt'' itu asalnya adalah "Gua Elia".]]
Suatu [[ordo keagamaan Katolik]] yang dibentuk di Gunung Karmel pada abad ke-12 disebut "[[Ordo KarmelitKarmel]]", merujuk kepada pegunungan ini. Aturan dasar disebut "Surat Kehidupan" (''Letter of Life'') diberikan oleh Albert, seorang Patriark Latin dari Yerusalem yang tinggal di Acre, sekitar tahun 1210. Biarawan ini dirujuk hanya dengan nama ''Brother B''. Ia mungkin meninggal sekitar tahun 1210 dan diduga seorang peziarah atau seorang yang melakukan pertobatan atau seorang partisipan [[Perang Salib]] yang menetap di Israel. Ordo ini dibentuk di lokasi yang diklaim sebagai "Gua Elia", {{convert|1700|ft|m}} [[di atas permukaan laut]] pada ujung barat daya dari pegunungan ini.<ref name="Biblica"/> Bukan tidak disengaja, tempat ini juga merupakan puncak alamiah tertinggi dari pegunungan tersebut. Meskipun tidak ada dokumen tertulis untuk mendukungnya, tradisi Karmelit menyatakan ada suatu komunitas petapa Yahudi yang tinggal di tempat itu sejak zaman nabi [[Elia]] sampai ordo Karmelit didirikan di sana.<!-- Prefixed to the Carmelite Constitution of 1281 was the claim that from the time when Elijah and [[Elisha]] had ''dwelt devoutly on Mount Carmel'', priests and prophets, Jewish and Christian, had lived "praiseworthy lives in holy [[penitence]]" adjacent to the site of the "fountain of Elisha" in an uninterrupted succession.
 
A Carmelite [[Stella Maris Monastery|monastery]] was founded at the site shortly after the Order itself was created, and was dedicated to the [[Blessed Virgin Mary]] under the title of "[[Our Lady, Star of the Sea|Star of the Sea]]" ("stella maris" in [[Latin]]), a common medieval presentation of her.<ref name="Biblica"/> Although [[Louis IX of France]] is sometimes named as the founder, he was not, and had merely visited it in 1252.<ref name="J Enc"/> The Carmelite Order grew to be one of the major Catholic [[religious order]]s worldwide, although the monastery at Carmel has had a less successful history. During the [[Crusades]] the monastery often changed hands, frequently being converted into a [[mosque]];<ref name="J Enc"/> under [[Islam]]ic control the location came to be known as "El-Maharrakah", meaning "place of burning", in reference to the account of Elijah's challenge to the priests of Hadad.<ref name="J Enc"/> In 1799 the building was finally converted into a [[hospital]], by [[Napoleon]], but in 1821 the surviving structure was destroyed by the [[pasha]] of [[Damascus]].<ref name="J Enc"/> A new monastery was later constructed directly over a nearby cave, after funds were collected by the Carmelite Order for restoration of the monastery.<ref name="J Enc"/> The cave, which now forms the [[crypt]] of the monastic church, is termed "Elijah's grotto" by the [[Discalced Carmelite]]s friars who have custody of the monastery.<ref name="J Enc"/>