Malino, Tinggimoncong, Gowa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k fix edit
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 24:
Perjalanan dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 2 jam. Wisata air terjun seribu tangga, [[air terjun Takapala]], [[Kebun Teh Nittoh]], [[Lembah Biru]], bungker peninggalan Jepang, dan Gunung Bawakaraeng menjadi ciri khas kota Malino. Oleh-oleh khas daerah ini adalah buah [[Markisa]] ,[[dodol]] [[ketan]], [[Tenteng Malino]], [[apel]], [[wajik]], dll. Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah [[Sulawesi Selatan]].
 
== Sejarah ==
Sebelum muncul nama Malino, dulu rakyat setempat mengenalnya dengan nama kampung ‘Lapparak’. Laparrak dalam bahasa Makassar berarti datar, yang berarti pula hanya di tempat itulah yang merupakan daerah datar, di antara gunung-gunung yang berdiri kokoh. Kota Malino mulai dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan Belanda, lebih-lebih setelah Gubernur Jenderal Caron pada tahun 1927 memerintah di “''Celebes on Onderhorighodon''” telah menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah.
 
Baris 34:
 
{{Tinggimoncong, Gowa}}
{{kelurahan-stub}}
 
[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Selatan]]
 
{{kelurahan-stub}}