Luwungkencana, Susukan, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gunnex (bicara | kontrib)
rv Wagino Bot -copy&paste via (example) https://www.facebook.com/babaddesacrb/posts/932614170191765 (03.2016, © "Babad Desa di Cirebon")
Baris 11:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Luwungkencana''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Susukan, Cirebon|Susukan]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
[[Berkas:Kluarga kecil ku.jpg|jmpl]]
[[Berkas:Pengembang.jpg|jmpl]]
'''DS Luwungkencana'''
 
adalah [[desa]] di kecamatan [[Susukan, Cirebon|Susukan]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
SEJARAH DESA LUWUNGKENCAN
 
Alkisah jaman dulu kala di kota Cirebon diadakan sayembara atau tanding jurid untuk mengalahkan Nyaimas Gandasari Putri Keraton Cirebon,Seluruh jawara, para pendekar ,para cantrik ,para hulubalang, para kiageng rame-rame mengikuti sayembara tersebut maju di medan laga atau papan payuda untuk memperebutkan Ratu Nyaimas Gandasari karna terpesona oleh kecantikan sekaligus ingin menjajal kesaktianya. Dari sekian para jawara,para pendekar.para cantrik,para Hulubalang dan para kiageng yang mengikuti pertandingan sayembara tersebut hanya Ki Dampu awang yang bisa mengalahkan kesaktian Nyimas Gandasari,hingga terjadi kejar-kejaran dari kota cirebon .Nyimas Gandasarilari kearah barat lewat Desa Lemah Tambah menuju ke Arah Desa Ujunggebang,Karna Nyimas Gandasari tidak mau dipersunting atau diperistri oleh Ki Dampu awang yang telah memenangkan sayembara tersebut ,Hingga Nyimas Gandasari terus berlari untuk mencari perlindungan, sampai akhirnya ditengah-tengah hutan belantara bertemu dengan seorang pertapa bernama Ki Koda ( Ki Gede atau Ki Ageng Luhung koda ). Maka terjadilah pertempuran atau tanding yuda yang cukup lama antara ki Luhung Koda dengan ki Dampu awang ,saling adu kekuatan,adu kesaktian, adu kaprawiraan namun akhirnya lama kelamaan ki Luhung Koda tersedak terpukul mundur kearah barat sampai ke sungai pembuangan diperbatasan Desa Bondan yang berada diwilayah Kabupateb Indramayu. Ki Luhung Koda yang semakin terdesak dalampertempuran melawan ki Dampu awang melihat sebuah ( Kedung ) di saluran pembuangan yang cukup dalam kemudian kiLuhung Koda dengan kesaktianya masuk kedalam kedung tersebut dan berubah wujud menjadi seekor ular naga yang besar dan keluar dari kedung sambil memecah wujudnya untuk menyerang Ki Dampu awang menjadi seekor kerbau Hitam yang besar dan tanduknya menjulur kebawah atau disebut ( Kerbau dongkol ) sejak saat itulh Saluran pembuangan tersebut dinamakan Sungai Kedung dongkol dan kemudian ki Luhung Koda yang telah berubah wujud balik menyerang lagi kearah timur masuk kembali ke hutan belantara yang berada diwilayah Kabupaten Cirebon , Sambil menyerang ki Luhung koda memecahwujudnya untuk yang ketiga kalinya menjadi seekor Harimau Putih yang Besar,dan rame-rame menyerang Ki Dampuawang. Ki Dampu awang tentu saja menjadi kewalahan di gempur dari berbagai sisi sambil bertempur dengan ki Luhung koda ki Dampu Awang melihat Nyimas Gandasari telah melarikan diri jauh ke arah utara .ki Dampu awang berpikir tidak ada gunanya lagi perang melawan ki Luhung koda , akhirnya ki Dampu awang meningggalkan pertempuran dan mengejar Nyimas Gandasari. sejak saat itulah hutan belantara tersebut dinamakan ( Alas Kedung Dongkol ) sementara menurut ceritaperubahan ketiga wujud dari ki Luhung koda hanyalah jelmaan dari sebuah batu,Ular naga adalah jelmaan dari sebuah batu berwarna merah ,Kerbau Hitam adalah jelmaan dari sebuah batu berwarna hitam dan harimau putih adalah jelmaan dari sebuah batu berwarna putih yang sampai sekarang keberadaanya masih menjadi misteri menurut cerita jaman dulu ketiga perwujudan tersebut sering muncul ,dan ketika muncul pada musim pada musim hujan kerbau hitam yang di juluki dengan nama Kerbau andanu sering berkubang bermandi lumpur ( Guteh ) di sebuah kubangan sebelum akirnya membersihkan diri di