Muhammad Sudirman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
J. Noor Umarisa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
J. Noor Umarisa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox person|birth_date={{birth date and age|1971|7|3}}|birth_place={{flagicon|Portugal}} [[Dili]], [[Timor Portugis]]|image=Dirman Ok.jpg|name=Muhammad Sudirman|nationality={{negara|indonesia}} [[Indonesia]]|occupation=[[NGO]] - [[Pekerja sosial]]|years_active=[[2000]] - sekarang|religion=[[Islam]]|employer=[[Rantemario International Group|Rantemario Foundation]]|organization=* Aliansi Masyarakat Pedalaman Nusantara * Center Information Inslands Society|relations=* [[Andi Faisal Djemma]]}}
 
'''Auliu Da Costa''' atau lebih Muhammad Sudirman (Lahi di [[Dili]], [[Timor Timur]], [[3 Juli]] [[1971]]) adalah seorang [[Aktivis Indonesia]] dan merupakan [[:Kategori:Tokohtokoh pro-integrasi Timor Timur|tokoh pro-integrasi Timor -Timur]] dengan [[Indonesia]]. Ia berpindah [[agama]] ke agama [[Islam]] pada tahun [[1987]], saat itu di juga berganti nama menjadi Muhammad Sudirman. Setelah Timor Timur berpisah dari [[Republik Indonesia]], Muhammad Sudirman memilih tinggal di [[Indonesia]] dan saat ini menetap di [[Malili, Luwu Timur|Desa Puncak Indah]], [[Kabupaten Luwu Timur]] dan menjalani kesehariannya sebagai [[pekerja sosial]] di daerah pedalaman. <ref name="Kegiatan Muhammad Sudirman"> Forlap.dikti.go.id [http://forlap.dikti.go.id//mahasiswa/detail/NUY0NThBRkItRjlBRS00RkMzLUJCQUEtMEY5NjAzOEQ4NzM0/0 "Kegiatan Muhammad Sudirman"], Diakses tangga 16 Juni 2016</ref>
 
== Biografi ==
Baris 8:
 
Pada saat [[Timor Leste]] menjadi bagian dari Indonesia tahun [[1976]] sebagai [[provinsi ke-27]] setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir [[Mario Lemos Pires]] melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak pernah diurus dengan baik. Suasana seperti ini membuat keluarga Muhammad Sudirman mendukung sepenuhnya integrasi dengan Indonesia.
<ref name="Proses Integrasi Nasional Warga Eks Pengungsi Timor Timur">Gloria E Barus [http://etd.repository.ugm.ac.id//index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=87003&obyek_id=4 "Proses Integrasi Nasional Warga Eks Pengungsi Timor Timur",] http://etd.repository.ugm.ac.id. Diakses tanggal 18 Juni 2016</ref>.
 
Pada usia 14 tahun, Muhammad Sudirman sudah bergabung dengan milisi pro-integrasi dan berjuang bersama rakyat Timor Timur di Sektor Tengah bagian yang dikuasi kelompok anti Purtugis..Selama kurang lebih 20 tahun, Muhammad Sudirman berjuang bersama dengan rakyat Timor Timur dan akhirnya ia harus kalah pada pelaksaan [[referendum]] tahun [[1999]]
 
Setelah pihan [[Perserikatan Bangsa-Bangasa]]PBB menyatakan kemenangan di pihak masyarak pro kemerdekaan Timor Timur, Muhammad Sudirman mengambil inisiatif untuk segera membawa sebagian rombongan pengungsi keluar dari Atambua. Ia kemudian bersama [[Arie Belougi]], ketua relawan asal Sulawesi Selatan menjadi [[fasilitator]] untuk membawa 500 orang lebih pengungsi ke Makasar dan pemerintah menempatkan mereka di Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.
<ref name="Hidup Pengungsi Eks Timor Timur">Edy Bau (Tribun Kupang, 20 September 2015) [http://kupang.tribunnews.com//2015/12/20/hidup-pengungsi-eks-timor-timur-di-belu-merana "Hidup Pengungsi Eks Timor Timur",] Diakes tanggal 16 Juni 2016</ref>.