Kekaisaran Brasil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-amandemen +amendemen); perubahan kosmetika
Baris 99:
Setelah kepergian Pedro I yang mendadak, Brasil dikepalai oleh seorang anak laki-laki berusia lima tahun. Kekaisaran terancam tidak memiliki eksekutif yang kuat selama dua belas tahun ke depan karena berdasarkan konstitusi Pedro II baru akan mencapai usia dewasa dan mulai menjalankan wewenang sebagai kaisar pada 2 Desember 1843.{{sfn|Barman|1988|p=160}} Maka dari itu, beberapa wali dipilih untuk memimpin negara hingga Pedro II menjadi dewasa. Namun, para wali ini memiliki sedikit wewenang dan sepenuhnya tunduk kepada Majelis Umum, sehingga tidak dapat mengisi kekosongan di puncak pemerintahan Brasil.{{sfn|Barman|1988|pp=161–163}}
 
Perwalian ini tidak dapat menyelesaikan sengketa dan persaingan di antara faksi-faksi nasional dan lokal. Pada tahun 1834, Majelis Umum meloloskan amandemenamendemen konstitusi yang disebut ''[[Ato Adicional]]'' untuk mengurangi perselisihan dengan memberikan otonomi yang lebih besar kepada pemerintah provinsi dan lokal. Namun, amandemenamendemen tersebut malah menyuburkan persaingan dan ambisi lokal. Kekerasan pecah di seluruh negeri.{{sfn|Barman|1999|p=61}} Partai-partai semakin bersaing memperebutkan kursi pemerintahan provinsi dan munisipal karena partai yang menguasai suatu provinsi akan menguasai sistem politik dan pemilihannya juga. Partai-partai yang kalah pemilihan umum memberontak dan mencoba mengambil kekuasaan dengan paksa, sehingga beberapa pemberontakan meletus.{{sfn|Barman|1988|pp=179–180}}
 
Para politikus yang memperoleh kekuasaan pada tahun 1830-an telah mengetahui lika-liku jalan menuju kekuasaan. Menurut sejarawan Roderick J. Barman, pada tahun 1840 "mereka sudah tidak lagi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menguasai negara sendirian. Mereka menerima Pedro II sebagai figur penguasa yang sangat diperlukan untuk keberlangsungan negeri."{{sfn|Barman|1999|p=317}} Beberapa politikus tersebut (yang kemudian akan membentuk [[Partai Konservatif (Brasil)|Partai Konservatif]] pada tahun 1840-an) meyakini bahwa Brasil memerlukan figur yang netral: figur yang tidak terkait dengan faksi dan kepentingan politik sehingga dapat menyelesaikan masalah dan menengahi sengketa.{{sfn|Barman|1999|p=64}} Mereka menginginkan kaisar yang lebih bergantung kepada dewan legislatif, namun memiliki kekuatan yang lebih besar seperti yang telah dianjurkan pada awal masa perwalian oleh saingan mereka (yang nantinya membentuk Partai Liberal).{{sfn|Barman|1999|p=58}} Namun, kaum liberal melakukan inisiatif untuk menurunkan usia kedewasaan Pedro II dari delapan belas menjadi empat belas. Sang kaisar dinyatakan layak untuk memimpin pada Juli 1840.{{sfn|Barman|1999|pp=68–73}}
Baris 235:
Setelah diberlakukan pada tahun 1824, konstitusi kekaisaran mendirikan ''Conselho Geral de Província'' (Dewan Umum Provinsial), dewan legislatif untuk provinsi-provinsi di Brasil.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=59}} Dewan ini terdiri dari 21 atau 13 anggota terpilih (tergantung jumlah penduduk suatu provinsi).{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=60}} Semua "resolusi" (undang-undang) yang dibuat oleh dewan harus disetujui oleh Majelis Umum tanpa hak banding.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=60}} Dewan Provinsial juga tidak berwenang untuk meningkatkan pemasukan, dan anggaran mereka harus diperdebatkan dan diratifikasi oleh Majelis Umum.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=60}} Provinsi-provinsi tidak memiliki otonomi dan sepenuhnya tunduk kepada pemerintah pusat.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=59}}
 