sungai begitu juga ular naga yang besar ( Lembu ) sering berkubang bermandi lumpur dalam lubang yang sama sebagaimana Kerbau Hitam atau Kerbau andanu hingga lama kelamaan kubangan tersebut menjadi sebuah blumbang yang besar ( Balong ) karna saking seringnya dipakai berkubang oleh kedua binatang tersebut yaitu Kerbau Hitam dan Ular nagayang besar atau Lembu akirnya kubangan besar tersebut dinamakan balong Cilumbu Dan ketika terjadi musim kemarau yang panjang pada saat suadah tidak ada air seluruh binatang yang ada di Alas kedung dongkol mencari air minum di daerah persawahan yang agak datar karna di situlah masih masih ada sumber air yang keluar dari kubangan atau blumbang karna sumbernya sangat kecil maka tiap hari,tidak bisa mencukupi kebutuhan kawanan binatang yang hendak mencari air minum hingga sampai menjilati tanah-tanah disekitarnya ( Ngasin ) kemudian kubangantersebut lama kelamaan menjadi agak dalam menyerupai sebuah sumur hingga sampai sekarang dinamakan Sumur Asinan Sementara itu nyimas Gandasari lari yang lari ke arah utara bertemu dengan seorang perempuan tua bernama buyut sari dan kemudian Nyimas Gandasari menceritakan semuanya kepada buyut sari prihal pelarianya ,sejenak setelah beberapa saat kemudian Nyimas Gandasari berpesan kepada pembantunya atau gebalnya yang bernama surya negara untuk tetap tinggal bersama-sama buyut sari,sementara Nyimas Gandasari sendiri pergi lagi kearah timur bermaksud hendak pulang kembali ke kota Cirebon, Ki Dampu awang yang terus mengejar nyimas Gandasari kearah utara akirnya bertemu dengan perempuan tua yang tak lain adalah buyut sari dan kemudian Ki Dampu awang menanyakan keberadaan nyimas Gandasari kepada Buyyut Sari kemudian di jawab oleh buyut sari bahwa dirinyalah Nyimas Gandasari sejenak ki Dampu awang tertegun merasa kaget tidak percaya Nyi mas Gandasari yang begiti Cantik dan mempesona ternyatahanyalah seorang perempuan yang tua renta sementara disampingnya adalah benar ada pembantu atau gebalnya nyimas Gandasari ,akirnya tanpa pikir panjang ki Dampu awang pergi entah kemana meninggalkan Buyut sari dengan perasaan kecewa dan tak habis pikir. Setelah sekian lama surya negara pembantu atau gebalnyanyimas Gandasari hidup bersama dengan buyut sari dengan kesaktianya pembantu tersebut sering berubah wujud menjadi seekorharimau putih dan selalu mengelilingi perbatasan antara Cirebon dan Indramayu dan menempati sebuah Gua kecil yang ada disekitar tempat tinggal buyut sari hingga sampai sekarang tempat itu dikenal dengan nama pecanden Buyut sari atau dikenal juga dengan nama Gua Macan , Gua artinya sebuah lubang kecil dan Macan artinya Harimau. Setelah sekian tahun berlalu Pemerintah Belanda yang ada di Kabupaten Cirebon atas prakarsa Bapak camat Kecamatan susukan membuka Alas Kedung dongkol yaitu satu satunya alas atau hutan belantara yang ada di ujung barat perbabatasan Cirebon dan Indramayu, maka dibuatlah jalan dari arah Desa Kedongdong ke arah Desa Bondan kemudian membabad hutan belantara tersebut atau yang di kenal dengan Alas Kedung dongkol kurang lebih pada Tahun 1928 Masehi karna di situ ada legenda Ki Luhung Koda, Luhung yang berarti luhur atau sebutan seseorang yang mempunyai kepribadian yang luhur dan keprawiraan yang linuwih. Sejak saat itulah Jalan yang baru dibuka tersebut dinamakan Jalan Ki Alas Koda Ki yang berarti menunjukkan seorang laki-laki tua alas berarti Hutan Koda adalah nama seseorang, kemudian orang-orang lebih suka menyebut dengan nama Jalan Ki Alas Konda Setelah alas Kedung dongkol di babad rata dengan tanah pada Tahun 1928 masehi kemudian pada Tahun 1931 masehi dibuatlah bedeng-bedeng ( bedeng adalah sebutan dari sebuahrumah yang sangat kecil dan menyerupai gubug sawah ) bedeng tersebut dibuat di tiga Lokasi yang dua Lokasi berjejer yang satu lagi Lokasi terpisah yaitu Bedeng A Bedeng B dan Bedeng C ,namun ketika seseorang berada di salah satu Lokasi Orangakan menyebutnya dengan sebutan Bedeng Lor ( berarti