Kukang jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
k rapikan
Baris 22:
| range_map_caption = Persebaran kukang jawa
}}
'''Kukang jawa''' (''Nycticebus javanicus'') merupakan [[primata]] [[Strepsirrhini]] dan [[spesies]] [[kukang]] asli dari bagian barat dan tengah dari pulau [[Jawa]], di [[Indonesia]]. Meskipun awalnya dideskripsikan sebagai spesies yang terpisah, kukang jawa dianggap sebagai [[upaspesies]] dari [[kukang sunda]] (''N. coucang'') selama bertahun-tahun, sampai penilaian ulang [[Morfologi (biologi)|morfologi]] dan genetika pada tahun 2000-an mengakibatkan promosipeningkatan status menjadi spesies penuh. Kukang jawa palingsangat berkerabat dekat dengan kukang sunda dan [[kukang benggala]] (''N. bengalensis''). Spesies ini memiliki dua bentuk, berdasarkan panjang rambut dan, pada tingkat lebih rendah, warna.
 
Dahinya memiliki pola berlian putih yang menonjol, yang terdiri dari garis yang berbeda yang berjalan di atas kepalanya dan garpubercabang ke arah mata dan telinga. Kukang jawa beratnya antara 565 dan 687 g dan memiliki panjang kepala-badan sekitar 293 mm. Seperti semua kukang, kukang jawa [[arboreal]] dan bergerak perlahan di tanaman merambat dan [[liana]] bukannya melompat dari pohon ke pohon. Habitatnya termasuk [[hutan primer]] dan [[hutan sekunder]], tetapi juga dapat ditemukan di hutan bambu dan [[mangrove]], dan di perkebunan coklat. Makanan yang biasanya terdiri dari buah, [[Gum alami|gum]] pohon, kadal, dan telur. Kukang jawa tidur di cabang terbuka, kadang-kadang dalam kelompok, dan biasanya terlihat sendiri atau berpasangan.
 
Populasi kukang jawa mengalami penurunan tajam karena [[perburuan liar]] untuk perdagangan [[hewan peliharaan eksotis]], dan kadang-kadang untuk [[obat tradisional]]. Populasi yang tersisa memiliki [[Kepadatan populasi|kepadatan]] rendah, dan [[kehilangan habitat]] merupakan ancaman besar. Untuk alasan ini [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN) mendaftar statusnya sebagai [[spesies kritis]], dan juga telah disertakan pada daftar 2008-2010 "[[25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia]]". Kukang jawa dilindungi oleh hukum Indonesia dan, sejak Juni 2007, terdaftar di bawah [[CITES#Appendix I|CITES Appendix I]]. Meskipun perlindungan ini, serta kehadirannya di beberapa [[kawasan yang dilindungi]], perburuan terus terjadi; undang-undang perlindungan satwa liar jarang ditegakkan di tingkat lokal.
 
== Taksonomi dan filogeni ==
Kukang jawa (''Nycticebus javanicus'') pertama kali dijelaskandideskripsikan secara ilmiah pada tahun 1812, oleh naturalis Perancis [[Étienne Geoffroy Saint-Hilaire]].{{Sfn|Saint-Hilaire|1812|p=164}} Nama spesies ''javanicus'' mengacu tempat asalnya. Namun, spesies itu tidak diakui lama; pada tahun 1840, [[René Primevère Lesson]] mengklasifikasikan kukang jawa sebagai salah satu dari beberapa varietas<!--Not sure what to link here. There is no specific article about varieties in zoological nomenclature (which are now obsolete), though [[variety (botany)]] comes close and does discuss the matter.--> dari spesies tunggal kukang, yang ia sebut ''Bradylemur tardigradus''.{{Sfn|Lesson|1840|pp=240–243}} Pada tahun 1921, [[Oldfield Thomas]] menamai spesies kedua kukang dari Jawa, ''Nycticebus ornatus''.{{Sfn|Thomas|1921|p=527}}
 
Pada reviewpemeriksaan taksonomi kukang tahun 1971-nya, ahli taksonomi dan primata [[Colin Groves]] mengakui kukang jawa sebagai [[upaspesies]], ''Nycticebus coucang javanicus'', dari [[kukang sunda]] (''N.&nbsp;coucang''), dengan ''ornatus'' sebagai [[Sinonim (taksonomi)|sinonim]].{{Sfn|Groves|1971|pp=49–51}} Kukang jawa pertama diakui sebagai spesies yang berbeda lagi di [[panduan lapangan]] Indonesia tahun 2000 pada primata oleh Jatna Supriatna dan Edy Hendras Wahyono.{{Sfn|Supriatna|Wahyono|2000|pp=19–24}} Pada tahun 2008, Groves dan Ibnu Maryanto mempromosikannyamemberikannya status spesies, berdasarkan analisis [[Morfologi (biologi)|morfologi]] tengkorak dan karakteristik [[rambut hewan]].{{Sfn|Groves|Maryanto|2008|p=120}} Analisis molekuler dari [[sekuens DNA]] dari [[D-loop]] dan gen [[sitokrom b|sitokrom ''b'']] menunjukkan bahwa kukang jawa secara genetik berbeda dari spesies kukang lainnya; secara [[Filogeni|filogenetis]], kukang jawa adalah saudara dari [[klad]] yang mencakup [[kukang benggala]] (''N.&nbsp;bengalensis'') dan kukang sunda.{{Sfn|Chen|Pan|Groves|Wang|2006|pp=1197–1198}} Karena kemiripannya dengan spesies kukang tetangganya, bahkan pusat penyelamatan telah diketahui salah mengidentifikasinya.<ref name=IUCN/>
 
Ada dua bentuk kukang jawa, dibedakan terutama oleh perbedaan panjang rambut. Hal ini kadang-kadang dikenal sebagai spesies terpisah, ''N.&nbsp;javanicus'' dan ''N.&nbsp;ornatus'', tetapi saat ini keduanya diklasifikasikan sebagai spesies tunggal, meskipun status taksonomi yang tepat masih belum jelas.<ref name=IUCN/>{{Sfn|Nekaris|Jaffe|2007|p=192}}{{Sfn|Thomas|1921|p=628}}