Dengan diberlakukannya amandemenamendemen konstitusi pada tahun 1834 yang disebut ''[[Ato Adicional 1834|Ato Adicional]]'', Dewan Umum Provinsial digantikan oleh ''Assembleias Legislativas Provinciais'' (Majelis Legislatif Provinsial). Majelis yang baru ini memiliki lebih banyak otonomi.{{sfn|Dolhnikoff|2005|pp=64, 97}} Majelis Provinsial terdiri dari 36, 28 atau 20 anggota terpilih (tergantung jumlah penduduk suatu provinsi).{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=97}} Pemilihan anggota majelis mengikuti prosedur pemilihan perwakilan di Bilik Deputi nasional.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=97}}
 
Tanggung jawab Majelis Provinsial meliputi penetapan anggaran provinsial dan munisipal beserta pemungutan pajak yang diperlukan untuk menopang anggaran tersebut; penyediaan pendidikan dasar dan menengah (pendidikan menengah ke atas merupakan tanggung jawab pemerintah nasional); pengawasan dan pengendalian pengeluaran provinsial dan munisipal; serta penegakan hukum dan pemeliharaan anggota polisi. Majelis mengendalikan pembuatan dan penghapusan jabatan pegawai negeri provinsial dan munisipal beserta penentuan gajinya. Pengangkatan, penangguhan dan pemecatan pegawai negeri merupakan hak presiden (gubernur) provinsi, tetapi bagaimana dan dalam situasi apa hak prerogatif tersebut dapat digunakan ditentukan oleh Majelis. Penyitaan properti pribadi untuk kepentingan provinsial atau munisipal (dengan pemberian ganti rugi moneter) juga merupakan hak Majelis.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=99}} Nyatanya, Majelis Provinsial dapat menetapkan peraturan daerah apapun tanpa harus diratifikasi Parlemen selama perda tersebut tidak melanggar konstitusi. Namun, provinsi tidak diperbolehkan membuat peraturan daerah mengenai urusan pidana, prosedur pidana, hak dan kewajiban perdata, angkatan bersenjata, anggaran nasional, atau urusan yang terkait dengan kepentingan nasional (seperti hubungan luar negeri).{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=100}}
Baris 241:
Presiden-presiden provinsi diangkat oleh pemerintah nasional dan secara teoretis bertugas memerintah provinsi. Nyatanya, kekuasaan mereka bervariasi di setiap provinsi berdasarkan pengaruh dan karakter pribadi mereka. Pemerintah nasional ingin memastikan kesetiaan mereka, sehingga presiden-presiden biasanya dikirim ke provinsi yang tidak memiliki ikatan politik, keluarga, atau hubungan lainnya dengan orang tersebut.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=102}} Agar mereka tidak dapat membangun kepentingan atau dukungan lokal yang kuat, masa jabatan presiden dibatasi selama beberapa bulan saja.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=102}} Presiden biasanya menghabiskan banyak waktu di luar provinsi mereka (biasanya berkelana ke provinsi asal mereka atau ibukota kekaisaran), sehingga gubernur ''[[de facto]]'' sebenarnya adalah wakil presiden, yang dipilih oleh Majelis Provinsial dan biasanya berlatar belakang politikus lokal.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=103}} Presiden tidak memiliki wewenang untuk mengurangi otonomi lokal, dan ia lebih seperti agen pemerintah pusat yang fungsinya adalah untuk menyampaikan kepentingan nasional kepada kepala politikus provinsial. Presiden dapat digunakan oleh pemerintah nasional untuk mempengaruhi atau bahkan mencurangi pemilihan umum, walaupun presiden perlu bergantung kepada politikus lokal dan provinsial yang berasal dari partai politiknya agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Akibatnya, terdapat hubungan yang kompleks antar mereka yang didasarkan pada balas jasa, kepentingan pribadi, tujuan partai, negosiasi, dan manuver politik lainnya.{{sfn|Dolhnikoff|2005|pp=110–112}}
 