Utara ), Bedeng Kidul ( berartiSelatan ),Bedeng Wetan ( berarti Timur ) sehingga tempat itu di kenal juga dengan nama Desa Bedeng. Pada Tahun 1932 masehi Pemerinyah Belanda yang ada di Cirebon mengadakan Transmigrasi lokal yang diikuti oleh beberapa Kecamatan dan beberapa Desa, diantaranya adalah Kecamatan Plered,Kecamatan Plumbon kcamatan Klangenan,Kecamatan Palimanan,Kecamatan Arjawinangun dan Kecamatan susukan. dari masing-masing Kecamatan tidak kurang diikuti oleh empat Desa lebih sehingga ada dua puluh lima Desa dari enam Kecamatan, karna penduduk yang menempati bedeng-bedeng tersebut berasal dari beberapa desa hingga sampai sekarang Desa Luwungkencana sering juga disebut dengan julukan Desa selawe negara yang berarti ( 25 Negara ). Transmigrasi lokal atau perpindahan penduduk itu dipimpin oleh petugas dari Kabupaten Cirebon, seorang yang Gagah tinggi Besar ,beliau sangat santun sopan, rendah hati dan murah seyum sangat perhatian dan sangat sayang terhadap anak-anak yang masih kecil, ciri khas yang paling tidak bisa dilupakan sampai sekarangbeliau mempunyai jenggot yang sangat lebat dan panjang sampai ke dada bagian bawah sehingga orang-orang menyebutnya dengan sebutan Bapak Jenggot sampai sampai akhirnya masyarakat lupa siapa nama Bapak Jenggot tersebut Pada Tahun 1933 diadakan pemelihan kepala Desa untuk yang pertama kalinya pada saat itu masih menggunakan biting yang dimasukkan kedalam bumbung ( yaitu potongan bambu yang ada wukunya agar biting tersebut tidak jatuh ) terpilih pada saat itu sekaligus sebagai Kuwu yang pertama di tanah yang baru dibuka tersebut dengan sebutan Nama Desa Bedeng B Yaitu Bapak Kuwu Rabil Kemudian pada masa Pemerintahan Desa dipimpin oleh Kuwu Kaira pada Tahun 1942 masehi atas prakarsa Bapak Camat Kecamatan susukanNama Desa Bedeng B ( Bedeng Kidul ) dirubah dengan nama Desa LuwungkencanaBedeng A ( Bedeng Wetan Menjadi Blok Kertawinangun ) Sedangkan Bedeng C ( Bedeng Lor menjadi Blok Kertasari ). Luwung yang berarti Alas Belantara dibabad menjadi sebuah Desa dan kencana berarti emas ( emas adalah lambang kesuksesan / kemajuan / kejuaraan /dan lambang kemakmuran) dengan harapan kedepan Desa Luwungkencana yang berasaldari sebuah Alas belantara menjadi Desa Bedeng B akan menjadi Desa Luwungkencana Yang sukses sumber daya manusianya, Maju sains dan ilmu teknologinya ,juara dalam daya saingnya dan makmur kehidupan masyarakatnya. Sampai sekarang dari berbagai macam sebutan nama Desa akirnya Desa ini di kenal atau dinamakan dengan nama yang mengandung doa dan harapan yaitu Desa Luwungkencana Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon Kemudian pada Tahun 1966 setelah terjadi Peristiwa Gerakan 30 September 1965 atas Prakarsa Bapak KuwuCasmita Blok Kertasari di pindah karna melihat kondisinya tegalan yang gersang dan tandus tidak ada air sumber untuk kebutuhan Rumah Tangga sehari-hari,kalauterjadi musim kemarau masyarakat Blok Kertasari harus mengambil air dari sungai pembuangan atau sungai Kedung dongkol akirnya Bapak Kuwu Casmita memindahkan seluruh masyarakat blok kertasari atau dikenal dengan istilah ( Gugur Gunung ) untuk Pindah ke dataran yang lebih rendah dekat dengan perbatasan Desa Ujunggebang dengan nama Blok Gebangsari Gebang karna mendekati berbatasan Desa Ujunggebang sedangkan Sari berarti meninggalkan Blok Kertasari . Terbentuknya Desa Luwungkencana Desa Luwungkencana terbentuk pada Tahun 1942masehi Perbatasan yang memisahkan Desa Luwungkencana dengan Desa Kedungkencana Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka membentang sungai,dan sungai tersebut bernama Kali Kumpul Kwista jadi Kali Kali Kumpul Kwista merupakan batas Desa sekaligus juga sebagai batas Kecamatan Susukan dengan Kecamatan Ligung. Desa Luwungkencana terdiri dari 3 ( Tiga ) blok Desa Luwungkencana , blok Kertawinangundan blok Gebangsari, Itulah sekilas sejarah tentang terbentuknya Desa Luwungkencana,
 
(Intisari)razkal rafa lenterawan
 
{{Susukan, Cirebon}}