Delman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 8253940 oleh Garinindra (bicara)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika
Baris 4:
Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu '''[[Charles Theodore Deeleman]]''', seorang litografer dan insinyur pada masa [[Hindia Belanda]].<ref>Snoek, Kees. ''Manhafte heren en rijke erfdochters: Het voorgeslacht van E.du Perron op Java'', Penerbit : KITLV Uitgeverij Leiden, 2003. Dari resensi berjudul [http://achmadsunjayadi.wordpress.com/2007/05/01/mencari-asal-usul-keluarga-indo-prancis-di-jawa/ Mencari Asal Usul Keluarga Indo Prancis di Jawa], oleh Achmad Sunjayadi.</ref> Orang Belanda sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama ''dos-à-dos'' (punggung pada punggung, arti harfiah [[bahasa Perancis]]), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos-à-dos ini kemudian oleh penduduk [[Suku Betawi|pribumi Batavia]] disingkat lagi menjadi 'sado'.<ref>''[http://djawatempodoeloe.multiply.com/photos/album/263/Kartupos_dari_Meester_Cornelis_dikirim_ke_Belanda_dengan_prangko_Jawa_1908?&album=263&view:replies=reverse Kartupos dari Meester Cornelis dikirim ke Belanda dengan prangko Jawa 1908]'', pada website Priyambodo Prayitno, di akses Oct 29, '07 11:28 AM.</ref>
 
== Penamaan ==
Penamaan Delman berasal dari penemunya yakni Ir Charles Theodore Deeleman, seorang insinyur, ahli irigasi yang memiliki bengkel besi di pesisir [[Batavia]] ([[Jakarta]] sekarang). Penamaan kendaraan yang sama adalah Sado yang berasal dari [[Bahasa Perancis]] ''dos-à-dos'' yang berarti saling memunggungi. Istilah lain dalam berbagai bahasa daerah cukup beragam yang sebenarnya merujuk pada wujud benda yang sama.
 
=== Kahar atau keretek ===
[[Bahasa Sunda]] mengenal istilah ''kahar'' dan ''keretek''. Meskipun merujuk pada kendaraan yang sejenis, tempat pijakan penumpang untuk naik pada ''keretek'' lebih lebar dibandingkan ''delman''. Pijakan pada delman hanya berukuran cukup untuk satu kaki saja. Selain itu, delman lebih tinggi dari ''keretek''.
 
=== Nayor ===
[[Nayor]] adalah variasi bentuk delman, dengan kabin yang lebih tertutup; yang bukan tidak mirip dengan kabin [[oplet]]. Nayor hanya dijumpai beroperasi di sekitar kota [[Cibadak, Sukabumi]].
 
=== Dokar ===
[[ImageBerkas:Dos-a-Dos Style Carriage.jpg|200px|thumb|Dos-à-dos style carriage]]
Istilah lain yang dikenal masyarakat adalah ''Dokar''. Sebagian kalangan menyakini nama ''dokar'' berasal dari [[Bahasa Inggris]] ''dog car''. Keberadaan dokar sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan ciri khas tersendiri di tempat-tempat wisata, seperti [[Parangtritis]], Alun-alun Kidul Yogyakarta Indonesia.
 
Baris 22:
 
Berbagai variasi yang lebih baru antara lain:
# Kereta dengan satu kuda, biasanya beroda dua dan tinggi, dengan dua bangku melintang yang saling memunggungi. Dalam [[bahasa Inggris]] [[slang]], kendaraan ini disebut "bounder". Di India, kendaraan ini disebut "tumtum".
# Versi Perancis memiliki empat roda dan dua bangku yang saling memunggungi sehingga disebut ''dos-à-dos'' ([[bahasa Perancis]] untuk "saling memunggungi").
# ''Dogcart'' versi Amerika memiliki empat roda dan sebuah kompartemen untuk membawa binatang hasil buruan.<ref>[http://www.caaonline.com/seabrook/gamecarttrap.html Seabrook Coaching Stable Dispersal Auction: Game Cart Trap.] The Carriage Association of America, Inc.</ref>
 
=== Andong ===
Andong merupakan salah satu alat transportasi tradisional di [[Yogyakarta]] dan sekitarnya, seperti [[Solo]] dan [[Klaten]]. Keberadaan andong sebagai salah satu warisan budaya [[Jawa]] memberikan ciri khas kebudayaan tersendiri yang kini masih terus dilestarikan. Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan murah, tetapi pengguna Andong di [[Yogyakarta]] ini masih cukup banyak. Andong-andong ini dapat ditemui dengan mudah di sepanjang jalan [[Malioboro]], pasar [[Ngasem]], serta di [[Kotagede]].
 
Perbedaan andong dengan delman adalah andong memiliki empat roda. Di [[Jakarta]], andong disebut ''ebro'' yang diambil dari singkatan ''Eerste Bataviasche Rijtuig Onderneming'' (lit. Perusahaan Kereta Pertama di Jakarta).
 
