Huria Kristen Batak Protestan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 11374703 oleh 180.241.48.166 (bicara)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 40:
 
; Tahun 1834
: [[Samuel Munson|Pdt. Samuel Munson]] dan [[Henry Lyman|Pdt. Henry Lyman]] datang ke tanah Batak disuruh oleh [[American Board of Commissioners for Foreign Missions]], akan tetapi mereka dibunuh di desa [[Lobu Pinang]].<ref>Andrew Causey ''Hard bargaining in Sumatra: western travelers and Toba Bataks in ...'' 2003 Page 80 "In that year, two American Baptist missionaties, Henry Lyman and Samuel Munson, went inland from Tapanooli (now called Sibolga), a port village on the west coast of Sumatra. Traveling with a retinue of porters and attendants, ..."</ref><ref>The United States in Asia: a historical dictionary - David Shavit - 1990 Page 312 "Lyman graduated from Harvard University and the Imperial School of Mines (Paris), and studied at the Royal Academy ... Murdered June 28, 1834, in Sacca, Sumatra. References: ACAB; AndoverTS; EM; LC; Hannah Lyman, The Martyr of Sumatra ..."</ref><ref>A biographical study of Ingwer Ludwig Nommensen, 1834-1918 Page 72 Martin E. Lehmann - 1996 "Leaving their wives behind in Batavia, Lyman and Munson set sail for the harbor of Padang on the west coast of Sumatra in April, 1834. At Padang they met Ward who approximately thirteen years before had visited the Bataks in the .."</ref><ref>Memorials of Protestant missionaries to the Chinese Alexander Wylie - 1967 -"Munson and Lyman, was a tour of observation and inquiry among the islands of the Indian Archipelago, ... surrounded by a large party of Battak cannibals and immediately dispatched ; Mr. Munson being run through the body with a spear, "</ref>
 
; Tahun [[1840]]
Baris 50:
 
;Tahun 1853
: Setelah membaca surat yang datang dari Tanah Batak tentang pekabaran Injil yang baru dirintis di Tanah Batak maka [[Dr. Friederich Fabri]] pimpinan dari [[Rheinische Zending Belanda]] memutuskan untuk memindahkan Pendeta yang ditolak karena perlakuan yang tidak simpatik dari suku Banjarmasin terhadap pendeta, maka memutasikan para pendeta ke Tanah Batak.
 
;Tahun 1857
Baris 57:
;Tahun 1861
* [[31 Maret 1861]]- Baptis perdana yang dilakukan oleh Pdt. Van Asselt terhadap dua orang suku Batak adalah [[Main Jakobus Pohan]] ([[Tampubolon]]) dan Seorang anak Raja yang bernama: [[Pangger Simon Siregar]] di Parau Sorat, Sipirok<ref>{{cite journal|last=Schreiner|first=Lothar|title=Adat dan injil: perjumpaan adat dengan iman Kristen di Tanah Batak|date=2003|pages=63 |url=https://books.google.co.id/books?id=sHEsJjN2a0kC&hl=id&source=gbs_navlinks_s}}</ref>.
* 7 Oktober - Merupakan hari lahirnya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), ditandai dengan berundingnya empat orang Missionaris, [[Pdt. Carl Wilhelm Heine]], [[Pdt. Johann Karl Klammer]], [[Pdt.Friedrich Wilhelm Betz]] dan Pdt. Gerrit Van Asselt (mereka berasal dari zending Emerllo Belanda dan Zending Rheinische Mission Jerman). Keempat tenaga zending ini mengadakan rapat di Sipirok untuk membicarakan pembagian wilayah pelayanan di Tapanuli.<ref>{{cite journal|last=Tarigan|first=Andri Ersada|title=Comite Na Ra Marpodah Simaloengoen: Peranannya Dalam Pelestarian Budaya Simalungun Dan Penyebaran Agama Kristen (1928-1942)|date=22-Jul-2014|pages=4 |url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41493/4/Chapter%20II.pdf}}</ref>
 