''Câmara municipal'' (dewan kota) adalah badan pemerintahan di kota-kota yang sudah ada di Brasil semenjak masa kolonial pada abad ke-16. Dewan ini terdiri dari ''vereadores'' (anggota dewan), dan jumlahnya tergantung besarnya suatu kota.{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=118}} Tidak seperti Dewan Umum Provinsial, konstitusi memberikan banyak otonomi kepada dewan kota. Namun, ketika Majelis Provinsial menggantikan Dewan Umum Provinsial pada tahun 1834, banyak wewenang dewan kota (seperti penetapan anggaran kota, pengawasan pengeluaran, penciptaan lapangan kerja, dan pengangkatan pegawai negeri) diserahkan kepada pemerintah provinsial. Selain itu, peraturan yang ditetapkan oleh dewan kota harus diratifikasi oleh Majelis Provinsial (tapi tidak oleh parlemen).{{sfn|Dolhnikoff|2005|p=83}} Meskipun ''Ato Adicional'' 1834 memberikan lebih banyak otonomi kepada provinsi-provinsi, amandemenamendemen tersebut menyerahkan otonomi kota kepada pemerintah provinsial.{{sfn|Dolhnikoff|2005|pp=118–119}} Di kota tidak ada jawaban wali kota, dan kota-kota diperintah oleh dewan kota bersama dengan presidennya (yang merupakan anggota dewan yang memperoleh paling banyak suara saat pemilihan umum).{{sfn|Rodrigues|1863|pp=134–135}}
 
=== Pemilihan umum ===
[[Berkas:Family from ceará 1880.jpg|thumb|200px|Keluarga ''[[caboclo]]'' yang amat miskin di provinsi [[Ceará]] (Brasil timur laut) pada tahun 1880. Setiap laki-laki dewasa yang berpenghasilan memiliki hak untuk memilih. Sebagian besar elektor memiliki pendapatan yang rendah.]]
[[Berkas:Inauguration of railroad bridge brazil 1888.jpg|thumb|200px|Orang-orang kulit putih dan keturunan Afrika berkumpul di provinsi Rio de Janeiro (Brasil tenggara) sekitar tahun 1888. Pemilihan umum di Brasil pada abad ke-19 sangat demokratik pada masanya, tetapi dinodai oleh kecurangan.]]
 
Hingga tahun 1881, pemilih diwajibkan memilih{{sfn|Carvalho|2008|p=29}} dan [[pemilihan tidak langsung|pemilihan berlangsung dalam dua tahap]]. Dalam tahap pertama, pemilih memilih elektor yang kemudian memilih sejumlah calon senator. Kaisar kemudian akan memilih senator baru (anggota senat, [[majelis tinggi]] di Majelis Umum) dari daftar tiga calon yang telah memperoleh suara paling banyak. Elektor juga memilih anggota Bilik Deputi ([[majelis rendah]]), anggota Majelis Provinsial dan anggota dewan kota tanpa melibatkan Kaisar.{{sfn|Vainfas|2002|p=223}} Semua laki-laki yang berusia di atas 25 tahun dengan pendapatan tahunan paling tidak Rs 100$000 (atau 100.000 ''réis''; pada tahun 1824 sama dengan 98 [[dollar Amerika Serikat]].{{sfn|Barman|1988|p=124}}) memiliki hak untuk memilih dalam tahap pertama. Batas usia untuk memilih diturunkan menjadi 21 tahun untuk laki-laki yang sudah menikah. Sementara itu, elektor harus memiliki pendapatan tahunan paling tidak Rs 200$000.{{sfn|Vainfas|2002|p=223}}
 