=== Bendi ===
Bendi pernah menjadi transportasi primadona di [[Minangkabau]]. Pada masa Kolonial Belanda, bendi sering digunakan oleh saudagar kaya, para penghulu, ataupun petinggi ''pangrehpraja'', seperti ''controleur'', demang, asisten demang, dan lain sebagainya. Bendi juga sering mangkal di [[Stasiun Simpang Haru]] untuk menunggu para penumpang yang pulang.<ref name=fikrul>Fikrul Hanif Sufyan (staf pengajar di Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh dan staf pengajar Bahasa Belanda di [[Universitas Andalas]] Padang). 10 Mei 2013. [http://talogondan.wordpress.com/category/sejarah-transportasi/ Bendi, Nasibmu Dulu dan Kini…].</ref> Dalam sebuah lagu Minang yang mengiringi tari payung, terdapat lirik “''Babendi-bendi ka sungai tanang, singgahlah mamatiak bungo lambayuang''”. Lirik tersebut mengisyarakatkan bahwa bendi dulunya merupakan kendaraan tradisional populer masyarakat Minangkabau.<ref name=riki>Riki Salayo. 7 Juli 2013. [http://sosok.kompasiana.com/2013/07/07/balada-si-kusir-bendi-di-ibukota-sumatera-barat-575069.html "Sosok Kompasiana", Balada Si Kusir Bendi di Ibukota Sumatera Barat].</ref>
 
Keberadaan bendi di [[Kota Padang]] semakin berkurang karena kalah oleh kehadiran bemo pada tahun 1980-an. Kondisi tersebut diperparah krisis moneter yang terajdi pada tahun 1998.<ref name=riki/> Abdullah Rudolf Smit pada harian Haluan mengatakan bahwa ia merasa gelisah dengan berkurangnya bendi di Kota Padang, sebab alat transportasi tradisional itu seharusnya bisa menjadi potensi yang bisa tergarap secara maksimal, tetapi belum dilakukan oleh pemerintah kota. Keunikan dan orisinalitas bendi bisa mendongkrak jumlah wisatawan asing untuk datang ke Kota Padang dan beberapa daerah lainnya di [[Sumatera Barat]].<ref name=fikrul/>
 
== Sejarah penggunaan delman ==
Berbeda dengan kendaraan lain seperti [[mobil]], sejak awal hingga sekarang delman sejak awal dibuat dengan bentuk yang sama atau tetap, meskipun ada pula yang menggunakan ban mobil.
 
Baris 43:
Delman kini digunakan lebih pada angkutan lingkungan yang berjarak tempuh pendek atau di pedesaan yang bersifatnya regional antar kampung. Terlebih saat ini tergusur oleh kehadiran [[ojek]] [[sepeda motor]], [[taksi]] ataupun angkutan umum bermotor lainnya seperti [[bajaj]] dan [[bemo]]. Meskipun demikian, pada beberapa kawasan terutama kawasan wisata, Delman diizinkan beroperasi dengan mengikuti aturan kebersihan perkotaan seperti penampung kotoran kuda. Untuk tujuan tersebut, Delman diberi nomor seperti halnya pada penomoran kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Setempat.
 
Dalam sejarah, tercatat pada masa Pemerintah [[Hindia- Belanda]] di [[Indonesia]], Delman digunakan sebagai angkutan antar kota, terutama sebelum [[kereta api]] dan kendaraan bermotor lainnya beroperasi di Indonesia. Tercatat pada tahun [[1885]], Forbes pernah menyewa delman untuk perjalanan dari [[Bogor]] menuju [[Bandung]] dengan biaya enam belas [[gulden]] yang ditempuh selama tiga belas jam perjalanan.
 
== Kultur populer ==
# ''Dog-cart'' sering disebut oleh Sir [[Arthur Conan Doyle]] dalam tulisannya mengenai detektif fiksional [[Sherlock Holmes]],<ref>[http://melanconent.com/lib/holmes/things/dogcart.html Dogcart - Things in "Speckled Band".] Melançon Enterprises</ref> dan berbagai penulis [[Literatur Victorian|Victorian]] karena kendaraan tersebut merupakan kendaraan umum pada [[Era Victoria|era tersebut]].
 
== Galeri ==
 
<gallery caption="Dokar" widths="180px" heights="120px" perrow="3">
Baris 63:
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Cidomo]]
* [[Kendaraan tidak bermotor]]
* [[Angkutan pedesaan]]
 
== Referensi ==
* Artikel Delman pada rubrik ''Sungkeman'', Majalah Bahasa Sunda ''Mangle'' edisi 1039 tahun 1986
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.expat.or.id/info/traditionaltransport.html Traditional Transport in Jakarta, Indonesia].