;Tahun 1862
Baris 64:
;Tahun 1864
* Mei Didirikan Gereja di daerah Sipirok
* 20 Mei - [[Ludwig Ingwer Nommensen|Pdt. DR. I. L. Nommensen]] membangun gedung [[Godung Hutadame]] yang terletak di Desa [[Saitnihuta]] [[Ompusumurung]]
* 29 Mei - Pdt. DR. I. L. Nommensen mengadakan kebaktian minggu pertama dan meresmikannya Godung Hutadame untuk pertama sekali di Tanah Batak dan kemudian diputuskan menjadi hari lahir gereja jemaat [[Dame Saitnihuta]] tersebut dan juga Gereja Jemaat Pearaja. Pada saat perayaan Jubileum dua jemaat Dame Saitnihuta dan Pearaja ini menjadikan satu Panitia (tuan rumah).<ref>Sumber Pesta Jubileum 20 Mei 1964 ini belum tercatat di Almanak HKBP jadi saya buat di catatan kaki ..... (dibangunnya di Tanah Batak, yaitu HKBP Saitnihuta (Huta Dame Saitnihuta) dan HKBP Pearaja (Kedua gereja ini satu kepanitiaan dalam merayakan Pesta Jubileum. Pada tanggal 20 Mei 1964, HKBP Pearaja merayakan Pesta Jubileum ke 100 tahun, tetapi untuk selanjutnya, tanggal 29 Mei merupakan tanggal resmi Pesta Jubileum yang akan dilakukan oleh kedua gereja ini).</ref>.
* 25 Desember - Baptisan Kudus yang pertama di Jemaat Sipirok kepada 3 orang Batak yaitu [[Tomas Siregar]], [[Pilipus Hutabarat]] dan [[Johannes Hutabarat]].
 
;1865
Baris 92:
* 13 Juli - Diutus RMG Nona Hester Needham (23 Januari 1885 – 12 Mei 1897) melayani kaum ibu dan wanita. Ini menjadi awal pelayanan kepada kaum wanita dan anak-anak di Tanah Batak. Pelayanan Nona Hester Needham dibantu oleh Nona Thora di Silindung dan Nona Nieman di Toba.
;1890
* 1 Januari - Terbit Surat Parsaoran Immanuel (Jurnal Gereja)
* 8 Januari - Dimulai Nona Hester Needham melayani anak-anak, kaum perempuan di Pansurnapitu, serta turut membimbing murid-murid Sekolah Pendeta di Seminari Pansurnapitu.
 
;1893: Sekolah Zending mendapat subsidi dari Pemerintah
Baris 107:
'''1900'''
: Berdiri Sekolah Anak Raja dengan pengantar Bahasa Belanda di narumonda Toba. Guru Pohing dan Pdt. Otto Marcks. Sekaligus berdiri di tempat yang sama Sekolah Tukang.
* 2 Juni - Berdirinya Rumah Sakit di Pearaja, yang pada tahun 1928 pindah ke Tarutung (RSU Tarutung Sekarang)
* 5 September - Berdiri Perkampungan penderita Kusta di Huta Salem Laguboti.
 
;1901: Seminari Pansurnapitu pindah ke Sipoholon
Baris 115:
'''1903'''
: Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai; Sekolah anak Raja di Narumonda menjadi Seminarium;
* 7 Oktober - Pesta Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak.
 
;1907: Berdiri Jemaat di Pematangsiantar
Baris 159:
;1946: Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon;
* 2 Februari - Berdiri Distrik Dairi.
 
;1947: Berdiri kembali Sekolah Pendeta di Seminarium Sipoholon
Baris 224:
* 1978 HKBP mengupayakan pelayanan terhadap Masyarakat Tamil di Medan, bekerja sama dengan the Evangelical Lutheran Church of Malaya and Singapore (ELCMS)di bawah arahan Bishop M. Muthusamy bersama dengan sepasang Swedish Missionary, Bishop Enval dan Istri berkunjung ke Medan untuk memulai pelayanan injil di kalangan masyarakat tamil di kota medan, pertemuan perdana diadakan di kediaman Ramasamy Wenggadasalam(Alm) Jalan Asia No 37, Medan.
 
Babtisan Warga Tamil di HKBP Jenderal Sudirman: 4 orang anak-anak keluarga Ramasamy + Kanta Pandiammal Wenggadasalam(Alm): Karikalan Henock, Parimala Gandhi Monica, Alegeri Pannirselwam Samuel, Alegesan Moses, serta Bpk. R.Siwanandam Joshua (alm) di sidi dan di babtis oleh preases L.J.Napitupulu di HKBP Jenderal Sudirman, setelah di bina dalam iman Kristen oleh (Alm) Bpk. Arnold Simanjuntak.
 
1979 ELCMS dan HKBP mengutus Gideon Wiria(Alm) seorang tamil dari Medan, di utus ke Kuala Lumpur Malasia untuk pendidikan guru injil dikalangan masyarakat tamil Medan.