Sistem Brasil cukup demokratik pada masa ketika pemilihan tidak langsung merupakan cara pemilihan yang umum di negara-negara demokrasi. Persyaratan pendapatan minimal di Britania jauh lebih tinggi daripada di Brasil, bahkan setelah diberlakukannya [[Undang-Undang Reformasi 1832]] di [[Britania Raya]].{{sfn|Carvalho|2008|p=30}} Pada masa itu dua negara yang tidak memiliki persyaratan pendapatan minimal adalah [[Perancis]] dan [[Swiss]] yang telah memberlakukan [[hak pilih universal]] pada tahun 1848.{{sfn|Vainfas|2002|p=139}}{{sfn|Carvalho|2008|p=31}} Kemungkinan pada masa itu kebanyakan negara-negara Eropa tidak memiliki kebijakan yang seliberal Brasil.{{sfn|Carvalho|2008|p=30}} Persyaratan pendapatan minimal di Brasil sangat rendah sehingga setiap laki-laki dewasa yang berpenghasilan memiliki hak untuk memilih.{{sfn|Barman|1988|p=124}}{{sfn|Carvalho|2008|p=31}} Sebagai gambaran, pegawai negeri dengan gaji terendah pada tahun 1876 adalah pesuruh yang digaji Rs 600$000 setiap tahunnya.{{sfn|Carvalho|2008|p=30}}
Baris 410:
Konstitusi memperbolehkan pengikut agama lain untuk mengamalkan ajaran agamanya, walaupun hanya dalam lingkup pribadi. Pembangunan tempat ibadah non-Katolik dilarang.{{sfn|Vainfas|2002|p=450}} Batasan-batasan ini sejak awal diabaikan oleh pihak berwenang dan warga. Di [[Belém]] (ibukota provinsi Pará) [[sinagoga]] pertama dibangun pada tahun 1824.{{sfn|Vainfas|2002|p=450}} Orang [[Yahudi]] bermigasi ke Brasil setelah Brasil memperoleh kemerdekaannya dan biasanya menetap di provinsi Bahia dan Pernambuco di timur laut dan di provinsi Amazonas dan Pará di utara.{{sfn|Vainfas|2002|p=450}} Kelommpok Yahudi lain datang dari wilayah [[Alsace-Lorraine]] dan [[Rusia]].{{sfn|Vainfas|2002|pp=450–451}} Pada tahun 1880-an, terdapat beberapa komunitas Yahudi dan sinagoga yang tersebar di Brasil.{{sfn|Vainfas|2002|p=451}}
 
[[Protestan]] adalah kelompok lain yang mulai menetap di Brasil pada permulaan abad ke-19. Orang-orang Protestan pertama yang datang adalah orang Inggris, dan gereja [[Anglikan]] dibuka di Rio de Janeiro pada tahun 1820. Gereja-gereja Protestan lain kemudian dibangun di provinsi São Paulo, Pernambuco dan Bahia.{{sfn|Vainfas|2002|p=596}} Setelah itu, orang-orang Lutheran dari Jerman dan Swiss datang dan menetap di wilayah selatan dan barat daya dan membangun tempat ibadah mereka.{{sfn|Vainfas|2002|p=596}} Setelah meletusnya [[Perang Saudara Amerika]] pada tahun 1860-an, imigran dari Amerika Serikat bagian selatan menetap di São Paulo. Beberapa gereja Amerika mensponsori aktivitas-aktivitas misionaris di Brasil, seperti gereja [[Baptis]], [[Lutheran]], [[Kongregasional|Kongregasionalis]]is dan [[Methodis]].{{sfn|Vainfas|2002|pp=596–597}}
 
Di antara budak-budak Afrika, Katolik merupakan agama mayoritas. Nenek moyang sebagian besar budak tesebut berasal dari pesisir Afrika barat. Selama empat abad agama ini disebarkan oleh para misionaris.{{sfn|Vainfas|2002|p=31}} Namun, beberapa orang Afrika dan keturunannya tetap memegang teguh [[agama tradisional Afrika|tradisi agama politeistik]] dengan menggabungkannya dengan kepercayaan Katolik. Akibatnya, muncul kepercayaan-kepercayaan [[sinkretisme|sinkretik]] seperti [[Candomblé]].{{sfn|Vainfas|2002|pp=114–115}} [[Islam di Brasil|Islam]] juga dianut oleh sebagian kecil budak Afrika, walaupun ditekan dengan keras dan pada akhir abad ke-19 telah benar-benar hilang.{{sfn|Vainfas|2002|pp=30–31}} Pada permulaan abad ke-19, penduduk asli di Brasil timur telah ter[[asimilasi]] ataupun punah. Beberapa suku menolak asimilasi; ada di antaranya melarikan diri ke barat, tempat mereka dapat mempertahankan kepercayaan politeistik mereka, dan yang lainnya dimasukkan ke dalam ''aldeamentos'' (reservasi), tempat mereka akhirnya menganut Katolik.{{sfn|Vainfas|2002|pp=170}}
Baris 434:
Romantisisme mencapai puncaknya pada akhir tahun 1850-an dan awal tahun 1870-an dan terbagi menjadi beberapa cabang, seperti [[Indianisme (seni)|Indianisme]] dan [[Sentimentalisme (sastra)|Sentimentalisme]].{{sfn|Vainfas|2002|p=483}} Sebagai gaya yang paling berpengaruh di Brasil pada abad ke-19, banyak penulis-penulis ternama Brasil yang bergaya Romantisisme: [[Manuel de Araújo Porto Alegre]],{{sfn|Vainfas|2002|p=513}} [[Gonçalves Dias]], Gonçalves de Magalhães, [[José de Alencar]], [[Bernardo Guimarães]], [[Álvares de Azevedo]], [[Casimiro de Abreu]], [[Castro Alves]], [[Joaquim Manuel de Macedo]], [[Manuel Antônio de Almeida]] dan [[Alfredo d'Escragnolle Taunay]].{{sfn|Vainfas|2002|p=484}} Di teater, penulis drama bergaya Romantisisme yang paling ternama adalah [[Martins Pena]]{{sfn|Vainfas|2002|p=484}} dan [[Joaquim Manuel de Macedo]].{{sfn|Vainfas|2002|p=691}} Romantisisme Brasil tidak terlalu berhasil di teater, dan sebagian besar drama yang dipentaskan adalah tragedi Neoklasik, karya Romantik dari Portugal atau terjemahan dari bahasa Italia, Perancis atau Spanyol.{{sfn|Vainfas|2002|p=691}} Setelah dibukanya Konservatori Drama Brasil pada tahun 1845, pemerintah memberikan bantuan finansial kepada perusahaan teater nasional agar mereka mementaskan drama dalam bahasa Portugis.{{sfn|Vainfas|2002|p=691}}
 
Pada tahun 1880-an, Romantisisme digantikan oleh gaya baru. Gaya pertama yang muncul adalah [[realisme literer|realisme]] yang digunakan oleh penulis-penulis penting seperti [[Joaquim Maria Machado de Assis]] dan [[Raul Pompeia]].{{sfn|Vainfas|2002|p=483}} Gaya-gaya baru yang ada bersamaan dengan Realisme adalah [[naturalisme (sastra)|Naturalisme]] dan [[Parnassianisme]], yang terkait dengan perkembangan Realisme.{{sfn|Vainfas|2002|p=483}} Tokoh-tokoh Naturalis yang paling dikenal adalah [[Aluísio Azevedo]] dan [[Adolfo Caminha]].{{sfn|Vainfas|2002|pp=483–484}} Tokoh-tokoh Parnassian yang ternama adalah [[Gonçalves Crespo]], [[Alberto de Oliveira]], [[Raimundo Correia]] dan [[Olavo Bilac]].{{sfn|Vainfas|2002|p=484}} Teater Brasil mulai dipengaruhi oleh Realisme pada tahun 1855, beberapa dasawarsa lebih awal sebelum gaya tersebut mempengaruhi sastra dan puisi.{{sfn|Vainfas|2002|p=692}} Penulis drama bergaya Realis yang terkenal meliputi José de Alencar, [[Quintino Bocaiuva]], Joaquim Manuel de Macedo, [[Júlia Lopes de Almeida]] dan [[Maria Angélica Ribeiro]].{{sfn|Vainfas|2002|p=692}} Drama Brasil yang dipentaskan oleh perusahaan nasional bersaing dengan drama asing dalam memperebutkan penonton.{{sfn|Vainfas|2002|p=693}} Seni rupa di Kekaisaran Brasil juga meliputi pementasan duet musikal, tarian, gimnastik, komedi dan lelucon.{{sfn|Vainfas|2002|p=693}} Pementasan yang tidak terlalu bergengsi tetapi populer di antara kalangan pekerja adalah panggung boneka, sulap dan [[sirkus]].{{sfn|Vainfas|2002|p=694}}
 
== Catatan ==
Baris 1.039:
* [http://www.monarquia.org.br/ Keluarga Kerajaan Brasil (situs resmi)]
{{artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Sejarah Brasil]]